Bola.com, Jakarta - Fabel dan legenda merupakan dua jenis karya sastra yang sering dipelajari. Fabel atau cerita binatang adalah jenis cerita yang banyak dikenal di seluruh dunia.
Fabel adalah satu di antara bentuk cerita tradisional yang menampilkan binatang sebagai tokoh cerita, tetapi berperilaku menyerupai manusia.
Baca Juga
Advertisement
Jadi, fabel sering mengambil tokoh binatang sebagai pemeran utama. Dalam cerita fabel biasanya membawa pesan-pesan moral bagi manusia.
Pesan-pesan moral tersebut antara lain tanggung jawab, kejujuran, disiplin, amanah, dan lain sebagainya.
Dengan membaca fabel, kamu juga bisa mendapatkan referensi saat ingin membuat jalan ceritamu sendiri.
Berikut contoh fabel yang penuh dengan pesan moral dan bisa dijadikan referensi, dikutip dari laman Materibindo, Selasa (9/5/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Cerpen Fabel
1. Kelinci yang pemalas
Di sebuah hutan tinggal sepasang sahabat. Mereka ialah seekor kelinci dan seekor tupai.
Setiap hari mereka menghabiskan waktu bersama-sama. Pada suatu hari, tupai berkata kepada kelinci.
"Mari kita buat sarang. Sekarang lagi musim hujan. Jika nanti hujan turun, kita ada tempat berteduh."
"Ya, betul kata kamu. Tapi, biarlah, saya mau beristirahat dulu" jawab kelinci.
Pada sore itu, hujan pun turun dengan lebatnya, tupai dan kelinci berteduh di bawah pohon. Mereka basah dan kedinginan.
"Jika tadi kita buat sarang, tentu kita tak akan basah begini," kata tupai.
"Ya, betul kata kamu," jawab tupai.
"Pagi besok kita akan buat sarang," kata tupai lagi
2. Jerapah yang sombong
Di suatu padang rumput ada seekor jerapah yang baru beranjak dewasa. Namanya Oji.
Dia sangat tinggi, jangkung, bahkan di antara teman-temannya, Oji lah yang paling tinggi. Karena lehernya itu membuatnya menjadi anak yang sombong.
Sampai pada suatu hari, si Oji berjalan-jalan sendiri di padang rumput, dia sedang asik melenggang bak anak yang sombong.
Lalu berhenti di suatu gundukan. Oji tidak sadar, bahwa yang dia injak gundukan itu adalah seekor kura-kura.
Bukannya minta maaf malah sebaliknya, dia malah marah-marah. "Dasar kura-kura peyot, aku jadi mau terjatuh nih."
Lalu kakek kura-kura hanya ringan menasihati Oji, "Anak muda, janganlah kamu sombong. Kamu masih muda, tubuhmu masih kuat, sebaiknya sayangilah sesama makhluk hidup ciptaan-Nya. Suatu hari nanti, kamu juga akan menjadi tua, pasti akan banyak yang lebih hebat dan kuat darimu."
Tidak lama kemudian, awan mendung datang. Di padang rumput itu masih tertinggal Oji dan si kakek kura-kura yang berjalan sangat lambat menuju ke tepi di bawah pepohonan.
Seakan masih ingin memperlihatkan kesombongan dan kekuatannya, Oji malah tidak bergegas pergi meninggalkan padang rumput yang hendak diguyur hujan.
Lalu hujan sangat deras seketika itu datang mengguyur. Dan tiba-tiba petir yang sangat hebat menyambar, "DUARRRRRRRRRRR". Akhirnya, Oji si jerapah jangkung itu ambruk, terjatuh ke tanah.
Tidak diam begitu saja, si kakek kura-kura dengan langkah pelan, tapi pasti, dia mendekati ke Oji, dan memberikan perhatiannya. "Kamu tidak apa-apa, anak muda? Bangunlah, kenapa malah terdiam bengong tetap bersungkur di tanah?"
Lalu Oji menjawab, "kakek kura-kura,…aku takutttt.. huwaaaaaaaaaaaa…" sambil merengek seperti anak kecil yang lemah. "Maafkan aku ya, kakek kura-kura, sudah menginjak tubuhmu dengan sombongnya".
Dan sejak saat itu, si Oji tidak lagi menjadi jerapah yang sombong, tapi berubah menjadi si jerapah yang baik hati dan suka menolong teman-temannya.
Advertisement
Contoh Cerpen Fabel
3. Persahabatan Semut dan Merpati
Suatu hari, seekor merpati melihat ada seekor semut yang terjatuh ke sungai. Semut itu berjuang sangat keras untuk berenang supaya tidak tenggelam. Melihat hal itu, Merpati tak hanya diam saja. Ia segera memetik sehelai daun di atas pohon dan dijatuhkannya ke atas sungai dekat dengan posisi semut yang hampir tenggelam.
"Semut, cepat berenang dan naiklah ke atas daun ini!" teriak Merpati.
Semut lantas berenang menuju daun dan naik di atasnya. Semut akhirnya selamat dan tidak tenggelam di sungai.
"Terima kasih, Merpati! Kau telah menyelamatkan nyawaku!" ujar Semut.
"Sama-sama, Semut!" ujar Merpati.
Sejak saat itu, Semut dan Merpati pun menjadi sahabat.
Beberapa hari berikutnya, Semut yang sedang berjalan melihat sahabatnya, Si Merpati, sedang terbang dan hinggap di atas ranting pohon. Tiba-tiba, datang seorang pemburu yang langsung mengarahkan senapannya kepada Merpati.
Semut yang ingin menyelamatkan Merpati, langsung menggigit kaki Si Pemburu. Pemburu tersebut kesakitan dan senapannya pun menembak melesat jauh dari Merpati. Merpati yang terkejut langsung terbang dan melihat sahabatnya Semut yang sedang menggigit kaki Pemburu. Merpati pun selamat dari bidikan pemburu.
Kemudian, Merpati berucap, "Terima kasih ya, Semut! Kau telah menyelamatkan nyawaku!"
Semut pun menjawab, "Terima kasih kembali, Merpati!"
Contoh Cerpen Fabel
4. Rubah dan Gagak
Suatu hari, di dalam hutan, ada seekor rubah yang melihat seekor gagak sedang terbang dengan sepotong daging di paruhnya. Sang Gagak lantas bertengger di dahan pohon. Rubah yang sejak pagi belum makan, ingin sekali mendapatkan daging tersebut. Ia pun berjalan hingga ke bawah pohon yang dihinggapi Gagak tadi.
"Selamat siang, Nyonya Gagak yang cantik," serunya. "Betapa memesonanya penampilanmu hari ini. Matamu tampak cerah, paruhmu bersih dan bulumu berkilau."
Mendengar pujian itu, Gagak menoleh ke bawah. Senang sekali ia mendapati Rubah sedang mengaguminya di sana. Melihat reaksi Gagak, Rubah melanjutkan rencananya. Ia memuji Gagak lebih jauh lagi.
"Melihat penampilanmu yang luar biasa, aku yakin suaramu pasti melebihi suara burung lain di hutan ini. Biarkanlah aku mendengar satu lagu darimu, Nyonya Gagak. Tentu akan terdengar sangat merdu!" ujar Rubah.
Merasa tersanjung, Gagak mengangkat kepalanya dan bersiap membuka suara. Ia lupa, ada daging di paruhnya. Potongan daging yang jatuh ke tanah segera diambil oleh rubah, sementara Gagak terus saja bernyanyi.
Ketika ia selesai bernyanyi dan Rubah sudah jauh pergi, Gagak baru menyadari apa yang telah terjadi. Ia menyesal, sudah lengah hanya karena dipuji.
Sumber: Materibiindo
Yuk, baca juga artikel contoh lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement