Bola.com, Jakarta - Riya adalah satu di antara perbuatan yang dibenci oleh Allah Swt. Riya termasuk ke golongan perbuatan tercela dalam Islam.
Perbuatan ini digambarkan sebagai seseorang yang melakukan suatu amalan yang bertujuan pamer agar bisa dilihat baik oleh manusia lainnya.
Baca Juga
Advertisement
Riya tergolong sebagai perbuatan yang mampu menyebabkan penyakit hati. Perbuatan ini juga bisa menghapus amal baik seseorang.
Kata riya berasal dari bahasa arab, arriyaa'u, yang memiliki arti memperlihatkan atau pamer.
Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan tentang riya, disadur dari Merdeka, Kamis (4/5/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hukum Riya
Setelah mengetahui pengertian riya, umat Islam juga dianjurkan mempelajari hukum riya. Riya merupakan perbuatan tercela dalam ajaran Islam.
Dikatakan sebelumnya, Allah Swt. melarang hamba-Nya bersikap riya. Tak hanya itu, Allah Swt. juga meminta hamba-Nya untuk menjauhi segala perbuatan yang merujuk pada riya. Hal tersebut juga telah tercantum dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 264 yang berbunyi:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ kepada manusia."
Hukum sikap riya adalah haram dan digolongkan dalam syirik kecil kepada Allah Swt. Ini juga sesuai hadis berikut; dari Mahmud bin Labid, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:
"Sesungguhnya yang paling ditakutkan dari apa yang saya takutkan menimpa kalian adalah asy syirkul ashghar (syirik kecil) maka para sahabat bertanya, apa yang dimaksud dengan asy syirkul ashghar? Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab: 'Ar Riya'."
Rasulullah juga mengajarkan setiap manusia untuk beramal, tetapi dengan niat semata-mata hanya karena Allah Swt. Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bersabda:
"...Sesungguhnya amalan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya amalan seseorang itu akan dibalas sesuai dengan apa yang ia niatkan." (Muttafaqun ‘alaihi)
Hal itu berarti apabila seseorang melakukan suatu amalan karena Allah Swt., maka dia akan mendapatkan pahala sesuai dengan apa yang diniatkan. Sementara itu, bagi seseorang yang beramal dan beribadah tidak dilandasi niat karena Allah Swt., amalnya tidak akan diterima oleh Allah Swt.
Advertisement
Jenis-Jenis Riya
Selain pengertian riya dan hukumnya, jenis-jenis riya juga harus diketahui oleh umat Islam. Dalam ajaran Islam, riya terbagi menjadi dua, yaitu:
Riya Kholish
Pengertian riya kholish adalah riya dalam perbuatan. Riya jenis ini dimaksudkan untuk melakukan ibadah semata-mata hanya untuk bisa mendapatkan perhatian serta pujian dari orang lain.
Tujuannya adalah bisa diperhatikan serta mendapat pujian. Riya Kholish terbagi lagi menjadi beberapa macam, yakni:
- Riya badan, misalnya memamerkan bentuk tubuh langsing dengan alasan rajin puasa.
- Riya ucapan, misalnya melantunkan ayat-ayat Al-Quran dengan suara merdu serta fasih di hadapan orang agar dipuji.
- Riya pakaian, misalnya berhijab panjang hanya agar dianggap sebagai orang taat beragama atau alim.
Riya Syirik
Pengertian riya syirik bisa dikatakan sebagai riya niat. Riya ini merupakan sesuatu perbuatan yang dilakukan didasarkan niat menjalankan perintah Allah Swt., akan tetapi juga dilandasi dengan niat untuk mendapat perhatian. Perbuatan ini juga menginginkan mendapatkan pujian dari orang lain.
Disadur dari: Merdeka.com (Penulis: Tantiya Nimas Nuraini. Published: 20/4/2021)
Yuk, baca artikel Islami lainnya dengan mengikuti tautan ini.