Bola.com, Phnom Penh - Mencari kios koran bukan perkara mudah di Kamboja. Begitu mendapatkannya, kami yang sedang meliput SEA Games 2023 malah dibuat heran karena ada seorang ibu yang menjual koran kedaluwarsa dan dipajang bersama koran baru.
Koran yang dijual di Kamboja berbahasa Inggris, Mandarin, dan Khmer. Bahasa Mandarin dan Inggris paling banyak, sehingga membuat kami berpikir kalau warga asli Kamboja kurang suka membaca koran.
Advertisement
"Ada Inggris dan Mandarin," kata Arunny, seorang ibu loper koran di Phnom Penh dengan Bahasa Inggris yang cukup bagus meski terbata-bata.
Yang membuat kami heran, banyak koran kedaluwarsa, terutama yang berbahasa Mandarin. Sementara untuk versi bahasa Inggris, semuanya baru.
"Bisa bahasa Mandarin, bong (bahasa Kamboja untuk kakak atau pak)? Tapi kedaluwarsa. Bahasa Inggris semua baru, harga 10ribu riel (Rp37ribu)," katanya lagi.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lebih Suka Facebook
Wartawan asal Vietnam yang kami temui di sub-main press Olympic Stadium memiliki pandangan tersendiri. Berbeda dengan Thailand dan Vietnam, warga lokal Kamboja lebih suka mendapatkan informasi dari Facebook.
"Di Vietnam Facebook juga populer. Mungkin bedanya di Kamboja orang-orangnya lebih suka memperoleh segala macam informasi digital lewat Facebook," ujar jurnalis Lao Dong yang tidak sempat kami tanyakan namanya.
Advertisement
Kalau Tidak Habis, Dijual per Kilo
Arunny yang juga menjual kebutuhan sehari-hari di kiosnya juga menjelaskan bahwa koran-koran yang tak terjual akan ditumpuk dan dijual kiloan
"Kalau tidak laku saya jual lagi ke pasar. Mereka pakai untuk bungkus apa saja," ujarnya.
Eksklusif Liputan SEA Games 2023
Advertisement