Bola.com, Jakarta - Pengangguran adalah sebuah golongan yang sudah masuk usia kerja, tetapi belum melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan yang menghasilkan uang.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, pengertian dari pengangguran adalah hal atau keadaan menganggur.
Baca Juga
Advertisement
Pengguran tidak terbatas pada orang yang belum bekerja. Orang yang sedang mencari pekerjaan dan orang yang bekerja, tetapi perkerjaannya tidak produktif pun dapat dikategorikan sebagai pengangguran.
Adanya pengangguran bisa menyebabkan produktivitas dan pendapatan masyarakat berkurang. Kondisi tersebut yang sering menimbulkan kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Menganggur dalam jangka waktu lama tentu tidak mengenakkan, terutama bagi orang yang baru lulus. Setelah lulus, satu di antara rencana yang ada di benak para fresh graduate, tentu mencari pekerjaan.
Dengan bekerja, seseorang akan memiliki penghasilan sendiri dan aktivitas yang produktif. Namun, bukan perkara mudah bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai keinginan.
Alhasil, jika tidak mendapat pekerjaan, seseorang akan menganggur. Bukan hal yang mengenakkan pastinya menjadi seorang pengangguran.
Berikut ini jenis-jenis pengangguran, penyebab, dampak, dan cara mengatasinya, dilansir dari repositori.kemdikbud.go.id, Selasa (16/5/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jenis Pengangguran Berdasarkan Sebab Terjadinya
1. Pengangguran Siklikal (Cyclical Unemployment)
Pengangguran ini terjadi karena maju-mundurnya ekonomi suatu negara. Ketika perekonomian mengalami kemunduran daya beli masyarakat pun akan menurun. Akibatnya, perusahaan akan mengurangi produksi dan perusahaan banyak memberhentikan karyawannya.
2. Pengangguran Struktural
Pengangguran strutktural adalah jenis pengangguran yang disebabkan perubahan struktur perekonomian. Contohnya peralihan perekonomian dari sektor perkebunan ke sektor industri.
Masyarakat yang ingin bekerja di sektor industri sulit bekerja karena mereka terbiasa bekerja di sektor perkebunan sehingga harus menyesuaikan diri bila ingin bekerja di sektor industri.
3. Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang disebabkan oleh sistem yang tidak bisa mempertemukan antara pembuka lowongan kerja dan pencari kerja. Entah itu karena kendala informasi, waktu ataupun geografi.
4. Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknologi disebabkan oleh adanya peralihan dari tenaga kerja manusia menjadi mesin. Perusahaan biasanya lebih memilih menggunakan tenaga mesin dibandingkan tenaga manusia karena lebih cepat, mudah, dan hemat biaya.
Advertisement
Jenis Pengangguran Berdasarkan Lama Waktu Kerja
1. Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka adalah keadaan sesorang yang sama sekali tidak bekerja dan sedang berusaha mencari pekerjaan.
Pengangguran terbuka disebabkan oleh lapangan kerja yangtidak tersedia atau tidak adanya kecocokan antara lowongan kerja dan latar belakang pendidikan.
2. Pengangguran Tidak Sepenuh Waktu/Setengah Pengangguran
Pengangguran jenis ini ditujukan pada seseorang yang mempunyai pekerjaan, tetapi jam kerja hanya sedikit atau tidak seusai standar 7-8 per hari sehingga penghasilan mereka pun kadang tidak mencukupi.
3. Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment)
Pengangguran terselubung adalah pengangguran yang pada orang yang mempunyai pekerjaan, tetapi produktivitasnya rendah. Entah itu karena ketaksesuaian latar belakang pendidikan dengan pekerajaan ataupun lainnya.
Pengangguran jenis ini menyebabkan produktivitas kerja yang rendah.
4. Pengagguran Musiman
Pengguran musiman adalah pengangguran yang tidak dapat bekerja ketika pergantian musim, misalnya orang-orang yang bekerja sebagai petani sawah mereka akan bekerja selama musim panen setelah itu mereka menganggur menunggu musim berikutnya. Begitu pula misalnya dengan nelayan.
Penyebab Pengangguran
Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya pengangguran, yaitu:
1. Jumlah Tenaga Kerja dan Jumlah Lapangan Pekerjaan Tidak Seimbang
Saat ini banyak lulusan-lulusan sarjana bahkan magister yang bisa dibilang berpengalaman, tetapi kurang lowongan pekerjaan yang tersedia. Inilah yang membuat banyaknya pengangguran di Indonesia. Apalagi saat ini populasi di Indonesia sedang banyak-banyaknya.
2. Kemajuan Teknologi
Saat ini sudah banyak pabrik yang hanya membutuhkan sedikit pekerja karena kebanyakan posisinya sudah diambil oleh robot. Selain biaya lebih murah, menggunakan robot juga membuat pekerjaan lebih cepat.
3. Keterampilan dan Pengalaman Pemohon Tidak Sesuai Kriteria
Setiap perusahaan sudah tentu memiliki kriteria dalam menerima karyawan, tetapi tentu saja akan ada persaingan dalam hal ini. Makin tinggi keterampilan seseorang dalam suatu posisi maka akan makin mudah pula dia diterima.
Beda halnya dengan yang baru saja bekerja, biasanya mereka akan sulit untuk diterima karena perusahaan membutuhkan kriteria yang sesuai posisi yang mereka butuhkan.
4. Kurangnya Pendidikan
Makin tinggi gelar dan derajat seseorang maka akan makin mudah dia mendapatkan pekerjaan sehingga jika ada seseorang yang tingkat pendidikannya rendah, biasanya dia akan menjadi buruh kasar saja apalagi jika seseorang itu tidak memiliki jiwa usaha.
5. Kemiskinan
Orang yang tumbuh di lingkungan dan keluarga miskin, biasanya juga akan tumbuh menjadi orang yang kekurangan pula.
Hal ini dikarenakan kebanyakan rakyat bawah Indonesia tidak bisa mengenyam pendidikan yang baik sehingga banyak dari mereka yang menganggur.
Advertisement
Penyebab Pengangguran
6. PHK
Biasanya, perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) untuk menstabilkan sistem kerja. PHK bisa dibilang suatu hal yang paling ditakuti karyawan swasta.
Hal itu karena jika kontrak kerja habis atau adanya PHK, karyawan swasta yang asalnya bekerja di perusahaan tersebut akan kebingungan mencari pekerjaan di tempat lain.
7. Tempat Tinggal Jauh
Sebuah kota yang kurang atau tidak berkembang biasanya merupakan sarang bagi pengangguran. Banyak alasan kenapa mereka menganggur, mulai tempat tinggal yang jauh dari domisili karena kurang mampu sehingga tidak bisa mencoba peruntungan dan lain sebagainya.
8. Persaingan Pasar Global
Saat ini di Indonesia sudah ada banyak perusahaan asing yang didirikan, tetapi mereka lebih memilih menggunakan tenaga kerja dari negara lain dibandingkan tenaga kerja dari Indonesia.
Alasannya karena keterampilan juga kemampuan tenaga kerja lokal masih tidak sesuai persyaratan mereka.
9. Kesulitan Mencari Lowongan Kerja
Ada banyak perusahaan yang tidak mengumumkan posisi yang dibutuhkan dengan baik sehingga banyak orang yang memiliki potensial besar ketinggalan dan kehilangan informasi.
Banyak perusahaan-perusahaan yang hanya mengumumkannya dengan hanya menempelkan kertas di gedungnya. Selain itu juga biasanya pencari kerja sering malas untuk mencari informasi lowongan pekerjaan.
10. Harapan Untuk Calon Pekerja Terlalu Tinggi
Tentu setiap perusahaan menginginkan tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman. Namun, biasanya jika ketika seleksi yang ketat tidak ada yang sesuai, banyak dari mereka yang sama sekali tidak menerima tenaga kerja.
Dampak Pengangguran
Berikut ini adalah dampak dari adanya pengangguran:
Dampak bagi Perekonomian Negara
- Penurunan pendapatan rata-rata penduduk perkapita.
- Penurunan penerimaan pemerintah dari sektor pajak.
- Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan pemerintah.
- Menambah utang negara
Dampak bagi Masyarakat
- Menghilangkan keterampilan seseorang karena kemampuan yang tidak digunakan.
- Menimbulkan ketakstabilan politik dan sosial.
- Pengagguran adalah beban psikis dan psikologis bagi si pengaggur ataupun keluarga.
- Dapat memicu terjadinya aksi kriminalitas atau kejahatan.
Advertisement
Cara Mengatasi Pengangguran
Cara mengatasi pengangguran secara umum
1. Membuka dan memperluas lapangan pekerjaan.
2. Mengadakan bimbingan dan penyuluhan tentang keterampilan tenaga kerja.
3. Menambah keterampilan melalui Balai Latihan Kerja (BLK).
4. Meningkatkan tingkat pendidikan.
5. Pendayagunaan dan penyebaran tenaga kerja.
6. Pengembangan produktivitas tenaga kerja.
Cara mengatasi pengangguran siklis
1. Meningkatkan daya beli masyarakat.
2. Mengarahkan permintaan masyarakat untuk membeli barang dan jasa.
3. Membuka pasar baru di luar negeri.
Cara mengatasi pengangguran struktural
1. Pengadaan pendidikan dan latihan untuk siap kerja terhadap pekerjaan baru.
2. Memindahkan tenaga kerja ketempat yang membutuhkan.
3. Meningkatkan mobilitas tenaga kerja dan modal yang ada.
4. Meningkatkan industri pada karya.
Cara mengatasi pengangguran friksional
1. Mengusahakan informasi yang lengkap mengenai permintaan dan penawaran.
2. Menyusun rencana penggunaan tenaga kerja sebaik mungkin.
Cara mengatasi pengangguran musiman
1. Memberikan informasi yang jelas dan lengkap mengenai adanya lowongan pada bidang lain.
2. Melatih seseorang agar memiliki keterampilan untuk dapat bekerja pada masa menunggu musim tertentu.
Sumber: Kemdikbud
Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.