Bola.com, Jakarta - Arti minal aidin wal faizin perlu diketahui setiap umat muslim. Hal itu karena ungkapan tersebut sering digunakan saat Idulfitri.
Banyak hal yang sering dilakukan orang-orang saat datangnya Idufitri. Satu di antara yang identik ialah memberikan ucapan kepada keluarga atau kerabat.
Baca Juga
Advertisement
Adapun kalimat yang sering dipakai dalam ucapan Idulfitri ialah minal aidin wal faizin. Meski sering digunakan, tak banyak yang tahu arti dan makna dari minal aizin wal faizin.
Kalimat minal aidin wal faizin sebetulnya memiliki makna yang cukup dalam. Arti minal aidin wal faizin ini tentu perlu untuk diketahui setiap umat muslim.
Lantas, apa arti minal aidin wal faizin dalam ucapan Idulfitri?
Berikut ini arti minal aidin wal faizin dalam ucapan Idulfitri yang perlu diketahui umat muslim, disadur dari Liputan6, Jumat (14/4/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Arti Minal Aidin Wal Faizin
Minal aidin wal faizin menjadi kalimat tahniah atau ucapan selamat yang lazim dituturkan saat Hari Raya Idulfitri. Minal aidin wal faizin menurut seorang ulama tidak berdasarkan dari generasi para sahabat ataupun para ulama setelahnya (Salafus Salih).
Kalimat minal aidin wal faizin mulanya berasal dari seorang penyair pada masa Al-Andalus, yang bernama Shafiyuddin Al-Huli, ketika dia membawakan syair yang konteksnya mengisahkan dendang wanita pada hari raya.
Kalimat minal aidin wal faizin diterjemahkan menjadi "semoga kita semua tergolong orang yang kembali dan berhasil". Jadi, minal aidin wal faizin adalah doa dan harapan agar kita semua menjadi golongan orang yang kembali ke fitrah atau suci.
Fitrah yang sejati itu mengandung kebaikan, kemuliaan, kejujuran, dan persaudaraan. Berhasil memiliki makna dalam berpuasa dan berhasil atau mampu menahan hawa nafsu.
Minal Aidin wal Faizin yaitu pencapaian seorang mukmin setelah berpuasa penuh dan melawan hawa nafsunya dengan beribadah kepada Tuhannya di bulan Ramadan.
Advertisement
Sejarah Ucapan Minal Aidin Wal Faizin
Ucapan minal aidin wal faizin memiliki sejarahnya, terutama terkait Perang Badar, perang antara umat Islam melawan Quraisy.
Dalam sejarah Islam, perayaan Idulfitri pertama kali dilakukan pada 624 Masehi atau tahun kedua hijriah. Waktu tersebut bertepatan dengan selesainya Perang Badar yang dimenangkan oleh kaum muslimin.
Perang Badar terjadi pada 17 Ramadan dan pasukan Rasulullah hanya berjumlah sedikit dibandingkan musuh. Namun, berkat perlindungan dan bantuan Allah Swt., Perang Badar bisa dimenangkan oleh Rasulullah dan para pasukannya.
Kemenangan Perang Badar lantas dirayakan secara besar-besaran, sebagai bentuk syukur kepada Allah Swt. Dari kemenangan inilah, muncul ungkapan "Minal ‘Aidin wa Faizin" yang versi lengkapnya, "Allahummaj ‘alna minal ‘aidin walfaizin".
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang kembali (dari Perang Badar) dan mendapatkan kemenangan."
Pada perayaan Idulditri pertama ini, kaum muslimin merayakan dua kemenangan perdana, yaitu pencapaian ritual puasa Ramadan setelah berjuang menahan lapar, haus, dan hawa nafsu, sekaligus keberhasilan dalam Perang Badar.
Ucapan Idulfitri Sesuai Sunah
Minal aidin wal faizin adalah doa dan harapan agar kita semua menjadi golongan orang yang kembali ke fitrah atau suci. Sementara itu, melansir NU Online via Liputan6, ada tradisi yang kerap dilakukan para sahabat ketika merayakan Idulfitri.
Mereka biasa mengucapkan selamat kepada para Muslim yang berhasil menjalankan puasa selama sebulan penuh. Lafal ucapan tersebut yaitu, "Taqabbalallaahi minnaa wa minkum".
Artinya: "Semoga Allah menerima (amal ibadah Ramadan) kami dan engkau."
Ucapan di atas ada yang menambahkan dengan, "Taqabbal yaa kariim, wa ja'alanaallaahu wa iyyaakum minal 'aaidiin wal faaiziin". Ada juga yang menambahi dengan "Wal maqbuulin kullu 'ammin wa antum bi khair".
Jika dirangkai, maka lafalnya berbunyi, "Taqabbalallaahi minnaa wa minkum taqabbal yaa kariim, wa ja'alanaallaahu wa iyyaakum minal 'aaidin wal faaiziin wal maqbuulin kullu 'ammin wa antum bi khair".
Artinya: "Semoga Allah menerima (amal ibadah Ramadlan) kami dan kamu. Wahai Allah Yang Maha Mulia, terimalah! Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang serta diterima (amal ibadah). Setiap tahun semoga kamu senantiasa dalam kebaikan."
Advertisement
Ucapan Idulfitri Sesuai Sunah
Jika terlalu panjang, cukup menggunakan kalimat 'Taqabbalallahu minna wa minkum'. bukan dengan 'Minal aidzin wal faidzin'.
Ibnu Hajar Al Asqalani dalam kitab Fathul Bari berpendapat demikian.
"Jika Para sahabat Rasulullah saling bertemu di hari raya, sebagiannya mengucapkan kepada sebagian lainnya, 'Taqabbalallahu minnaa wa minkum'."
"taqabbalallaahu minnaa wa minkum" adalah bacaan yang telah sempurna struktur kalimatnya. Selain itu, bacaan ini adalah paling populer di kalangan sahabat Nabi Muhammad saw. dibadingkan bacaan "minal ‘aaidiin wal faaiziin".
Walaupun begitu, para ulama telah menegaskan bahwa ucapan selamat untuk datangnya hari raya, tidak ada batasannya. Selama ucapan tersebut mengandung arti baik maka sah-sah saja untuk mengucapkannya.
Baik kalimat Minal Aidin Wal Faizin arti dan Taqabbalallahu Minna Waminkum, keduanya memiliki doa khusus. Semuanya sangat baik diucapkan oleh sesama muslim saat Idulfitri.
Disadur dari: Liputan6.com (Reporter: Husnul Abdi. Editor: Anugerah Ayu Sendari. Published: 8/8/2022)
Baca artikel seputar Idulfitri lainnya dengan mengeklik tautan ini.