Bola.com, Jakarta - Kamboja untuk kali pertama mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah SEA Games pada edisi 2023.
Sebenarnya Kamboja pernah mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah pada edisi 1965, tetapi kondisi politik di negara tersebut saat itu memaksa SEA Games yang masih bermama Peninsular Games dipindahkan ke negara lain.
Advertisement
Kamboja mencoba sekuat tenaga untuk menyiapkan diri menjadi tuan rumah SEA Games 2023. Komplek olahraga baru yang modern pun dibangun di daerah Morodok, Phnom Penh.
Morodok Techo National Stadium dijadikan sebagai venue utama SEA Games 2023. Stadion itu memang terlihat modern dan sangat megah untuk ukuran Asia Tenggara.
Namun, SEA Games 2023 yang berlangsung di Kamboja juga menghadirkan banyak kehebohan yang cenderung negatif.
Bola.com mengumpulkan tiga kebobrokan yang terjadi di Kamboja dalam SEA Games 2023.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Infrastruktur dan Kepanitiaan Tak Siap
Morodok Techo National Stadium serta arena baru lain yang ada di sekitarnya memang terlihat megah. Namun, secara umum, Kamboja tampak maish belum siap secara infrastruktur untuk menggelar SEA Games 2023.
Ada banyak catatan di sana-sini. Misalnya kebocoran besar di asrama atlet yang dihuni oleh para pemain tim putri bulutangkis Indonesia.
Kemudian ruang ganti Timnas Indonesia U-22 yang dinilai tak layak. Ada pula proses seremoni medali yang diterima atlet jalan cepat, Hendro Yap yang harus menggunakan penerangan dari lampu mobil.
Lapangan latihan yang digunakan Timnas Indonesia U-22 dalam berlatih di Kamboja pun belum seluruhnya selesai. Menurut pantauan wartawan Bola.com langsung dari Kamboja, masih banyak pekerja yang mencoba menyelesaikan pekerjaan di lapangan latihan tersebut ketika skaud Indra Sjafri sudah berlatih di sana.
Jangan lupakan juga insiden bendera Indonesia yang terbalik ketika seremoni pembukaan SEA Games 2023. Pihak Kamboja bahkan harus meminta maaf secara khusus kepada masyarakat Indonesia mengenai kejadian itu.
Advertisement
2. Isu Kecurangan
SEA Games 2023 juga tak jauh dari isu kecurangan. Sang tuan rumah, Kamboja menjadi yang paling dibicarakan mengenai itu tersebut.
Nama Bayu Lesmana mendadak heboh di media sosial. Sebab, ia dikabarkan dipaksa walkout (WO) saat bertanding pada final cabang olahraga pencak silat kelas Tanding U-45 Putra.
Isu yang berkembang adalah, adanya kesepakatan antara Indonesia dengan Kamboja. Bayu Lesmana sengaja 'mengalah' agar emas pada nomor tersebut diberikan kepada Kamboja.
Kemudian ada isu lain yang cukup mengejutkan. Kamboja disebut memainkan pemain asal China, Zhoung Meng, pada final nomor beregu campuran cabang olahraga bulutangkis. Ia dibuah namanya menjadi Chourng Meng.
Menariknya, sampai saat ini tidak ada bantahan atau pembenaran mengenai isu tersebut dari pihak Kamboja.
3. Naik Drastis
Kamboja selama ini sangat sulit untuk mendapatkan medali emas di ajang SEA Games. Bahkan, tak jarang mereka harus bersaing di paoan bawah.
Namun, pada SEA Games 2023 sampai Sabtu (13/5/2023) torehan medali emas Kamboja sudah menyentuh angka 58.
Menariknya, lebih dari separuh torehan medali sang tuan rumah diraih dari cabang olahraga tradisional mereka.
Sebut saja Kun Bokator, Vovinam, dan Chinlone. Untuk Kun Bokator, Kamboja bahkan mempertandingkan puluhan nomor yang semakin memperkuat peluang mereka meraih emas.
Advertisement