Bola.com, Jakarta - Hidroponik adalah satu di antara teknik bercocok tanam yang modern, tanpa menggunakan media kerikil, dan lain sebagainya. Cara tanam ini menggunakan media air sebagai pengganti media tanah.
Kata hidroponik berasal dari bahasa Inggris, yakni "hydroponic", secara harfiah berarti "hydro" adalah air, dan "phonic" adalah pengerjaan.
Baca Juga
Advertisement
Secara umum, pengertian hidroponik adalah sistem budidaya pertanian tanpa menggunakan tanah, tetapi menggunakan air yang berisi larutan nutrient.
Hidroponik adalah membuat air sebagai media tanam sebagai medium utamanya. Sistem cocok tanam ini tepat digunakan pada lahan yang sempit.
Budidaya hidroponik biasanya dilaksanakan di dalam rumah kaca (greenhouse) untuk menjaga supaya pertumbuhan tanaman secara optimal dan benar-benar terlindung dari pengaruh unsur luar seperti hujan, hama penyakit, iklim dan lain-lain.
Agar kamu lebih jelas, berikut jenis-jenis teknik penanaman hidroponik, disadur dari Liputan6, Selasa (18/4/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jenis-Jenis Teknik Penanaman Hidroponik
1. NFT
Hidroponik NFT atau Nutrient Film Technique adalah satu di antara dari jenis hidroponik yang cukup sederhana. Sistem hidroponik NFT membuat larutan nutrisi dipompa ke saluran yang dapat menampung beragam tanaman.
Saluran sedikit miring sehingga larutan nutrisi mengalir melalui saluran, melewati akar tanaman, menggantung akar, dan kembali ke reservoir hidroponik.
Jenis ini bekerja baik karena akar tanaman menyerap lebih banyak oksigen dari udara. Sebab, hanya ujung akar yang bersentuhan dengan larutan nutrisi, sehingga tanaman dapat memperoleh lebih banyak oksigen yang memudahkan laju pertumbuhan yang lebih cepat.
2. DFT
Hidroponik DFT atau Deep Flow Technique merupakan jenis dari hidroponik NFT. Alih-alih lapisan tipis nutrisi, tanaman dikelilingi oleh larutan nutrisi setinggi sekitar 4 cm. Teknik deep flow membuat sistem hidroponik jenis ini lebih aman karena akar masih disuplai jika terjadi kegagalan pompa.
Namun, metode ini tidak terlalu sering diterapkan karena sistemnya yang lebih panjang atau lebih besar sehingga pasokan oksigen ke tanaman bervariasi sehingga menghasilkan pertumbuhan tanaman yang tidak merata.
Advertisement
Jenis-Jenis Teknik Penanaman Hidroponik
3. Drip
Hidroponik drip atau hidroponik tetes merupakan satu di antara jenis hidroponik yang mudah digunakan, diatur, dan dapat disesuaikan dengan beberapa teknik. Sistem hidroponik tetes cocok untuk berbagai jenis tanaman.
Dengan sistem ini, larutan nutrisi dipompa melalui tabung langsung ke pangkal tanaman. Ujung tabung akan menghasilkan tetesan memungkinkan larutan nutrisi menetes pada aliran yang bisa diatur, memenuhi media tumbuh.
Sistem hidroponik tetes dapat berupa sistem yang tidak bersirkulasi dan bersirkulasi. Sistem yang tidak bersirkulasi menetes perlahan untuk memberi tanaman nutrisi yang cukup pada tingkat yang konsisten. Sistem sirkulasi menetes lebih sering, dengan nutrisi berlebih mengalir kembali ke reservoir.
4. Pasang Surut
Hidroponik pasang surut atau ebb and flow merupakan satu di antara jenis hidroponik yang sering digunakan. Jenis sistem ini berfungsi dengan membanjiri area yang tumbuh dengan larutan nutrisi pada interval tertentu.
Solusi nutrisi kemudian perlahan-lahan mengalir kembali ke reservoir. Pompa terhubung ke pengatur waktu sehingga proses berulang dengan sendirinya pada interval tertentu sehingga tanaman mendapatkan jumlah nutrisi yang diinginkan.
Jenis-Jenis Teknik Penanaman Hidroponik
5. Kultur Air
Hidroponik kultur air atau water culture system merupakan teknik yang cukup sederhana dari jenis hidroponik. Tempat yang menampung tanaman biasanya terbuat dari styrofoam dan mengapung langsung pada larutan nutrisi.
Kultur air adalah sistem pilihan untuk menanam selada yang merupakan tanaman yang sangat menyukai air. Sangat sedikit tanaman selain selada yang dapat bekerja dengan baik dalam sistem jenis ini.
6. Sumbu
Sistem sumbu adalah jenis sistem hidroponik yang paling sederhana dan tidak memerlukan listrik, pompa, atau aerator. Di antara berbagai jenis sistem hidroponik, ini adalah satu-satunya yang dapat menjadi sistem pasif, berarti tidak diperlukan listrik.
Sistem sumbu baik untuk tanaman kecil yang tidak menggunakan banyak air atau nutrisi.
Satu di antara kunci sukses dengan sistem sumbu adalah menggunakan media tumbuh yang mengangkut air dan nutrisi dengan baik. Pilihan yang baik termasuk sabut kelapa, perlite, atau vermiculite.
7. Aeroponik
Aeroponik bukanlah metode termudah untuk berkebun hidroponik, tetapi ini adalah konsep yang sederhana.
Menggunakan teknik ini, tanaman ditangguhkan di udara dan larutan nutrisi disemprotkan ke sistem akar tanaman. Solusi nutrisi dipompa ke pipa yang dilengkapi dengan nozel kabut. Saat tekanan terbentuk, semprotan akan menyemprot akar tanaman dan solusinya kembali ke reservoir.
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Ayu Rifka Sitoresmi, Editor: Published: 15/11/2022)
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement