Bola.com, Yogyakarta - Obstacle race menjadi salah satu cabor penyumbang medali bagi kontingen Indonesia di SEA Games 2023. Total ada tiga medali yang diraih tim obstacle race di multievent olahraga se-Asia Tenggara tersebut.
Perinciannya satu perak dan dua perunggu. Adapun medali perak dipersembahkan tim relay putri country olympic yang terdiri dari Mudji Mulyani, Rahmayuna Fadillah, Anggun Yolanda Samsul Hadi, dan Ayu Puspita Sari.
Baca Juga
Advertisement
Sementara dua medali perunggu diraih Anggun Yolanda Samsul Hadi pada nomor tunggal putri di Chroy Changvar Convention Center Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (6/5/2023). Kemudian, Angga Cahya, Fahrun Fahrun, Panji Mohamad Paisal, dan Putra Waluya Nuryayi di nomor tim relay putra-country olympic.
Obstacle race merupakan olahraga lari halang rintang ekstrem yang dilombakan kali pertama pada SEA Games 2019 di Filipina. Pencapaian Tim Merah-Putih di edisi SEA Games kali ini tentu cukup membanggakan, meski mereka gagal membawa pulang medali emas.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bersyukur
Salah satu atlet obstacle race putri asal Yogyakarta, Rahmayuna Fadillah bersyukur bisa membawa timnya meraih medali perak di Kamboja. Secara hasil, dia dan rekan setim merasa cukup puas.
"Alhamdulillah dengan persiapan yang singkat kami semua puas dengan hasilnya. Karena untuk Indonesia sendiri belum punya fasilitas seperti di Kamboja sama Filipina. Jadi kemarin kami sempat pemusatan latihan di filipina selama sebulan lebih," ujar Yuna, sapaannya kepada Bola.com, Rabu (10/5/2023) pagi.
"Mungkin yang perlu di share ada beberapa kendala sih untuk lomba ini, karena latian yang singkat dan fasilitas yang enggak ada terus mendekati lomba beberapa dari kita juga ada yang cedera," sambungnya.
Advertisement
Ganti Cabor
SEA Games 2023 menjadi pengalaman pertama bagi Yuna. Begitu pula dengan cabor obstacle race. Sebab, awalnya perempuan berusia 28 tahun ini merupakan atlet panjat tebing. Nomor andalannya speed world record (WR).
"Kalau sampai pindah cabor karena kemarin sempat ditawarin teman ada seleksi cabor ini. Ya sudah ikut eh keterusan sampai ada peluang untuk ikut SEA Games," ungkap Yuna.
"Karena kalau untuk obstacle race sendiri masih nyambung sama manjat karena tenaga dan tangan juga dipakai di obstacle race," terangnya.
Rahmayuna Fadillah mengenal olahraga panjat tebing sejak 2013. Tepatnya saat dirinya bergabung dengan klub Pantarhei, Mapala Fakultas Filsafat UGM. Skill terus ditempa disana, hingga kini menjadi bagian dari tim panjat tebing DIY.
Artinya sudah lebih dari sembilan tahun atlet kelahiran Padang, Sumatera Barat 3 Mei 1995 itu berkecimpung di dunia panjat tebing. Berbagai kejuaraan pernah diikuti, di antaranya Porda DIY, Kejurnas, Rock Expert Southeast Asia Sport Climbing Festival, Pra-PON, PON XX Papua, juga kejuaraan open lainnya.
DIY Sumbang 10 Atlet di SEA Games 2023
Pada edisi SEA Games kali ini, DIY menyumbang total 10 atlet yang tergabung dalam kontingen Indonesia untuk ajang SEA Games XXXII Kamboja 2023.
Adapun ke-10 atlet tersebut berasal dari berbagai cabor. Mereka adalah Amazia Keiko dari polo air putri, Lisa Ayu (bulutangkis), Mutiara Oktarani Nurul Al-Pasha (atletik), Odie Purnama dan Aiman Cahyadi (balap sepeda).
Kemudian Yokebed Purari dan Gilang Ramadhan dari voli pasir, Fahry Septian (voli indoor), Jabran Bagus Wiloko (e-sport), serta Gebby Adi Wibawa Putra (billiard).
Advertisement