Sukses


Bacaan Niat Salat Gerhana Matahari dalam Tulisan Arab dan Latin, Lengkap beserta Artinya

Bola.com, Jakarta - Bacaan niat salat gerhana matahari perlu diketahui setiap muslim. Seperti diketahui, Gerhana Matahari Hibrida akan terjadi pada 20 April 2023 di Indonesia.

BACA JUGA: Bacaan Doa Dan Niat Sholat Khusuf Lengkap Dengan Tata Cara Dan Hukumnya

Gerhana matahari menjadi satu di antara fenomena alam yang langka dan jarang terjadi. Tak hanya itu, gerhana matahari biasanya hanya bisa dilihat di beberapa wilayah tertentu dan berlangsung beberapa menit saja.

Bagi umat Islam, ketika mengetahui akan terjadi gerhana, dianjurkan untuk melaksanakan salat sunah kusuf, baik itu gerhana matahari atau bulan. Fenomena ini adalah murni dari kekuasaan Allah Swt.

Salat kusuf ini hukumnya sunah ma'akkad. Tata cara salat gerhana juga tidak jauh berbeda dengan salat pada umumnya. Perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya yang lebih lama.

Bagi kamu yang ingin mengamalkan salat gerhana matahari, perlu mengetahui bacaan niatnya. Bagaimana bacaan niat salat gerhana matahari?

Berikut ini bacaan niat salat gerhana matahari yang perlu diketahui umat muslim, dilansir dari Yogyakartakota.kemenag.go.id, Senin (17/4/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Niat Salat Gerhana Matahari

Berikut niat salat gerhana matahari dan bulan beserta artinya:

 أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan-likhusuufi-syamsi imaaman/makmuman lillali ta'ala

Artinya: "Saya niat salat sunah gerhana matahari sebagai imam atau makmum karena Allah semata."

3 dari 3 halaman

Tata Cara Salat Gerhana Matahari

Adapun tata cara salat gerhana matahari adalah sebagai berikut:

1. Memastikan terjadinya gerhana bulan atau matahari terlebih dahulu.

2. Salat gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi.

3. Sebelum salat, jamaah dapat diingatkan dengan ungkapan, "As-Shalâtu jâmi’ah".

4. Niat melakukan salat gerhana matahari sebagai imam atau makmum.

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan-likhusuufi-syamsi imaaman/makmuman lillali ta'ala

5. Salat gerhana matahari dilakukan sebanyak dua rakaat.

6. Setiap rakaat terdiri dari dua kali rukuk dan dua kali sujud.

7. Setelah rukuk pertama dari setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surat kembali.

8. Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua. Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua.

9. Setelah salat disunahkan untuk berkhotbah.

Hal yang sebaiknya diperhatikan adalah dalam soal rukuknya. Rukuk yang pertama dalam rakaat pertama lebih panjang dari yang kedua.

Menurut keterangan yang terdapat dalam kitab-kitab fikih madzhab Syafi’i, pada rukuk pertama membaca tasbih kira-kira lamanya sama dengan membaca seratus ayat surah Al-Baqarah, sedang rukuk kedua kira-kira delapan puluh ayat.

Begitu seterusnya dalam rakaat kedua. Untuk rukuk pertama pada rakaat kedua membaca tasbih lamanya kira-kira sama dengan membaca 70 ayat surah Al-Baqarah, dan rukuk keduanya kira-kira lamanya sama dengan membaca 50 ayat.

 

Sumber: kemenag.go.id

Baca artikel Islami lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer