Sukses


Penyebab Inner Child dan Cara Menyembuhkannya

Bola.com, Jakarta - Inner child adalah istilah psikologi yang cukup populer di masyarakat setelah boyband kenamaan Korea Selatan, BTS, meluncurkan sebuah lagu dengan judul nama tersebut.

Dalam lagu tersebut, digambarkan tentang bagaimana seseorang merefleksikan pengalaman dan keinginan masa kecilnya di kehidupan sekarang.

Inner child adalah sekumpulan peristiwa masa kecil, yang baik atau buruk, dan membentuk kepribadian kamu seperti sekarang ini.

Tak cuma itu saja, di alam bawah sadar, inner child bisa memengaruhi caramu dalam bersikap ketika merespons suatu masalah.

Contoh sederhananya, kamu dikelilingi oleh sanak saudara atau teman-teman yang melindungi dan menyayangimu. Pengalaman ini membentuk kamu yang sudah dewasa menjadi pribadi penyayang serta suka bergaul dengan orang lain.

Berikut penyebab inner child dan cara menyembuhkannya, disadur dari Klikdokter, Kamis (11/5/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Penyebabkan Inner Child Seseorang dan Dampaknya

Penyebab Inner Child

  • Kehilangan orang tua
  • Pernah mengalami pelecehan seksual
  • Sakit parah
  • Pernah ditindas
  • Pernah mengalami bencana alam
  • Pernah mengalami perpisahan dalam keluarga
  • Pernah menjadi korban kekerasan
  • Pernah mengalami penyalahgunaan zat dalam rumah tangga
  • Ada anggota keluarganya yang dulu punya penyakit mental
  • Pernah menjadi pengungsi
  • Merasa terisolasi atau dijauhkan dari keluarganya

Dampak buruk akibat inner child yang terluka, di antaranya:

  • Mudah menyakiti dan melukai diri sendiri
  • Perilaku yang merugikan diri sendiri
  • Punya perilaku pasif-agresif, ketika marah atau kecewa cenderung dipendam
  • Punya sikap kasar yang mengarah kepada kekerasan
3 dari 3 halaman

Cara Menyembuhkan Inner Child

Kamu tidak bisa menyembuhkan luka inner child. Setelah pengalaman masa kecilmu rusak atau tidak bahagia, itu sudah menjadi sejarah yang membentuk dirimu saat ini.

Namun, kamu jangan berkecil hati. Meski tidak bisa diubah, kamu bisa mengendalikan dan merespons dengan baik luka inner child yang sewaktu-waktu bisa keluar.

Sebuah penelitian menyampaikan, menuliskan tentang rasa sakit yang dulu dialami sewaktu kecil bisa menjadi satu di antara cara untuk berdamai dengan luka inner child. Menulis juga membantumu menyembuhkan emosi negatif yang mungkin dirasakan.

Penelitian yang dilansir Psychology Today juga mengatakan, ketika tubuh menahan rasa sakit emosional atau fisik, dan bahkan mengabaikannya, rasa sakit akan tetap ada alias tidak pernah hilang.

Selain itu, ada tiga cara sederhana untuk berdamai dengan luka inner child yang bisa kamu ikuti, di antaranya:

1. Salurkan Emosi

Coba temukan dan salurkan emosi yang selama ini kamu tekan dan pendam. Ketika sudah menemukan dan mengetahui apa yang membuat pengalaman masa kecil kita terluka, akui hal itu.

Salurkan emosi tersebut ke hal yang lebih bermanfaat. Contohnya, ketika kamu marah, coba tulis apa yang mengganggu perasaanmu atau meditasi untuk meredakan emosi negatif.

2. Kenali Kebutuhan Batin

Selanjutnya, kamu bisa mencoba mengenali kebutuhan-kebutuhan batin apa saja yang belum terpenuhi. Misalnya, mengakui bahwa dulu kamu tidak mendapatkan kasih sayang atau pengabaian orang tua.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kamu bisa berkonsultasi dengan psikolog terlebih dahulu. Nantinya, psikolog akan menganjurkan beberapa terapi atau bahkan tips bagaimana memenuhi kebutuhan yang dulu tidak didapat dari batinmu.

3. Self-Care

Belajar memerhatikan dirimu dengan melakukan self-care. Sederhana saja, coba ucapkan kata-kata ini ke dirimu, "Tenang, kamu nggak apa-apa, mengalami itu normal, kok". Bisa juga dengan mengucapkan, "Kamu berharga, kamu istimewa, diri kamu berharga," sembari melakukan butterfly hug.

Namun, perlu diingat, baik diterapi maupun dicoba sendiri, prosesnya panjang. Apalagi yang sudah dewasa, sudah puluhan tahun kita tekan hal-hal tidak menyenangkan itu. Jadi, butuh proses agar bisa menyembuhkan luka inner child kita.

 

Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 8/2/2023)

Yuk, baca artikel kesehatan mental lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer