Sukses


Taufik Hidayat Tantang Anthony Ginting Upgrade Medali dari Perunggu ke Emas di Olimpiade 2024

Bola.com, Jakarta - Anthony Sinisuka Ginting ditantang untuk meraih medali emas Olimpiade Paris, Prancis, pada 2024. Pada Olimpiade Tokyo 2020, Ginting meraih medali perunggu.

Pebulutangkis kebanggaan Indonesia itu juga diminta untuk memilah turnamen yang diikuti, jangan sapu bersih.

Ginting baru saja menjuarai Kejuaaraan Bulutangkis Asia 2023 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), pada 30 April 2023 setelah mengalahkan wakil Singapura, Loh Kean Yew 21-12, 21-8.

Keberhasilan Ginting memenangkan Kejuaaraan Bulutangkis Asia itu sekaligus mengakhiri paceklik gelar tunggal putra yang terakhir kali dimenangkan Taufik Hidayat pada 2007.

Taufik juga masih memegang rekor sebagai tunggal putra Indonesia yang terakhir merebut medali emas Olimpiade pada 2004 di Athena, Yunani. 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Ikuti Strategi Axelsen

Lantas, bisakah Ginting mengikuti jejak seniornya itu?

"Yang pasti, saya sangat berharap sama dia. Sekarang ini, yang ada di atas itu Ginting dan Jonatan Christie. Saya berharap kepada dua orang itu," ujar Taufik di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (2/5/2023).

"Terutama Ginting bisa konsisten di levelnya untuk goal besarnya di Olimpiade 2024. Mereka juga harus bisa mengatur kapan harus ikut turnamen. Tidak hanya ikut terus."

"Lihat Victor Axelsen, dia mengikuti suatu turnamen. Dia juara. Lalu dia melepas turnamen berikutnya. Ngapain ikut. Mending pulang, istirahat, latihan, terus ikut turnamen," tutur Taufik.

3 dari 3 halaman

Fokus Major Event

Taufik menyarankan Ginting dan Jonatan untuk mengatur strategi dalam berpartisipasi di turnamen. Keduanya diusulkan untuk fokus ke suatu kejuaaraan demi mengejar gelar juara, bukan poin belaka.

"Jadi satang ke satu turnamen. Yakin dan fit serta bisa juara. Ketimbang ikut turnamen banyak-banyak, percuma. Untuk apa. Kalah di babak pertama atau kedua untuk apa," imbuh Taufik.

"Antara pemain, pelatih, dan tim harus menghitung ke situ. Ada performa, kapan harus naik dan turun. Tidak semua turnamen bisa ikut gara-gara untuk mengejar poin. Kita mengejar juara bukan poin. Kalau juara, poin otomatis naik," ucap Taufik.a

Video Populer

Foto Populer