Bola.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, berencana menggandeng Emtek untuk membantu mengembangkan sportainment dan Indonesia Sport Summit.
Dito Ariotedjo mengunjungi Emtek, Kamis (13/4/2023) di Jakarta dalam rangka mengajak kolaborasi dalam program-program Kemenpora selama masa kepemimpinannya.
Baca Juga
Advertisement
"Hari ini saya datang ke Emtek untuk mengajak kolaborasi dan terlibat aktif dalam perkembangan Kemenpora ke depannya," kata Dito.
Dito melihat Emtek dengan platform andalannya, Vidio, bisa menjadi jembatan dalam menghubungkan stakeholders swasta dari luar negeri dengan pihak lokal.
"Ya, karena kita lihat di Vidio.com sudah ada banyak kolaborasi dengan liga-liga di luar negeri. Kami melihat Emtek memiliki akses yang terpercaya."
"Dan ini butuh penjamin dari sisi stakeholder swasta dari mereka untuk mengundang ke Indonesia untuk transfer knowledge kepada stakeholders lokal."
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Emtek Terbuka
Masih di tempat yang sama, Managing Director Emtek dan CEO SCM, Sutanto Hartono menyampaikan, Emtek terbuka berkolaborasi untuk pengembangan fokus pemuda dan keolahragaan dengan Kemenpora dimasa depan.
"Hari ini kami menyambut kedatangan Pak Menpora dan jajaran. Pertama tentu perkenalan sebagai Menpora baru," kata Sutanto.
"Kedua pembahasan program kerja. pertama terkait Summit Internasional Sport yang akan diadakan di Indonesia, kedua tentang kolaborasi pengembangan kepemudaan dan keolahragaan," kata Sutanto.
Advertisement
Bicara SEA Games 2023
Setelah dilantik, Menpora Dito Ariotedjo memang tak punya banyak waktu untuk memuluskan persiapan kontingen Indonesia. Namun ia memastikan kebutuhan biaya bakal terjamin.
"Yang pasti dukungannya berupa biaya pelatnas dan keberangkatan kontingen," katanya menambahkan.
"Kalau target, harus saya sampaikan Indonesia memiliki tantangan langsung di awal, yaitu kehilangan 39 medali emas, yang kita dapatkan di SEA Games 2021 tidak dipertandingkan di SEA Games 2023."
Penanganan Atlet Berprestasi
Lebih lanjut, Dito menjelaskan bahwa program bonus kepada atlet berprestasi plus jaminan masa pensiun tidak berubah.
"Kalau bonus mengacu pada peraturan Kemenpora dan Kemenkeu jadi tidak ada perubahan."
"Atlet yang sudah pensiun dan berprestasi kan sudah ada programnya, yaitu dijadikan ASN. Jadi menurut saya memang itu yang bisa dilakukan oleh pemerintah," katanya menjelaskan.
Advertisement