Bola.com, Phnom Penh - Nyeruput kopi jadi kebiasaan warga Indonesia di beberapa daerah. Pagi hingga malam menuju pagi lagi, banyak warung kopi yang tetap buka. Lalu bagaimana dengan di Kamboja? Bola.com mencoba untuk melihatnya sembari meliput SEA Games 2023.
Pemandangan unik kami temukan di coffee shop persis di sebelah hotel tempat kami menginap selama meliput SEA Games 2023. Warung kopi itu terlihat cozy dan instagramable.
Advertisement
Namun demikian, ada satu hal yang bikin kami terheran. Kedai kopi bernama The Grounds itu hanya buka sampai pukul 6.00 sore.
Ternyata, warga Kamboja memang tak begitu suka menyeruput kopi pada malam hari. Bahkan, tidak ada istilah begadang.
“Orang Kamboja enggak kayak kita yang dikit-dikit ngopi. Kalaupun ngopi juga pagi hari,” ujar Andri, WNI yang bermukim di Phnom Penh sejak 2019.
“Jarang ada orang begadang, jadi jangan heran banyak coffee shop enggak buka sampai malam,” kata Lanjar menambahkan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hanya di Wilayah Tertentu
Berdasarkan pantauan kami, ada beberapa coffee shop yang tetap buka sampai malam, bahkan 24 jam, tetapi sangat jarang.
Sejumlah tempat seperti Starbucks tetap buka sampai malam, sisanya bisa dihitung jari. Itupun di area padat turis, seperti tepi sungai Tonle Sap.
Beberapa kedai kopi di tepi sungai Tonle Sap juga sama. Tepat tengah malam biasanya mereka sudah close order.
Hong Kong Restaurant, tempat kami biasa bekerja dekat Olympic Stadium juga hanya buka sampai 22.00. Padahal wilayahnya terbilang strategis.
“Di Indonesia banyak yang buka 24 jam? Memang masih ada orang?” kata Neang, pelayan di Hong Kong Restaurant.
Advertisement
Menyukai Kopi Indonesia
Selama SEA Games 2023, kami selalu membawa kopi liong khas Bogor untuk diberikan kepada warga lokal sebagai hadiah. Mendengar informasi dari Andri, kami iseng menyeduh dan memberikan kopi itu kepada driver dan resepsionis.
Ternyata, mereka doyan kopi liong. Bahkan menurutnya, lebih cocok jika diseruput sambil merokok merek Indonesia yang kebetulan saya bawa.
“Strong dan manis ya. Kopi di Kamboja umumnya tidak terlalu manis dan juga lembut. Rokok Indonesia juga enak,” kata Raddi, driver kami selama SEA Games 2023.
Kim, resepsionis di hotel tempat kami menginap, juga menyukai aroma kopi liong. “Baunya enak,” katanya setelah menyeduh kopi buat kami.
Kami kemudian memberikan kopi liong kepadanya dan keesokan harinya ia meminta lagi.
“Kamu masih punya kopi naga?” ujar Kim seraya menjelaskan bahwa naga dalam bahasa Kamboja juga disebut naga.
“Suami saya suka, dia minta lagi karena enak dan harum,” bebernya.
Eksklusif Liputan SEA Games 2023
Advertisement