Bola.com, Jakarta - Kehadiran seorang ibu memberi makna bagi kehidupan seorang anak. Tidak ada kata-kata yang bisa mengungkapkan cinta seorang ibu.
Maka, jangan sampai lupa untuk mengucapkan terima kasih dan menunjukkan kasih sayang serta cinta kepada ibu.
Baca Juga
Advertisement
Banyak cara bisa kita lakukan untuk menunjukkan rasa sayang dan cinta kepada sosok malaikat tak bersayap ini.
Kita bisa memberikannya puisi tentang ibu sebagai media bagi anak untuk mencurahkan rasa sayang, cinta, dan terima kasih kepada beliau.
Puisi ini juga melambangkan rasa syukur dan doa agar ibu selalu dinaungi kebaikan. Ada banyak puisi tentang ibu yang menarik kamu dibacakan.
Berikut ini lima contoh puisi tentang ibu, meluluhkan hati dan penuh rasa cinta, dikutip dari laman Ekspektasia dan Puisipendek, Senin (15/5/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tidak Akan Terganti
Ketika kupandang lekat terhadap sudut matamu
Tersimpan derita yang begitu mendalam
Aku sadar di sana banyak tersimpan air mata untuk kita anakmu
Air mata yang telah kita lakukan
Ibu
Kamu selalu berharap kita anakmu yang kan menjadi nomor satu
Namun sering kali kita melawan dan melalaikan perintahmu
Kami selalu membuatmu bersedih
Mulai saat ini aku bertekad untuk menghapus air matamu
dan menggantinya bersama dengan canda dan tawa
Terima kasih ibu
Kau takkan pernah tergantikan di di dalam hati kita anakmu
Advertisement
Mata Air Cinta
Ibu
Memelukmu adalah kenyamananku
Melukis senyummu adalah keinginanku
Mencintaimu sudah tentu kewajibanku
Namun terkadang
Melawanmu menjadi kebiasaanku
Bahkan ku menyiakanmu dan
Melupakanmu sebagai seorang ibu
Tanpa kusadari begitu teririsnya hatimu
Harusnya aku menjadi pelindung
Bukan menjadi anak yang tak tahu untung
Harusnya aku menjadi anak yang penurut
Bukan menjadi anak yang banyak nuntut
Aku masih sangat ingat
Ketika itu tak ada biaya untuk berangkat
Dari kampung menuju perkotaan yang padat
Waktu itu hujan begitu lebat
Kakimu kau paksa menapak
Hanya bermodal payung rusak
Ibu menjelajah rumah ke rumah dengan hati terisak
Tak peduli petir menyambar
Ibu tetap berjalan dengan sabar
Meski tubuhmu sudah gemetar
Ibu masih mengetuk pintu warga sekitar
Terima kasih Sang Pencipta
Kau beri aku seorang wanita tangguh
Yang selalu mengusap air mata
Ketika ku dilanda derita
Yang punya hati sebening permata
Dan yang menjadi mata air cinta
Jiwa Terindah
Terlihat senyum tulusmu
Terasa doamu yang tak pernah henti
Tercipta kasih sayang tulusmu
Tak akan tergantikan
Wahai kau wanita terhebat
Kaulah segalanya untukku
Di saat ku bahagia
Air mata kebahagiaan terpancar bersinar
Di saat ku sedih
Air mata doamu tiada pernah berhenti
Tiada pernah mengeluh
Tiada pernah kecewa
Tiada pernah lelah
Jiwamu sungguh indah
Akan selalu ku ingat
Cerita ini akan selalu ku kenang
Engkau selalu ku doakan sepanjang hidupku
wahai kau wanita terhebat, ibu
Advertisement
Maafkan Aku, Ibu
Akulah sang pengukir mimpi
Yang menghendaki pergi berasal dari sunyi
Yang hanyut oleh gelisah
Dan ditelan rasa bersalah
Ibu, kaulah matahariku
Terang dalam gelapku
Kau tuntun aku di jalur berliku
Yang penuh oleh batu
Ucapanmu bagaikan kamus hidupku
Aku berteduh dalam naungan doamu
Memohon ampunan darimu
Karena rida Allah adalah ridamu
Aku senang memilikimu ibu
Karena engkau sinar hidupku
Kaulah kunci berasal dari kesuksesanku
Ibu, maafkan aku
Doa untuk Ibu
Aku tak tau apa yang harus kulakukan tanpa dia
Dia yang selalu mengerti aku
Dia yang tak pernah letih menasihatiku
Dia yang selalu menemani
Dialah ibu
Orang yang selalu menjagaku
Tanpa dia aku merasa hampa hidup di dunia ini
Tanpanya, aku bukanlah apa-apa
Aku hanya seorang manusia lemah
Yang membutuhkan kekuatan
Kekuatan cinta kasih dari ibu
Kekuatan yang lebih dari apa pun
Engkau sangat berharga bagiku
Walaupun engkau selalu memarahiku
Aku tau
Itu bentuk perhatian darimu
Itu menandakan kau peduli denganku
Ya Allah
Berikanlah kesehatan pada ibuku
Panjangkanlah umurnya
Aku ingin membahagiakannya
Sebelum aku atau dia tiada
Terima kasih ibu
Atas apa yang telah kau berikan padaku
Aku akan selalu menyanyangimu
Sumber: Ekspektasia, Puisipendek
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement