Bola.com, Jakarta - Pola lantai adalah bentuk posisi atau formasi dalam seni tari. Pola lantai dalam tarian dibuat untuk memperindah pertunjukan seni tari. Jadi, pembuatan pola lantai ini perlu memperhatikan hal-hal seperti jumlah penari, ruangan atau panggung pertunjukan, dan gerak tari.
Pola lantai dibagi menjadi dua, yaitu garis lurus dan garis lengkung. Setiap desain pola lantai tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Hal ini tentu disesuaikan dengan makna dari tarian itu sendiri.
Baca Juga
Advertisement
Pola lantai berhubungan dengan posisi atau formasi dalam tarian. Pada beberapa tarian yang dilakukan secara perorangan, berpasangan, ataupun berkelompok, biasanya penari akan membentuk posisi tertentu. Jadi, pola lantai adalah bentuk posisi atau formasi tertentu pada tari.
Pola lantai bertujuan untuk memperindah pertunjukan karya tari. Kamu perlu memperhatikan beberapa hal, di antaranya bentuk pola lantai, maksud atau makna pola lantai, jumlah penari, ruangan atau tempat pertunjukan, dan gerak tari.
Berikut macam-macam pola lantai dalam tarian, disadur dari Liputan6, Jumat (5/5/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Macam-Macam Pola Lantai
Garis Lurus
Macam-macam pola lantai yang pertama yaitu garis lurus. Pola garis lurus terdiri atas pola lantai horizontal, vertikal, dan diagonal.
Pola lantai garis lurus sering dijumpai pada pertunjukan tari tradisi di Indonesia. Pola lantai garis lurus secara horizontal yang menunjukkan hubungan antarmanusia. Jika garis lurus ini dalam bentuk vertikal atau ke atas menunjukkan hubungan dengan Tuhan sebagai pencipta.
Pengembangan garis lurus pada pola lantai bisa menjadi pola zig-zag, segi tiga, segi empat, segi lima. Garis-garis lurus dapat juga dimaknai memiliki sikap jujur.
Pola lantai garis lurus dapat dilakukan dengan berbagai level. Pola lantai garis lurus dapat dilakukan pada jenis penyajian tari berpasangan atau kelompok.
Contoh tarian tradisional yang menggunakan macam-macam pola lantai garis lurus horizontal yaitu tari Gantar dari Kalimantan Timur, tari Ratoe Jaro dari Aceh, tari Srimpi Pandelori dari Yogyakarta, tari Baris Cengkedan dari Bali, dan tari Beskalan Putri dari Malang.
Garis Lengkung
Macam-macam pola lantai selain garis lurus dapat juga berbentuk garis lengkung. Pola lantai dengan menggunakan garis lurus dan garis lengkung biasanya tarian yang berhubungan dengan hal magis atau keagamaan dan banyak digunakan pada tari tradisional.
Pola lantai tari rakyat biasanya menggunakan campuran kedua pola lantai tersebut.
Sementara itu, garis lengkung bisa membentuk lingkaran, angka delapan, lengkung seperti busur yang menghadap ke depan dan belakang, dan lengkung ular.
Contoh tarian tradisional yang menggunakan pola lantai garis lurus horizontal yaitu tari Pendet dari Bali, tari Sekapur Sirih dari Jambi, tari Kecak dari Bali, dan tari Seudati dari Aceh.
Advertisement
Fungsi Pola Lantai pada Tari
- Memperkuat atau memperjelas gerakan-gerakan dari peranan tertentu.
- Membantu memberikan tekanan atau kekuatan pada suatu tokoh tertentu yang ditonjolkan.
- Menghidupkan karakteristik gerak dari keseluruhan pertunjukan tari.
- Membentuk komposisi, menyesuaikan tari dengan bentuk ruang pertunjukan.
- Untuk memperindah suatu tarian.
Â
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis:Â Husnul Abdi, Editor: Rizky Mandasari. Published: 28/10/2022)
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.