Sukses


Contoh Menulis Resensi Buku yang Bisa Ditiru dan Dipraktikkan

Bola.com, Jakarta - Resensi buku adalah kegiatan untuk menilai dan menimbang kembali buku yang telah dibaca. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, resensi adalah bahasa serapan dari Belanda, yang memiliki arti mempertimbangkan atau mengulas sebuah buku.

Tujuan aktivitas ini adalah untuk memberi tinjauan kritis atau penilaian pribadi terhadap sebuah buku.

Selain itu, resensi buku bertujuan untuk membantu pembaca menilai buku yang belum mereka baca, mengetahui kelemahan dan kelebihan buku, dan menambah kreativitas seseorang.

Melakukan aktivitas resensi buku bermanfaat bagi banyak orang, di antaranya:

  • Membuat penalaran menjadi lebih terasah dan makin berkembang
  • Memahami lebih dalam mengenai karya tulis yang sudah diresensi
  • Bisa menambah pemasukan jika resensi dipajang di media massa atau media cetak
  • Direkrut untuk meresensi buku oleh penerbit bukuMemperluas dan menambah mitra kerja

Agar lebih paham lagi, berikut contoh resensi buku, dikutip dari laman 99, Jumat (12/5/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Contoh Resensi Buku Non Fiksi

Identitas Buku:

Judul buku: Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat

Pengarang: Mark Manson

Penerbit: Gramedia Widiasarana Indonesia

Tanggal Terbit: 20 Februari 2005

ISBN: 9786024526986

Tebal halaman: 256 halaman

Lebar: 14.0 cm

Panjang: 21.0 cm

Sinopsis Buku:

"Apa pun masalahnya, konsepnya sama: selesaikan masalah, lalu berbahagialah. Sayangnya, bagi banyak orang, rasanya hidup tidak sesederhana itu. Itu karena mereka menghadapi masalah dengan paling tidak satu dari dua cara berikut: penyangkalan atau mentalitas korban." (hal 37)

Isi Resensi:

Buku ini menceritakan Charles Bukowski, seorang pecandu alkohol senang bermain perempuan, penjudi kronis, kasar, kikir, dan tukang utang. Ia bercita-cita menjadi seorang penulis. Karya Bukowski selalu ditolak oleh hampir setiap majalah, tetapi hal tersebut tidak membuatnya menyerah, ia tetap menulis dan membuat puisi. Dari pengalamannya ia memiliki sikap bodo amat.

Dalam bukunya yang berisi makna cuek, yang bukan berarti tidak peduli terhadap apa pun, Charles Bukowski memberikan gambaran sederhana untuk mengarahkan kembali ekspektasi hidup dalam memilih apa yang penting karena pada intinya hidup hanyalah rentetan masalah yang tidak ada ujungnya.

Kelebihan Buku:

Melalui karakter tokoh Charles Bukowski yang kuat dan gigih, kita mendapat makna tersendiri untuk bersikap cuek dan tetap bahagia menatap masalah yang sedang dialami.

Kekurangan Buku:

Meskipun judulnya seolah memberi kesan tentang kiat-kiat cuek, ternyata tidak cuek di sini menggambarkan seorang pejuang yang meraih impian dengan segala rintangan.

3 dari 5 halaman

Contoh Resensi Buku Fiksi

Identitas Buku:

Judul Buku: Koala Kumal

Penulis: Raditya Dika

Tebal Buku: 250 halaman

Penerbit: Gagas Media

Tahun Terbit: 2015

Sinopsis Koala Kumal:

Raditya Dika adalah salah seorang insan kreatif Indonesia yang karyanya selalu sukses diterima masyarakat. Kesuksesannya berawal dari aktivitas isengnya, yaitu nge-blogging.

Tulisan di blognya lalu diadaptasi menjadi sebuah buku fiksi berjudul Kambing Jantan, yang merupakan hasil karya perdana Raditya Dika.

Kelebihan

Menuangkan kisah cinta yang sangat cocok untuk dibaca para remaja. Konsep temanya berbeda dengan buku-buku sebelumnya yang memang selalu sama. Menggunakan gaya bahasa yang mudah dipahami secara universal, tata tulisan jauh lebih baik dibanding karya tulis perdananya Kambing Jantan.

Kekurangan

Secara menyeluruh kekurangan hanya pada tebal bukunya saja yang lebih tipis dari karya tulis lainnya.

4 dari 5 halaman

Contoh Resensi Buku Pelajaran

Identitas Buku

Judul Buku: Satwa Terancam Bahaya

Penulis Buku: Jen Green

Penerbit Buku: Pakar Raya

Cetakan: Tahun 2006

Tebal: 32 Halaman

Ringkasan Satwa Terancam Bahaya

Di dalam buku karangan Jen Green ini banyak pengetahuan yang akan mengajak kita untuk lebih mengenal dan mengetahui penyebab satwa menjadi langka dan bagaimana cara menyelamatkannya dari kepunahan. Hewan dan tumbuhan punah merupakan hewan dan tumbuhan yang telah mati secara keseluruhan. Hewan yang langka adalah hewan yang terancam kepunahan atau populasinya akan musnah.

Pada zaman dahulu, sudah banyak spesies yang telah punah. Hal ini karena hewan tersebut tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.

Pada zaman sekarang ini sedang terjadi pemanasan global, yakni perubahan suhu bumi dengan cepat. Banyak penyebab hewan menjadi langka bahkan punah.

Pencemaran, penebangan liar, perburuan secara besar-besaran, penangkapan ikan yang berlebihan, hujan asam, itu semua dapat menyebabkan satwa menjadi langka.

Untungnya masih ada kelompok atau komunitas pencinta alam yang bersedia menyelamatkan satwa langka. Seharusnya tidak hanya pencinta alam saja yang membantu menjaga melestarikan satwa langka. Akan tetapi, masyarakat juga harus bertindak, satu di antaranya dengan mematuhi UU yang berlaku tentang perlindungan satwa langka.

Kelebihan

Jika dari tata bahasa, buku ini mampu membantu siswa dengan kemampuan baca yang berbeda dan dapat menikmati buku yang sama. Baik itu secara materi di kelas maupun bacaan kelompok sendiri.

Kekurangan

Masih terdapat beberapa istilah asing yang tidak ada penjelasannya sehingga masih menimbulkan tanda tanya untuk para pembacanya.

5 dari 5 halaman

Contoh Resensi Buku Novel

Identitas Buku

Judul buku: Wingit

Pengarang: Sara Wijayanto

Penerbit: Elex Media Komputindo

Tanggal Terbit: 16 Desember 2020

ISBN: 9786230021831

Tebal halaman: 256.0 halaman

Lebar: 12.5 cm

Panjang: 10.5 cm

Berat: 0.15 kg

Sinopsis:

Penelusuran sebuah kompleks perumahan tua terbengkalai di daerah Jakarta Timur malam itu awalnya berjalan menyenangkan. Sebelum masuk ke area kompleks, saya bersama Wisnu, Fadi, dan Demian membuka vlog dengan gimmick seru untuk mencairkan suasana. Namun, saat tiba di sebuah lokasi rumah tingkat yang dikelilingi pepohonan dan semak, saya melihat makin banyak makhluk tak kasatmata yang membuat saya terkejut.

Tidak jauh dari situ, saya merasakan kehadiran satu sosok hantu yang ingin berkomunikasi dengan saya. Hantu tersebut ternyata berwujud seorang anak kecil laki-laki. Fadi mengambil alih penelusuran saat makhluk tersebut berkomunikasi dengan saya. Selanjutnya, kami menyebut hantu anak kecil tersebut dengan nama Adik.

Ia memiliki kebiasaan mengangkat kaki kanannya lalu menggesekkan tulang kering kaki kanannya ke betis kaki kiri seperti merasakan gatal. Ternyata, Adik tidak sendirian. Ia bersama dengan seorang kuntilanak yang ia panggil Tante. Adik bahkan menunjukkan di mana lokasi Tante berada, tepatnya di sebuah pohon. Inilah penelusuran kisah Adik dan Tante Kun….

Resensi Buku:

Novel bertema horor menceritakan tentang pengalaman Sara Wijayanto selama penelusurannya di tempat yang sudah lama tidak dihuni oleh penghuni dan di dalamnya menyimpan kisah misteri, dianggap angker atau berpenghuni makhluk tak kasatmata.

Kisah yang dituangkan dalam novel Wingit berisi perjalanan hidup si sosok yang mendiami suatu bangunan kosong, sudah lama ditinggal pergi sang pemilik rumah atau bangunan. Satu di antara sosok yang diceritakan ialah Siti mencoba bercerita lewat Sara, kisah semasa ia hidup. Siti mengungkapkan keinginannya untuk menjadi wanita berprofesi sebagai wanita pada umumnya, tidak pernah bermimpi bekerja sebagai wanita penghibur. Siti tidak bisa memilih jalan kariernya karena lingkungan yang membawanya harus menjalani hidup dalam sisi gelap.

Kelebihan Buku:

Novel Wingit mengangkat cerita tentang sosok-sosok tak kasatmata yang ada pada setiap bangunan. Tujuan Sara menuliskan kisahnya dalam menelusuri sebuah lokasi dalam bentuk buku, tak lain untuk memperkenalkan sosok yang dulunya pernah hidup dengan segala kisah manis pahitnya hidup kepada kita yang masih memiliki umur panjang agar tidak menyesal seperti sosok-sosok yang Sara tulis di dalam bukunya.

Kelemahan Buku:

Kita akan mendapatkan rasa takut karena terdapat gambar makhluk astral yang tidak bisa terlihat secara kasatmata dan tidak semua makhluk astral itu jahil kepada manusia yang masih hidup.

Buku ini juga menceritakan kisah hidup seseorang yang sudah tidak ada dan sosoknya telah diserupai oleh jin yang bersifat takhayul. Oleh karena itu, tidak semua orang percaya dan peduli dengan adanya sosok tak kasatmata.

 

Sumber: 99

Yuk, baca artikel contoh lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer