Bola.com, Jakarta - Kuitansi adalah suatu dokumen atau surat yang dibuat oleh penjual atau penyedia layanan, yang diberikan kepada pembeli atau pelanggan sebagai alat bukti transaksi, di mana telah terjadi pembayaran dan pembeli atau pengguna layanan telah memberikan uang dan telah diterima oleh penjual atau penyedia layanan.
Dokumen ini kadang juga dilengkapi dengan meterai untuk memperkuat legalitas.
Baca Juga
Advertisement
Contoh kuitansi yang dilengkapi dengan meterai seperti kuitansi sebagai bukti pembayaran jual beli kendaraan bermotor bekas.
Kuitansi yang dilengkapi dengan meterai ini nantinya akan menjadi satu di antara persyaratan jika pemilik baru ingin melakukan balik nama di Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT).
Untuk membantumu agar makin paham, berikut cara membuat kuitansi yang benar, dilansir dari Jurnal.id, Rabu (10/5/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Komponen yang Harus Diperhatikan dalam Membuat Kuitansi Pembayaran
1. Nomor untuk kwitansi yang berfungsi sebagai pembeda dengan kuitansi yang lainnya. Selain itu biasanya menggunakan format huruf atau angka, menyesuaikan kondisi.
2. Kolom untuk menuliskan nama lengkap baik dari pemberi atau penerima.
3. Kolom untuk menuliskan nominal uang yang diterima ataupun diberi.
4. Kolom untuk menulis waktu pelaksanaan transaksi.
5. Kolom untuk memperjelas jenis transaksi yang sedang berlangsung.
6. Kolom untuk membubuhi tanda tangan serta nama lengkap pemberi.
7. Apabila kamu menggunakan stempel maka tanda tangannya harus di dekat stemple.
Advertisement
Cara Membuat Kuitansi Pembayaran dengan Benar
- Isi nomor transaksi pada kuitansi dengan jelas. Hal ini akan memudahkan kamu melacaknya di kemudian hari. Misalnya: 010/22
- Tuliskan nama lengkap pemberi uang di bagian "Telah diterima dari".
- Tulis jumlah uang dalam format angka pada bagian "Uang sejumlah". Contoh: Rp1.000.000
- Tuliskan tujuan penyerahan uang di bagian "Untuk pembayaran". Contoh: pelunasan uang muka untuk pre-order laptop, pembayaran tunai sewa kos bulan April.
- Tulis total uang yang diserahkan dalam kalimat, bukan angka pada bagian "Terbilang". Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kesalahan saat menulis angka, misalnya saja kelebihan angka 0.
- Lengkapi dengan tempat dan tanggal transaksi di bagian kanan bawah dan tambahkan tanda tangan dan nama jelas penerima uang.
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Jika Ingin Membuat sebuah Kuitansi
- Jika ingin memberikan bukti penerimaan uang, tulis lengkap nama si penerima uang.
- Tidak menandatangani kuitansi kosong karena tidak ada penjelasan yang jelas.
- Membubuhkan tanda baca titik (.) dalam setiap akhir penulisan di atas kuitansi.
- Tanda titik yang dibubuhkan pada setiap akhir kalimat tentu memiliki fungsi yaitu agar mudah jika kamu ingin melakukan pembahasan yang lain sehingga tidak akan rugi.
- Tulis tanggal dan tempat dengan jarak yang berdekatan.
- Tanggal dan tempat harus ditulis dekat dengan orang yang menandatangi kuitansi.
- Apabila kuitansi memerlukan meterai maka tanda tangan harus dekat dengan meterai.
- Ketahui apa saja perbedaan dari nota untuk transaksi jual beli dan kuitansi.
Sumber: Jurnal.id
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement