Sukses


Pengertian Konjungsi Temporal, Ciri-Ciri, Fungsi, Jenis, dan Contohnya

Bola.com, Jakarta - Konjungsi temporal merupakan satu di antara jenis konjungsi. Sebelum membahas konjungsi temporal, ketahui pengertian konjungsi secara umum. Apa itu konjungsi?

Konjungsi adalah kata yang digunakan sebagai penghubung. Konjungsi sering digunakan untuk menghubungkan antarkata, antarfrasa, antarklausa, atau antarkalimat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat.

Penggunaan konjungsi yang tepat akan berpengaruh terhadap ketegasan informasi. Gagasan-gagasan dalam kalimat yang sama dapat memunculkan informasi yang berbeda karena perbedaan penggunaan konjungsi.

Meski sama-sama bertujuan untuk menghubungkan, konjungsi memiliki jenis-jenis yang berbeda sesuai tujuannya. Satu di antaranya adalah konjungsi temporal.

Konjungsi temporal adalah kata hubung yang berhubungan dengan waktu. Konjungsi temporal berguna untuk menghubungkan antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya agar saling berkaitan.

Jadi, kalimat yang menggunakan kalimat konjungsi temporal adalah kalimat yang menjelaskan mengenai waktu, peristiwa, atau kejadian.

Itulah sedikit pengertian konjungsi temporal. Untuk lebih jelasnya, kamu perlu mengetahui ciri-ciri konjungsi temporal, fungsi, jenis, dan contohnya.

Berikut ini ciri-ciri konjungsi temporal, fungsi, jenis, dan contohnya yang perlu diketahui, dilansir dari sampoernauniversity.ac.id, Senin (15/5/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Ciri-Ciri Konjungsi Temporal

Berfungsi sebagai subjungtif

Subjungtif adalah suatu modus yang menyatakan kemungkinan yang objektif. Artinya penggunaan suatu kalimat mempunyai makna yang lengkap, koheren, serta mudah dipahami pembaca.

Fleksibel

Adapun yang dimaksud fleksibel adalah konjungsi temporal dapat ditempatkan baik di awal, di tengah, maupun di akhir kalimat. Penempatan itu menyesuaikan dengan maksud dan tujuan dari kalimat.

Menjadi Penghubung Kalimat Utama dengan Kalimat Induk

Karakteristik lain dari konjungsi temporal adalah bisa menjadi tautan antara kalimat induk dengan kalimat utama atau klausa.

Tautan maksudnya adalah pengait antara satu kalimat dengan kalimat lainnya. Dengan demikian pembaca bisa terbantu untuk memahami hubungan kedua kalimat.

Menghubungkan kalimat yang berkaitan unsur waktu

Karakteristik ini tentunya menjadi ciri utama dari konjungsi temporal. Karakter ini juga menjadi pembeda antara konjungsi temporal dengan yang lainnya.

Konjungsi temporal ini tidak bisa digunakan pada kalimat yang tidak memiliki unsur waktu. 

3 dari 6 halaman

Fungsi Konjungsi Temporal

Tujuan utama dari konjungsi temporal adalah untuk menghubungkan kalimat yang berkaitan dengan waktu.

Dengan adanya konjungsi temporal ini, dua kalimat yang sebenarnya merupakan peristiwa berbeda, bisa tetap disatukan dengan konjungsi temporal dan akan terasa saling berkaitan satu sama lain.

Selain itu, fungsi dari konjungsi temporal adalah untuk memastikan agar para pembaca tidak kebingungan membaca suatu kalimat atau paragraf karena tidak ada kata penghubungnya.

Dengan adanya konjungsi temporal, pembaca kemungkinan besar akan lebih paham dengan maksud dari tulisan.

4 dari 6 halaman

Jenis Konjungsi Temporal

Berdasarkan sifatnya, konjungsi temporal ini masih terbagi lagi menjadi dua macam, yaitu:

Konjungsi Temporal Sederajat

Konjungsi temporal sederajat adalah konjungsi bersifat sama atau setara. Jadi, konjungsi ini menjadi kalimat majemuk yang setara.

Konjungsi jenis ini hanya bisa diletakkan di tengah kalimat dan tidak bisa diletakkan di awal atau di akhir kalimat. Sebab, jika diletakkan di awal atau di akhir kalimat, makna dari kalimat akan sulit dimengerti oleh pembaca atau bahkan kalimatnya akan menjadi berantakan.

Sebenarnya bisa saja jenis sederajat diletakkan di awal atau di akhir, tetapi perlu menggunakan konjungsi lainnya di awalnya agar kalimat bisa dimengerti.

Biasanya, untuk memisahkan antarkalimat adalah dengan menambahkan tanda koma.

Contoh konjungsi temporal sederajat adalah:

  • Lalu
  • Kemudian
  • Selanjutnya
  • Setelahnya
  • Sebelumnya
  • Setelah itu
  • Sebelum itu
  • Sehabis itu

 

Konjungsi Temporal Tidak Sederajat

Konjungsi temporal tidak sederajat adalah kebalikan dari sederajat. Jadi konjungsi ini digunakan untuk menghubungkan kalimat yang tidak setara atau bertingkat.

Konjungsi temporal tidak sederajat cenderung lebih fleksibel dibandingkan dengan sederajat. Sebab, konjungsi jenis ini bisa diletakkan di awal, tengah, dan akhir kalimat. Meski diletakkan di mana saja, kalimat akan tetap bisa dimengerti.

Contoh konjungsi temporal tidak sederajat adalah:

  • Sementara
  • Ketika
  • Semenjak
  • Bila
  • Sejak
  • Sedari
  • Tatkala
  • Apabila
  • Saat
  • Sampai
5 dari 6 halaman

Contoh Konjungsi Temporal Sederajat

Kemudian

  1. Siang ini kami belajar matematika kemudian belajar bahasa Inggris di rumah Dina.
  2. Untuk menuju ke masjid terdekat dari pertigaan, kamu belok kiri sekitar 50 meter, kemudian kamu belok kanan.
  3. Aku dan ibuku pergi ke pasar mau beli sayur, kemudian pulang dan memasaknya.

 

Sebelumnya

  1. Habib sedang mencuci piring, sebelumnya ia telah menyapu halaman.
  2. Pada mata pelajaran kedua, Rizky tertidur di kelas, padahal sebelumnya ia sudah tidur saat pelajaran pertama kosong.
  3. Saat pulang ke rumah, ibuku membelikan aku seragam baru, di mana sebelumnya aku bilang ke ibuku bahwa seragam sekolahku sudah kekecilan.

 

Lalu

  1. Rencanaku di tahun 2023 ini akan membelikan ayah dan ibuku rumah yang baru, lalu aku ingin memberangkatkannya naik haji.
  2. Setelah membersihkan rumah, lalu Fitri mandi.
  3. Ayah mengambil air wudu lalu salat berjamaah di masjid.

 

Selanjutnya

  1. Kakek sedang diperiksa di Unit Gawat Darurat (UGD), selanjutnya akan dipindah ke ruang kamar inap.
  2. Bibi mencuci bersih sayur yang sudah dikupas selanjutnya direbus dan ditambahkan garam.
  3. Dalam pertandingan SEA Games pada cabang olahraga sepak bola, setelah mengalahkan Vietnam di semifinal, selanjutnya di final Indonesia akan melawan Thailand.
6 dari 6 halaman

Contoh Konjungsi Temporal Tidak Sederajat

Berikut ini beberapa contoh konjungsi temporal tidak sederajat yang perlu dicermati:

 

  1. Ibuku menelpon kabar ayahku, sambil memasak sarapan untuk aku dan adikku.
  2. Riana membersikan halaman depan rumah sambil menyiram tanaman.
  3. Doni mengajari adiknya mengerjakan PR sambil belajar untuk mengerjakan ujian sekolah.
  4. Sambil menonton tv, Andina membantu ibu membuat anyaman untuk ketupat.
  5. Fahmi membuat bolu kukus sambil melihat tutorial di YouTube.
  6. Fahri hobi bermain sepak bola, semenjak sering ikut menemani kakaknya latihan sepak bola.
  7. Ariana menyukai mata pelajaran matematika semenjak dirinya mendapat nilai 50 dari ujiannya.
  8. Sambil menunggu ibu selesai masak, aku dan adikku bersih-bersih rumah.
  9. Raisa terlihat memiliki badan yang lebih berisi semenjak melahirkan anak pertamanya.
  10. Rian menyukai Anisa semenjak dirinya menjadi anggota kelompok Anisa.

 

Sumber: sampoernauniversity.ac.id

Baca artikel seputar konjungsi lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer