Sukses


Apa Itu Penyakit Lupus? Ketahui Penyebab, Gejala Utama, Jenis, Ciri-Ciri, hingga Pengobatannya

Bola.com, Jakarta - Lupus merupakan satu di antara penyakit autoimun sistemik yang berbahaya. Penyakit ini berbahaya karena menyerang sistem kekebalan tubuh.

Sistem kekebalan tubuh pada pengidap lupus akan menyerang sel, jaringan, dan organ yang sehat. Kondisi ini dapat menimbulkan peradangan di berbagai bagian tubuh seperti, ginjal, kulit, sel darah, otak, jantung, paru-paru, persendian, dan lainnya.

Sebagai informasi, lupus kerap dijuluki sebagai penyakit seribu wajah karena kelihaiannya untuk meniru gejala penyakit lain. Kesulitan diagnosis biasanya dapat menyebabkan langkah penanganan yang kurang tepat.

Penyakit lupus dapat menyerang siapa saja. Kendati demikian, sebagian besar penyakit lupus menyerang perempuan usia produktif 15 hingga 44 tahun.

Penyakit ini juga dapat menyerang semua ras, tetapi lebih sering ditemukan pada ras kulit berwarna seperti orang Afrika-Amerika, Asia-Amerika, Latin, penduduk asli Amerika, dan orang yang tinggal di daerah Pasifik.

Itulah sedikit gambaran secara umum tentang penyakit lupus. Setelah mengetahui pengertian dari penyakit lupus, kamu perlu mengetahui juga penyebab, gejala utama, jenis, ciri-ciri, hingga pengobatan.

Berikut ini rangkuman mengenai penyakit lupus yang menarik dibaca, dikutip dari laman Healthline dan Mayoclinic, Rabu (10/5/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Penyebab Penyakit Lupus

1. Lingkungan

Faktor lingkungan yang dapat meningkatkan risiko lupus adalah paparan racun, seperti merkuri, asap rokok, dan gel natrium silika. Beberapa zat tersebut dapat memicu peradangan dan mendorong terbentuknya autoantibodi yang menyerang sel tubuh sendiri.

2. Hormon

Menurut penelitian, wanita lebih rentan mengalami lupus dibandingkan pria karena lebih banyak menghasilkan dan menggunakan hormon estrogen atau disebut juga hormon immuno-enhancing.

Hormon tersebut membuat wanita mempunyai sistem kekebalan lebih kuat. Namun, hal ini justru akan menjadi bumerang ketika antibodi berubah menjadi autoantibodi dan menyerang sel tubuh sehingga penyakit autoimun lebih rentan terjadi.

3. Genetik

Penyebab selanjutnya yang dapat meningkatkan risiko penyakit lupus adalah genetik atau keturunan. Tak jarang orang-orang yang memiliki riwayat keluarga terkena lupus mendapatkan hasil positif saat tes DNA autoimun.

3 dari 6 halaman

Gejala Utama Penyakit Lupus

  • Kelelahan ekstrem.
  • Demam berkepanjangan.
  • Sendi nyeri, kaku, dan bengkak.
  • Sariawan yang berulang.
  • Ruam berbentuk kupu-kupu di wajah yang menutupi pipi dan pangkal hidung.
  • Lesi kulit yang terjadi karena paparan sinar matahari.
  • Jari tangan dan kaki memutih atau membiru saat terkena dingin atau selama periode stres.
  • Sesak napas.
  • Sakit dada terutama ketika mengambil napas panjang dan berbaring.
  • Mata kering.
  • Rambut rontok.
  • Sakit kepala.
  • Kebingungan.
  • Kejang
  • Hilang ingatan.
4 dari 6 halaman

Jenis Penyakit Lupus

1. Systemic lupus erythematosus (SLE), jenis yang paling sering terjadi. Lupus eritematosus sistemik menyerang berbagai jaringan, seperti sendi, kulit, otak, paru-paru, ginjal, dan pembuluh darah.

2. Neonatal lupus, menyerang bayi yang baru lahir. Penyakit ini biasanya terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang memiliki kelainan antibodi.

3. Lupus akibat obat-obatan, biasanya hanya dialami dalam waktu singkat. Beberapa jenis obat bisa memicu gejala lupus, tetapi kondisi pasien akan membaik bila penggunaan obat dihentikan.

4. Lupus pada kulit, terbagi menjadi tiga yaitu, acute cutaneous lupus, discoid lupus erythematosus (DLE), dan subacute cutaneous lupus erythematosus. Dibutuhkan biopsi kulit untuk membedakan ketiganya.

5 dari 6 halaman

Ciri-Ciri Umum Penyakit Lupus

  • Rasa sakit pada persendian.
  • Demam tinggi di atas 37 derajat Celcius.
  • Pembengkakan pada persendian.
  • Mudah lelah ketika melakukan aktivitas.
  • Ruam-ruam pada kulit.
  • Rasa sakit pada bagian dada ketika bernapas.
  • Kerontokan pada rambut.
  • Sensitif terhadap sinar matahari.
  • Pucat pada bagian jari-jari ketika sedang kedinginan atau stres.
6 dari 6 halaman

Pengobatan Penyakit Lupus

Perlu digaris bawahi bahwa lupus adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Namun, dokter akan memberikan obat-obatan untuk mengurangi gejala serta mencegah pasien mengalami komplikasi lebih parah.

Selain mengonsumsi obat-obatan, pengidap lupus juga disarankan menerapkan gaya hidup sehat, seperti berolahraga secara rutin, mengelola stres, menghindari paparan matahari langsung, dan menjaga pola makan sehat.

 

Sumber: Healthline, Mayoclinic

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer