Bola.com, Phnom Penh - Tim peliput SEA Games 2023 dari Bola.com telah memasuki hari ketiga di Kamboja. Setiap harinya selalu ada hal menarik, satu di antaranya adalah tradisi agama Buddha, yakni persembahan atau sesajian.
Sedang asyik memantau antrean panjang tiket pertandingan sepak bola di loket Olympic Stadium, pandangan kami mendadak tertuju pada dua babi guling yang dipajang dekat pintu masuk stadion.
Advertisement
Tidak cuma babi guling saja, di sekitar patung juga terdapat makanan dan minuman lain. Ada beberapa kaleng bir, buah-buahan, sampai sejenis gorengan serta kembang.
Kemudian akan ada seseorang yang melakukan ritual berdoa dengan khusyuk. Tujuannya, agar hajatan SEA Games 2023 di Kamboja berjalan lancar.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tradisi
Dekat lokasi tersebut, kami bertemu dengan wartawan peliput SEA Games 2023 dari Kamboja. Ia menjelaskan tradisi 'sesajen' ini.
"Jadi ini adalah tradisi di Kamboja. Kami warga Kamboja selalu melakukan ini sebelum memulai acara khusus," kata Lon Tola kepada Bola.com.
"Kami berdoa kepada Tuhan dengan cara memberikan persembahan ini. Kami berdoa agar event SEA Games 2023 berjalan dengan lancar," jelasnya lagi.
Advertisement
Bukan Cuma di Olympic Stadium Saja
Lon Tola kemudian bercerita bahwa patung-patung tidak cuma terdapat di Olympic Stadium saja, tetapi di beberapa lokasi vital lainnya juga.
Berdasarkan pantauan kami selama meliput SEA Games 2023, memang ada beberapa lokasi atau bangunan yang terdapat semacam patung atau maupun termpat beribadah.
"Sebenarnya berdoa seperti ini sering dilakukan oleh warga Kamboja, tetapi tidak melulu ada sesajiannya. Kalau acara besar sudah pasti ada persembahan, tradisinya demikian," ujarnya menambahkan.
Dimakan Beramai-ramai
Kami iseng bertanya kepada Lon Tola, mau diapakan babi guling tersebut setelah rangkaian doa selesai. Ternyata, sesajian tersebut boleh dimakan beramai-ramai.
"Dimakan beramai-ramai, tetapi kalau dupanya sudah habis," katanya lagi.
Karena kami Muslim, jadi tidak ikut makan ya sobat Bola.com dan Bola.net hehehe.
Advertisement