Sukses


Sejarah Peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei

Bola.com, Jakarta - Setiap tanggal 1 Mei, masyarakat dunia memeringati hari Buruh atau yang dikenal dengan istilah May Day. Di Indonesia, 1 Mei dijadikan sebagai hari libur nasional.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), buruh adalah orang yang bekerja untuk orang lain dengan mendapat upah.

Namun, buruh kerap dikonotasikan sebagai pekerja kasar yang bekerja mengandalkan tenaga. Padahal mereka yang bekerja di kantor juga seorang buruh.

Peringatan hari Buruh pada 1 Mei merupakan peristiwa bersejarah bagi perjuangan kaum buruh di dunia. Ada sejarah panjang mengenai hari Buruh ini.

Hari Buruh dibuat untuk memperingati perjuangan bersejarah yang dilakukan oleh pekerja dan gerakan buruh, di banyak negara pada 1 Mei, termasuk di Indonesia.

Berikut ini sejarah peringatan hari Buruh pada 1 Mei yang perlu diketahui, dilansir dari Sma13smg.sch.id, Kamis (27/4/2023).

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Sejarah Hari Buruh

1 Mei diperingati sebagai hari buruh internasional. Tahukah kalian bagaimana sejarah hari buruh sehingga diperingati sebagai hari libur nasional di semua negara di dunia? Mari kita bahas topik hari buruh internasional atau International Workers Day.

Sebelum menjadi hari buruh internasional, perayaan 1 Mei merupakan hari perayaan perubahan musim di belahan bumi bagian utara.

Namun, hal tersebut berubah sejak terjadinya demonstrasi besar pada abad ke 19 di tanggal 1 Mei yang dilakukan oleh para buruh yang menuntut hak atas jam kerja di Amerika Serikat.

Tanggal 1 Mei dipilih untuk memperingati peristiwa kerusuhan Haymarket yang terjadi pada 1886. Pada 1 Mei sebanyak 300.000 pekerja melakukan aksi demonstrasi berupa pemogokan kerja menuntut hak-hak buruh.

Satu di antara tuntutannya adalah diberlakukannya jam kerja delapan jam dalam satu hari. Pada masa itu, jam kerja para buruh mencapai 10 hingga 16 jam sehari. Kematian pada saat bekerja menjadi hal biasa di masa itu.

 

3 dari 3 halaman

Sejarah Hari Buruh

Sejak tahun 1860-an, banyak dari para pekerja memikirkan perlunya mempersingkat jam kerja tanpa memotong gaji mereka.

Baru diakhir 1880-an para tenaga kerja yang terorganisir dan cukup kekuatan melakukan demonstrasi menuntut hak mereka.

Demonstrasi tersebut terjadi di Haymarket. Pada awalnya demonstrasi berlangsung kondusif, tapi pada 3 Mei para polisi bentrok dengan pekerja di McCornick Reaper Works.

Satu hari setelahnya, demonstrasi mengarah ke Lapangan Haymarket untuk memprotes pembunuhan yang dilakukan oleh polisi.

Tindakan polisi adalah dengan membubarkan massa aksi. Kejadian yang tak terduga, ada satu orang yang melempar bom ke dalam barisan polisi. Kekacauan pun terjadi, setidaknya tujuh polisi dan delapan warga sipil tewas.

Setelah peristiwa tersebut ratusan pemimpin buruh dan simpatisan ditangkap. Setidaknya empat di antaranya dieksekusi dengan hukuman gantung.

Pada 1889, diadakan kongers pertama di Paris oleh The International Socialist Conferences untuk memperingati peristiwa kericuhan di Haymarket di Chicago pada tahun 1890.

Peringatan ini kemudian dijadikan dasar Hari Buruh Internasional atau International Worker Day atau juga dikenal sebagai May Day.

 

Sumber: sma13smg.sch.id

Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer