Manfaat Sehat menjadi Seorang Introvert

1. Terhindar dari Obesitas

Alih-alih menghabiskan waktu berjam-jam bersama teman di sebuah restoran, seorang introver merasa lebih baik menikmati "dunianya" di dalam kamar. Kebiasaan ini mungkin bisa menyelamatkan orang introver dari risiko kelebihan berat badan alias obesitas.

Meski begitu, seperti pedang bermata dua, terlalu banyak menyendiri di kamar juga bisa memicu obesitas. Hal ini jika orang introvert tidak mengimbanginya dengan gaya hidup aktif dan sehat.

2. Tidur Malam yang Berkualitas

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Scientific Journal Sleep, menyebutkan bahwa seorang introvert cenderung memiliki waktu tidur malam yang lebih panjang.

Hal itu berbanding terbalik dengan seorang ekstrover atau ekstrovert. Sebab orang dengan kepribadian ekstrover cenderung memiliki aktivitas sosial yang lebih padat sehingga memiliki waktu tidur yang lebih sedikit.

3. Berpikir Lebih Dalam

Satu di antara kelebihan seorang introvert adalah punya pemikiran yang mendalam. Sebuah studi menunjukkan bahwa orang introvert umumnya memiliki kemampuan berpikir lebih tajam dan dalam.

Di dalam otak seorang introvert ada lebih banyak aktivitas di bagian otak yang berperan mengolah informasi, membuat makna, dan memecahkan masalah. Orang introvert juga cenderung lebih baik dalam bidang akademik dibandingkan ekstrovert.

4. Menurunkan Risiko Kecelakaan

Sisi positif introvert lainnya adalah cenderung berpikir dahulu sebelum berbicara atau bertindak. Kelebihan orang introvert ini diduga bisa menurunkan risiko mereka mengalami kecelakaan.

Berpikir sebelum bertindak juga membuat orang introvert cenderung tidak melakukan tindakan impulsif yang dapat mencelakai diri sendiri. Contohnya, terlibat dalam perkelahian atau kecelakaan lalu lintas.

5. Cenderung Tidak Merokok

Sebuah penelitian terhadap 2.753 orang, menunjukkan bahwa pergaulan menyebabkan orang ekstrovert lebih cenderung punya kebiasaan merokok dibandingkan introvert. Introvert juga lebih mudah berhenti merokok dibandingkan ekstrovert.

Itulah mengapa, orang introvert berisiko lebih rendah mengalami komplikasi penyakit akibat rokok, seperti kanker paru, stroke, atau penyakit jantung. Hal ini jika dibandingkan dengan ekstrovert.

6. Menurunkan Risiko Terjangkit Penyakit Menular Seksual

Seorang ekstrovert cenderung lebih banyak melakukan hubungan seksual dibandingkan introvert. Ekstrovert juga cenderung memiliki pasangan yang lebih banyak sehingga meningkatkan kemungkinan terkena penyakit menular seksual (PMS).

Maka itu, manfaat menjadi orang introvert bisa meminimalkan risiko terjangkit AIDS ataupun PMS. Introvert biasanya terjangkit akibat donor darah atau tertusuk jarum saat bekerja, bukan karena hubungan seksual.

7. Memiliki Ide yang Tidak Terduga

Keunggulan introvert dalam berpikir lebih dalam bisa membuat mereka melahirkan ide out of the box.

Bukan tidak mungkin, efek positif ini berkontribusi besar terhadap perkembangan karier introvert. Soalnya, si introver diandalkan sebagai tempat lahirnya ide-ide inovatif.

8. Penuh dengan Kreativitas

Orang introvert umumnya memiliki kreativitas tinggi. Introvert lebih kreatif karena mereka banyak menghabiskan waktu menyendiri. Hal ini satu di antara kunci mengasah kreativitas.

Selain itu, introver cenderung tidak terpengaruh dengan apa yang dikerjakan orang lain sehingga dapat lebih terbuka terhadap hal baru.

9. Pendengar yang Baik

Jika kamu sedang mengalami masalah dan membutuhkan teman yang bisa diajak cerita maka carilah orang introver. Orang dengan kepribadian introvert adalah pendengar yang baik.

Mereka cenderung mengolah informasi yang diterima secara internal. Hal ini membuat orang introvert lebih banyak mendengar dan berusaha memahami keluhan orang lain.

Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 24/8/2022)

Yuk, baca artikel kesehatan mental lainnya dengan mengikuti tautan ini.