Bola.com, Jakarta - Lebaran di Indonesia tidak akan lengkap jika tidak melakukan tradisi-tradisi lainnya. Tradisi saat Lebaran biasanya berkutat mulai mudik, "salam tempel", halalbihalal, takbir keliling, ketupat, baju baru, sampai ziarah makam.
Setiap tradisi saat Lebaran ini memiliki syarat dan maknanya tersendiri yang masih terjaga sejak zaman dahulu.
Baca Juga
Advertisement
Meski alat dan suasananya ada perubahan seiring perkembangan zaman, tradisi unik lebaran di masing-masing daerah selalu sukses mengobati rindu para perantau.
Bagi yang bukan perantau, tentu ikut antusias menyaksikan tradisi jelang lebaran ini berlangsung karena keunikan dan atmosfer budaya yang kental.
Berikut macam-macam tradisi unuk lebaran di Indonesia, dilansir dari laman Indonesiabaik, Kamis (20/4/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Badulang Khas Belitung
Badulang merupakan tradisi makan bersama dalam satu tampah yang ditutup dengan tudung saji untuk empat orang. Sajian dalam tampah berisi lauk, nasi, dan sayur yang tidak boleh dibuka tudung sajinya sebelum dimulai.
Uniknya tradisi badulang, orang termuda di antara empat orang harus menyiapkan tiga piring makanan untuk ketiga orang yang lebih tua. Setelah itu, yang tertua dipersilakan mengambil lauk dan sayur lebih dulu.
Makanan yang sudah diambil dianjurkan untuk dihabiskan. Jika masakan dalam satu tampah tidak habis, tidak diperbolehkan mengacak-acaknya agar tidak terbuang sia-sia.
Advertisement
2. Grebeg Syawal Khas Yogyakarta
Tradisi grebeg syawal merupakan hajatan syukuran sebagai simbolis mengakhiri bulan suci Ramadan dan menyambut Idulfitri dengan mengarak gunungan hasil bumi yang didoakan kebaikan oleh kyai penghulu dan ulama keraton.
Setelah selesai didoakan, gunungan tersebut dilepas dan masyarakat dipersilakan untuk mengambilnya.
3. Batobo Khas Riau
Batobo merupakan upacara sambutan khusus untuk para perantau yang kembali pulang kampung. Layaknya pahlawan yang disambut meriah, para rombongan perantau yang mudik juga diantarkan dengan diiringi pukulan rebana menuju masjid untuk buka puasa bersama di hari-hari terakhir Ramadan menjelang Lebaran.
Momen ini jadi ajang lepas rindu dengan keluarga dan kerabat.
Advertisement
4. Ngejot Khas Bali
Di Bali juga punya tradisi Lebaran, yakni "ngejot", yang artinya memberi. Tradisi ini menjadi perwujudan dari bentuk toleransi dan keharmonisan agama di Bali dengan membagikan makanan kepada tetangga sebagai bentuk terima kasih.
Ngejot biasa dilakukan saat hari raya besar di Bali oleh masyarakat Islam dan Hindu, seperti Idulfitri, Galungan, dan Nyepi.
5. Tumbilotohe Khas Gorontalo
Tumbilotohe menjadi tradisi yang ditunggu-tunggu masyarakat Gorontalo. Menjelang Ramadan, masyarakat Gorontalo menghiasi lampu minyak di depan rumah mereka masing-masing sesuai jumlah anggota keluarga dan membuat festival seribu lampu.
Budaya adat ini menjadi kesan tersendiri dalam menyambut Idulfitri. Tumbilotohe sudah dilakukan sejak abad ke-15 dan tetap lestari hingga sekarang.
Sumber: Indonesiabaik
Yuk, baca artikel Lebaran lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement