Sukses


Arti Kohesi Leksikal beserta Unsur dan Contohnya

Bola.com, Jakarta - Kohesi leksikal adalah ikatan kohesi yang muncul dalam wacana karena pilihan kata. Ikatan kohesi unsur leksikal lebih sulit diidentifikasi dengan segera karena sistem leksikal bahasa bersifat terbuka.

Sedangkan sistem gramatikal bersifat tertutup sehingga ikatan kohesi unsur gramatikal terlihat lebih nyata dan konsisten.

Maka itu, hal terpenting yang harus diperhatikan dalam menganalisis ikatan kohesi unsur leksikal adalah akal sehat dan tingkat penguasaan kosakata.

Unsur leksikal wacana yang membentuk ikatan kohesi biasanya dinyatakan lewat tingkat hubungan itu sendiri.

Tingkat hubungan yang lebih kuat menyatakan bahwa unsur-unsur leksikal yang dimaksud membentuk ikatan kohesi.

Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan lanjutan tentang kohesi leksikal, dilansir dari laman gurusiana.id, Kamis (11/5/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Unsur-Unsur Kebahasaan Kohesi Leksial beserta Contohnya

a. Repetisi atau pengulangan

Repetisi adalah pengulangan kata yang sama, biasanya dengan acuan yang sama juga.

Contoh: Dalam kehidupan demokrasi, rakyat harus berani. Berani menyatakan pendapat.

b. Sinonim

Sinonim adalah alat kohesi yang berupa hubungan dua leksem atau lebih. Contoh:

1. Berita surat kabar sekarang penuh dengan pertentangan elite politik.

2. Berita koran sekarang penuh dengan pertentangan elite politik.

3 dari 3 halaman

Unsur-unsur Kebahasaan Kohesi Leksial beserta Contohnya

c. Hiponimi dan Hiperonim

Hiponimi adalah hubungan yang memperlihatkan pencakupan makna beberapa unsur leksikal tertentu. Hubungan itu dapat bersifat vertikal, yaitu superordinat (hiperonim) dan subordinat (hiponim).

Contoh: kursi, meja, lemari, bufet, tempat tidur, tercakup dalam hiperonimnya, yaitu mebel.

d. Leksem Generik

Prinsipnya, leksem generik ini sama dengan hiperonim, hanya saja cakupannya lebih luas.

Contoh: beo > burung > binatang > mahluk.

e. Isotopi

Isotopi menunjukkan kohesi makna dalam suatu wacana.

Contoh :

Mangga ini masih muda, warnanya pun masih hijau dan daging buahnya masih keras. Kalau diperam, belum tentu enak rasanya. Lebih baik dibuat rujak saja.

Pendapat di atas menekankan, bahwa kohesi leksikal komponen makna dalam kata, dapat dilihat dari perbedaan kata-kata dalam konteksnya. Meski demikian, sifat kohesif suatu kata dalam teks sangat tergantung dari acuannya.

 

Sumber: Gurusiana.id

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer