Sukses


4 Cara agar Tetap Istikamah Ibadah setelah Ramadan

Bola.com, Jakarta - Ramadan merupakan bulan yang sangat istimewa bagi umat muslim. Ada banyak keistimewaan dan keutamaan ibadah yang bisa dilakukan selama Ramadan.

Bahkan, Ramadan sering dimanfaatkan oleh umat muslim untuk memperbaiki diri serta membentuk pribadi yang lebih dekat kepada Allah Swt.

Namun, sangat disayangkan karena tidak sedikit dari umat muslim yang tidak bisa mempertahankan semangat dan menjadi kendur ibadahnya pasca Ramadan.

Pada akhirnya, kita jadi tidak istikamah untuk beribadah kepada Allah Swt. Namun, bukan hal yang mustahil untuk dijalankan. Rasulullah saw. bersabda:

إنَّ أَحَبَّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ

"Amal (ibadah) yang paling dicintai Allah Subhanahu wa ta'ala adalah amal yang paling terus-menerus dikerjakan, meskipun sedikit." (HR. Bukhari dan Muslim)

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan umat muslim agar tetap istikamah beribadah setelah Ramadan. Bagaimana caranya?

Berikut ini cara agar tetap istikamah ibadah setelah Ramadan, disadur dari Fimela, Minggu (23/4/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Niat dengan Hati yang Ikhlas

Cara agar tetap istikamah ibadah setelah Ramadan yang pertama ialah meluruskan niat dengan hati yang ikhlas. Segala sesuatu akan jadi terasa mudah apabila kamu sungguh-sungguh meniatkannya.

Dengan memiliki niat yang lurus dan hanya mengharapkan rida Allah Swt. maka seseorang akan lebih mudah menjalankan ibadahnya dan tidak mudah tergoda pada hal-hal yang bisa menghalangi ibadahnya.

Niat juga merupakan penentu suatu ibadah yang dijalankan serta menentukan pahala atau ganjaran yang akan diperoleh. Hal itu sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut ini.

إنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إلَى مَا هَاجَرَ إلَيْهِ

Artinya: "Sesungguhnya setiap amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang dia niatkan maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah kepadanya." (HR. Bukhary-Muslim dari ‘Umar bin Khoththob radhiallahu ‘anhu)

3 dari 5 halaman

Memahami Makna Syahadat

Kedua, memaknai syahadat dengan baik. Bukan hanya sekadar kalimat yang diucapkan, tetapi merupakan simbol keimanan seorang muslim.

Untuk bisa istikamah dalam berhijrah maka seorang muslim harus bisa memaknai arti syahadat dan mengetahui bahwa dengan mengucapkannya ia memiliki kewajiban sebagai seorang muslim termasuk beribadah.

Allah Swt. menjelaskan dalam Al-Qur'an bahwa kalimat syahadat akan meneguhkan seorang muslim pada kehidupan dunia dan akhirat jika ia benar-benar mengamalkannya. Berikut firman Allah Swt.:

"Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan Allah memperbuat apa yang Dia kehendaki." (Q.S. Ibrahim: 27)

4 dari 5 halaman

Rajin Membaca Al-Qur’an

Ketiga, adalah rajin membaca kitab suci Al-Qur'an. Membaca Al-Qur'an secara rutin dapat mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan membantu seorang muslim untuk lebih istikamah berada di jalan Allah Swt.

Al-Qur'an mampu meneguhkan hati seorang muslim sehingga ia tidak mudah tergoyahkan oleh hal-hal yang mampu merusak keimanannya. Hal itu sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah Swt. berikut ini:

قُلْ نَزَّلَهُ رُوحُ الْقُدُسِ مِنْ رَبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِينَ آمَنُوا وَهُدًى وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ

Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." (QS. An Nahl: 102)

5 dari 5 halaman

Banyak Bergaul dengan Orang Saleh

Terakhir, ialah berkumpul dan bergaul dengan orang-orang saleh. Pergaulan sangat memengaruhi kepribadian manusia.

Maka itu, agar kamu tetap istikamah, bergaulah dengan orang saleh karena kamu akan terbawa pada hal-hal yang baik dan terhindar dari keburukan.

Jika kamu bergaul dengan orang-orang saleh maka mereka bisa menjadi teman saat beribadah dan senantiasa menjagamu dalam kebaikan. Sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut:

"Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang saleh dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak."

 

Disadur dari: Fimela.com (Penulis: Imelda Rahma. Published: 30/4/2020)

Dapatkan artikel Islami berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer