Sukses


Pengertian Sistem Ekonomi Pancasila, Prinsip, Ciri-Ciri, dan Contohnya

Bola.com, Jakarta - Sistem ekonomi Pancasila adalah sistem perekonomian berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Konsep ini berbeda dengan sistem perekonomian lainnya.

Secara sederhana, ekonomi Pancasila dapat disebut sebagai sistem ekonomi pasar yang dikendalikan oleh pemerintah.

Adanya sistem ekonomi Pancasila tidak hanya untuk pembangunan ekonomi di suatu daerah, tetapi juga berjuang demi kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia.

Itulah sedikit penjelasan tentang sistem ekonomi Pancasila. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa memahami prinsip ekonomi Pancasila, ciri, kelebihan dan kekurangannya.

Berikut ini ciri-ciri sistem ekonomi Pancasila, prinsip, contoh, kelebihan dan kekurangannya, dilansir dari Pasla.jambiprov.go.id, Rabu (3/5/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Prinsip Sistem Ekonomi Pancasila

  • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Mewujudkan kesejahteraan sosial yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa terkecuali.

  • Keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pembangunan sosial

Harus mengutamakan pembangunan ekonomi yang selaras dengan pembangunan sosial sehingga masyarakat dapat menikmati manfaat dari pembangunan ekonomi yang dilakukan.

  • Gotong royong

Didasarkan pada semangat gotong royong dan kerja sama sehingga masyarakat dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

  • Kesejahteraan bersama

Memperjuangkan kesejahteraan bersama seluruh bangsa Indonesia, bukan hanya kesejahteraan ekonomi suatu daerah atau kelompok saja.

  • Pemerintah berperan sebagai fasilitator

Menempatkan pemerintah sebagai fasilitator dalam menjamin kesejahteraan sosial dan ekonomi bagi rakyat, dan tidak sebagai pemilik atau kontrol dari sumber daya ekonomi.

3 dari 5 halaman

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Pancasila

  • Peran negara penting

Dalam sistem ekonomi Pancasila, negara dan swasta dalam usaha tumbuh dan berkembang berdampingan, di mana peran negara sangat penting, tetapi tidak terlalu dominan lagi.

Negara dan swasta saling mendukung untuk menuju ke arah ekonomi yang lebih baik.

  • Sistem ekonomi berdasarkan azas kekeluargaan

Sistem ekonomi tidak didominasi oleh pemodal atau buruh, tetapi berdasarkan azaz kekeluargaan dan keakraban hubungan manusia.

  • Masyarakat memegang peranan penting

Dalam melakukan usaha ekonomi produksi dilakukan oleh pimpinan dan diawasi oleh masyarakat atau rakayat Indonesia.

  • Negara menguasai hajat hidup orang banyak

Sumber daya alam yang menguasi hajat hidup orang banyak seperti bumi, air dan sumber kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai mutlak oleh negara.

4 dari 5 halaman

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Pancasila

Kelebihan Sistem Ekonomi Pancasila

  • Bebas dalam berkreasi dan inovasi, di mana setiap warga negara diberi kebebasan untuk membentuk dan menjalankan usahanya sendiri selama tidak mengganggu kepentingan negara dan bangsa.
  • Sistem ekonomi Pancasila lebih ditujukan dan diutamakan untuk kepentingan masyarakat luas.
  • Pengelolaan kegiatan ekonomi dilakukan secara bersama-sama untuk kepentingan bersama.
  • Negara mengakui hak milik individu selama tidak bertentangan dengan hajat hidup orang banyak.

Kekurangan Sistem Ekonomi Pancasila

  • Perekonomian cenderung berjalan kurang efisien karena menganut asas demokrasi sehingga membutuhkan lebih banyak waktu, tenaga, dan kemufakatan.
  • Proses pengambilan keputusan akan berjalan lambat karena harus menunggu kemufakatan bersama-sama terlebih dahulu.
  • Dominasi negara yang akan meredam kreativitas dan inovasi masyarakat.
5 dari 5 halaman

Contoh Sistem Ekonomi Pancasila

Contoh sistem ekonomi Pancasila mudah ditemukan, seperti dalam ekonomi pedesaan, ekonomi rakyat, ekonomi koperasi, ekonomi daerah atau mungkin juga ekonomi keluarga (family business).

Namun, pembahasan tentang hal tersebut masih kurang. Malah, yang sering ditulis adalah kelemahan-kelemahan dan kasus-kasus kegagalan, stagnasi, marginalisasi atau ketergantungan perekonomian rakyat.

Sebagai contoh, ekonomi syariah telah meraih kredibilitas karena kisah sukses dari lembaga-lembaga keuangan syariah. Meski demikian, masih banyak ditemukan kisah-kisah sukses koperasi, usaha kecil dan mikro, usaha keluarga atau perkembangan ekonomi daerah.

Kisah-kisah sukses tersebut perlu ditulis menjadi bahan bagi ilmu manajemen ekonomi rakyat, diperlukan penilaian kinerja atau prestasi seperti ISO dalam perusahaan-perusahaan swasta dan BUMN.

PT. Pupuk Kaltim, misalnya, telah berhasil meraih penghargaan ISO dan menjadi perusahaan kelas dunia (world class company).

 

Sumber: pasla.jambiprov.go.ig

Baca artikel seputar Pancasila lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer