Bola.com, Jakarta - Pemaaf berarti rela memberi maaf kepada orang lain. Sikap pemaaf adalah sikap suka memaafkan kesalahan orang lain tanpa sedikit pun ada rasa benci dan keinginan untuk membalasnya.
Dalam menjalani kehidupan, kita tidak luput dari kesalahan. Hal itu karena kita sebagai manusia, tidak sempurna.
Baca Juga
Advertisement
Bisa memaafkan orang lain memang bukan perkara yang mudah bagi sebagian orang. Apalagi jika kesalahan yang dibuat telah menyakiti hati dan membuat kecewa.
Padahal, bisa memaafkan kesalahan sering dianggap sebagai tanda kedewasaan dan kematangan seseorang. Maka itu, apabila ada orang lain yang bersalah dan meminta maaf, sebaiknya memaafkannya.
Bukan hal yang mudah jadi orang yang pemaaf. Untuk itu, biasakan untuk memberi maaf kepada seseorang yang telah mengakui kesalahannya.
Ada beberapa contoh perilaku pemaaf yang bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini contoh perilaku pemaaf dan hikmahnya yang perlu diketahui, dilansir dari Staff.uny.ac.id, Senin (8/5/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Perilaku Pemaaf
Contoh perilaku pemaaf dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:
1) Menghindari perilaku sombong.
2) Meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuat.
3) Memaafkan kesalahan orang lain dan tidak memendam rasa benci dalam hati.
Advertisement
Hikmah Pemaaf
Di antara hikmah yang dapat dirasakan dari sikap pemaaf di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Orang yang pemaaf akan mendapatkan perlakuan yang lebih baik dari orang yang dimaafkan. Orang yang dimaafkan merasa mendapatkan perhatian dan penghormatan dengan dimaafkannya apa yang telah dilakukan sehingga dia akan memberikan balasan yang lebih baik dari sekadar sikap pemaaf yang diterima.
b. Orang yang pemaaf akan memperkuat tali silaturahmi dengan orang lain, termasuk orang yang dimaafkan. Dengan demikian, dia akan tetap memiliki hubungan yang baik dengan siapa pun.
c. Sikap pemaaf menunjukkan konsistensi seseorang dalam bertakwa. Hal ini berarti orang yang tidak memiliki sikap pemaaf, berarti dia tidak disebut bertakwa dalam arti yang sebenarnya.
Cara Memaafkan Orang Lain
Ketika ada yang berbuat salah kepada kita, biasanya kita hanya fokus pada orang tersebut dan melihat berbagai kesalahannya tanpa mau mengoreksi diri. Hal ini jangan selalu dibiarkan.
Berikut beberapa cara yang dapat diterapkan untuk dapat memaafkan orang lain:
Koreksi Diri
Penting untuk mengoreksi diri sendiri. Lakukan penilaian, apakah kita sudah menjadi pribadi yang baik untuk orang lain di sekitar kita? Bisa saja konflik tersebut terjadi karena ada yang salah dari cara kita bertindak atau berinteraksi dengan orang lain.
Mencoba Memahami Orang Lain
Ketika terjadi konflik dengan orang lain, coba berpikir dengan latar belakang dan perspektif dia. Bagaimana diri kita bertindak bila berada di posisinya?
Mungkin saja ada berbagai faktor lain yang memicu orang tersebut harus bertindak demikian hingga menyakiti kita dan memicu terjadinya konflik.
Berusaha Memberi Kesempatan Kembali
Ketika seseorang berbuat salah, belum tentu karena orang tersebut berniat melakukannya. Bisa saja dia mendapat tekanan dari berbagai pihak.
Dengan memberikan kesempatan kembali, kamu dapat memberikan ruang bagi orang tersebut untuk berubah dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Sumber: staff.uny.ac.id
Baca artikel seputar contoh lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement