Bola.com, Jakarta - Rabies adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus rabies yang menyerang sistem saraf pusat manusia dan hewan. Penyakit ini dapat menular melalui gigitan hewan yang terinfeksi seperti anjing, kucing, dan kelelawar.
Rabies merupakan penyakit yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian jika tidak segera diobati. Maka itu, penting bagi kita untuk mengenali gejala-gejala yang muncul jika terkena rabies.
Baca Juga
Advertisement
Virus rabies juga dapat memengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan seseorang merasa takut atau phobia terhadap air atau air liur.
Tanpa pengobatan, penyakit ini bisa berakibat fatal. Namun, penyakit ini dapat diobati jika seseorang yang pernah terpapar rabies segera mencari pertolongan medis.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai rabies, kami bisa membaca artikel di bawah ini, yang menjelaskan gejala dan cara mencegah virus rabies.
Berikut gejala terkena rabies beserta penyebab dan cara pencegahannya, seperti disadur dari Merdeka, Kamis (11/5/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyebab Rabies
Rabies disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf pusat (SSP), khususnya otak. Jenis virus ini, yang dikenal dengan lyssavirus, bergerak melalui jaringan sel saraf, menyebabkan gejala progresif karena secara bertahap menyusup ke otak dan sistem saraf pusat.
Anjing domestik, kucing, dan kelinci dan hewan liar seperti sigung, rakun, dan kelelawar dapat menularkan virus ke manusia melalui gigitan dan cakaran.
Kunci untuk melawan virus adalah respons yang cepat. Kamu harus berobat begitu digigit atau dicakar oleh hewan yang telah atau diduga mengidap rabies.
Advertisement
Gejala Terkena Rabies
Gejala terkena rabies dapat muncul segera setelah beberapa hari setelah digigit oleh hewan yang terinfeksi. Namun, dalam kebanyakan kasus, gejala mungkin tidak muncul hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan kemudian.
Satu di antara gejala paling unik dari infeksi rabies adalah sensasi kesemutan atau kedutan di area sekitar gigitan hewan. Setelah virus meninggalkan area gigitan lokal, virus tersebut berjalan ke saraf terdekat ke otak dan dapat menyebabkan gejala seperti:
- Rasa sakit.
- Kelelahan.
- Sakit kepala.
- Demam.
- Kejang otot.
- Sifat lekas marah.
- Agresivitas.
- Kebingungan.
- Kejang.
- Pikiran yang aneh atau abnormal.
- Halusinasi.
- Kelemahan, kelumpuhan.
- Peningkatan produksi air liur atau air mata.
- Sensitivitas ekstrem terhadap cahaya terang, suara, atau sentuhan.
- Kesulitan berbicara.
Pada stadium lanjut infeksi (ketika infeksi menyebar ke bagian lain dari sistem saraf), gejala berikut dapat berkembang:
- Penglihatan ganda.
- Masalah menggerakkan otot wajah.
- Gerakan abnormal diafragma dan otot yang mengontrol pernapasan.
- Kesulitan menelan dan peningkatan produksi air liur, menyebabkan "berbusa di mulut" biasanya berhubungan dengan infeksi rabies.
Pencegahan Terkena Rabies
Untuk mengurangi risiko bersentuhan dengan hewan rabies, berikut langkah yang bisa dilakukan:
Vaksinasi hewan peliharaan
Kucing, anjing, dan musang dapat divaksinasi untuk melawan rabies. Tanyakan kepada dokter hewan seberapa sering hewan peliharaanmu harus divaksinasi.
Jaga hewan peliharaan tetap terbatas
Rawat hewan peliharaan di dalam dan awasi mereka saat di luar. Ini akan membantu mencegah hewan peliharaanmu bersentuhan dengan hewan liar.
Lindungi hewan peliharaan kecil dari predator
Tempatkan kelinci dan hewan peliharaan kecil lainnya, seperti marmot, di dalam atau di kandang yang terlindungi agar aman dari hewan liar. Hewan peliharaan kecil ini tidak dapat divaksinasi rabies.
Laporkan hewan yang tersesat ke otoritas local
Hubungi petugas pengawasan hewan setempat atau penegak hukum setempat lainnya untuk melaporkan anjing dan kucing tersesat.
Jangan mendekati hewan liar
Hewan liar dengan rabies mungkin tampak tidak takut pada manusia. Tidaklah normal bagi hewan liar untuk bersahabat dengan manusia, jadi jauhi hewan apa pun yang terlihat tidak takut.
Jauhkan kelelawar dari rumah
Tutupi setiap celah dan celah tempat kelelawar bisa masuk ke rumah. Jika kamu tahu ada kelelawar di rumah, bekerjasamalah dengan ahli setempat untuk menemukan cara mencegah kelelawar masuk.
Pertimbangkan vaksin rabies jika bepergian
Jika kamu bepergian ke negara di mana rabies sering terjadi dan kamu akan berada di sana untuk waktu yang lama, tanyakan kepada dokter apakah harus menerima vaksin rabies.
Disadur dari: Merdeka.com (Penulis: Ani Mardatila. Published: 30/7/2022)
Silakan klik tautan ini untuk mendapatkan artikel cara dari berbagai tema lain.
Advertisement