Bola.com, Jakarta - Paragraf argumentasi merupakan satu di antara materi dalam pelajaran bahasa Indonesia yang perlu dipahami dengan baik.
Paragraf argumentasi didefinisikan sebagai jenis karangan yang berisi gagasan lengkap dengan bukti dan alasan serta dijalin dengan proses penalaran yang kritis dan logis.
Baca Juga
Advertisement
Paragraf argumentasi dibuat penulis untuk memengaruhi serta meyakinkan pembaca untuk melakukan sesuatu, sesuai keinginan atau maksud dari penulis.
Untuk memudahkan kamu memahami paragraf argumentasi, kamu bisa memahami contoh-contohnya. Ada beberapa contoh paragraf argumentasi yang bisa kamu perhatikan pada artikel ini.
Berikut ini lima contoh paragraf argumentasi berbagai tema, yang perlu dipahami dengan baik, dikutip dari laman Dosenpintar dan smpislampapb.sch.id, Senin (8/5/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bahaya Rokok bagi Kesehatan
Kebiasaan merokok bisa mengantarkan kepada kematian. Sudah tak dapat dihitung banyak sekali korban yang meninggal diakibatkan dari merokok. Memang efek samping rokok tak langsung dirasa.
Dari pendapat Dr. Aria Nugraha, asap yang telah dihisap oleh para perokok akan secara perlahan menggerogoti organ pernapasan mereka seperti organ paru-paru, tenggorokan yang dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti penyakit bronchitis, serangan jantung, dan juga gangguan kehamilan pada para ibu yang sedang mengandung.
Mengapa rokok dikatakan sangat berbahaya? Di dalam sebatang rokok mengandung zat kimia yang berbahaya terdapat racun, pemutih lantai, dan juga bahkan ada bahan bakar roket. Bukan hanya batang rokok yang berbahaya, tetapi asap dan tar dari rokok dapat menyebabkan kanker karena mempunyai kandungan nikotin berbahaya bagi tubuh kita.
Advertisement
Tarif Pendidikan di Indonesia
Tarif pendidikan di Indonesia saat ini dapat dikatakan mahal. Padahal pemerintah sudah memberikan bantuan, tetapi tetap saja para siswa sepatutnya membayar biaya untuk keperluan sekolah, seperti seragam, pakaian, buku, dan lain sebagainya.
Mahalnya biaya pendidikan tersebut tidak hanya pada sekolah dasar saja, tetapi juga sampai di perguruan tinggi. Banyak buah hati yang sudah lulus dari SMA lebih memilih untuk bekerja diperbandingkan dengan melanjutkan ke perguruan tinggi.
Pendidikan di Indonesia tidak merata dan hanya terkonsentrasi pada orang yang mampu. Padahal, bagi orang yang kurang mampu, pendidikan tinggi hanya sebuah hasrat belaka.
Kerusakan Lingkungan
Kerusakan lingkungan telah terjadi di mana-mana. Sebab utamanya tak lain karena ulah manusia. Sangat disayangkan masih banyak pihak yang kurang peduli dengan lingkungan sekitar, di mana seharusnya lingkungan sekitar harus dijaga dengan bekerja sama karena tidak akan tercipta lingkungan yang terjaga jika hanya pihak tertentu saja yang peduli.
Dari keserakahan dan keegoisan manusia, alam marah dan Sang Pencipta murka, bencana alam terjadi di mana-mana, longsor, kebakaran, dan yang paling sering terjadi banjir.
Sungai yang telah tercemar oleh sampah dan limbah pabrik, hutan yang gundul karena tidak dilakukan reboisasi, sampah berserakan karena kesadaran untuk menjaga lingkungan tidak di tingkatkan.
Jika bukan kita siapa lagi yang akan menjaga bumi ini. Dengan menjaga bumi, bukan hanya bumi yang senang yang terutama merasakan dampaknya tentu kita sendiri yang menjadi penghuni bumi.
Advertisement
Sekolah Indonesia
Pendidikan di Indonesia dewasa ini masih tertinggal jauh dengan pendidikan yang berada di negara-negara lain yang ada di dunia. Malahan Indonesia masih keok dengan Malaysia dan Singapura di bidang pendidikan.
Hal ini dapat disaksikan dari banyaknya penduduk mereka yang memperoleh pendidikan sampai ke perguruan tinggi. Padahal, di Indonesia, jumlah penduduk yang mendapatkan pendidikan saja masih jauh tertinggal dengan negara lain, apalagi di tempat-tempat tertinggal seperti NTB, NTT, Papua, dan masih banyak lagi tempat lainnya.
Ketertinggalan pendidikan di tempat-tempat tersebut disebabkan karena tidak meratanya pendidikan di Negara Indonesia. Pemerintah cuma membangun fasilitas pendidikan di tempat perkotaan, terkhusus pulau Jawa.
Tak cuma itu, terbatasnya jumlah guru yang ada di tempat tersebut juga ikut serta mewujudkan semakin jauhnya jalan masuk pendidikan yang ada di tempat.
Kesudahannya, pendidikan di Indonesia tidak merata serta cenderung tertinggal sehingga belum sanggup untuk bersaing dengan negara lain yang ada di dunia.
Agama
Di era informasi, kemajemukan masyarakat cenderung menjadi beban daripada modal bangsa. Hal ini terlihat dari munculnya berbagai masalah yang sumbernya "berbau" kemajemukan, khususnya di bidang agama.
Sejumlah permasalahan serius berbau agama seperti di Poso, Sulawesi Tengah, sudah memang mereda. Namun, masalah baru muncul, seperti yang terjadi sekarang pada polemik keberadaan jemaah Ahmadiyah.
Â
Sumber: Dosenpintar, smpislampapb.sch.id
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement