Bola.com, Jakarta - Kucing adalah hewan yang bersahabat dan menggemaskan. Tak heran, banyak orang menjadikan kucing sebagai hewan peliharaan. Namun, siapa sangka ada orang yang memiliki ketakutan tidak biasa terhadap kucing.
Ketakutan berlebih terhadap kucing disebut sebagai ailurofobia atau ailurophobia. Kondisi ini juga dikenal sebagai elurophobia, gatophobia, atau felinophobia.
Baca Juga
Advertisement
Ailurofobia adalah ketakutan berlebih yang tidak rasional terhadap kucing. Orang dengan fobia ini bisa menjadi sangat takut atau cemas saat mendengar suara atau melihat kucing. Bahkan, penderita ailurophobia bisa sangat ketakutan ketika melihat gambar kucing.
Penyebab ailurofobia belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diduga bisa memicu fobia kucing, seperti pengalaman tidak menyenangkan dengan kucing, misalnya pernah dicakar.
Ailurophobia juga bisa timbul karena kebiasaan melihat orang di sekitar takut kucing. Jadi, kamu bisa ikut merasa takut dengan kucing karena terbiasa melihat respons mereka yang ketakutan.
Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan tentang fobia kucing, disadur dari Klikdokter, Kamis (18/5/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ciri-Ciri Orang yang Takut Kucing
Gejala utama ailurophobia adalah ketakutan ekstrem saat melihat atau mendengar suara kucing. Fobia ini juga menyebabkan gejala fisik dan psikologis saat memikirkan atau bersentuhan dengan hal berbau kucing.
Gejala fisik yang bisa dirasakan penderita ailurofobia, antara lain:
- Nyeri atau sesak di dada
- Peningkatan detak jantung dan berkeringat
- Sulit bernapas dengan normal
- Timbul perasaan gelisah, pusing, atau mual
- Badan gemetar atau gugup
- Sakit perut tiba-tiba
Selain gejala fisik, ciri-ciri orang takut kucing mengalami gejala psikologis, seperti:
- Merasa panik dan takut saat memikirkan kucing.
- Sangat takut ketika berada di area baru yang kemungkinan terdapat kucing.
- Menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan cara-cara menghindari tempat yang terdapat kucing.
- Mengalami kecemasan dan ketakutan ekstrem saat mendengar suara kucing mengeong, mendesis, atau suara serupa.
Sederet gejala tersebut dapat mengganggu aktivitas penderita ailurofobia. Misalnya, kamu jadi berhenti mengunjungi rumah teman yang memelihara kucing.
Kamu mungkin juga menghindari teman yang membicarakan soal kucing peliharaannya. Ketakutan berlebihan pada kucing juga bisa menyebabkan stres.
Advertisement
Cara Menghilangkan Fobia Kucing
Terapi Eksposur
Cara agar tidak takut kucing bisa dilakukan dengan terapi eksposur bersama psikolog. Terapi ini membantu kamu memiliki keberanian terhadap sumber ketakutan, yaitu kucing.
Caranya, kamu akan didekatkan ke kucing secara perlahan. Makin lama, hal ini dilakukan makin dekat hingga kamu sanggup menyentuh kucing.
Cognitive Behavioral Therapy
Psikolog juga bisa memberikan terapi cognitive behavioral therapy (CBT). Terapi ini bertujuan mengubah pola pikir negatif kamu terhadap kucing.
Saat kamu menjalani CBT, psikolog akan memberikan penalaran-penalaran tentang kucing yang lebih masuk akal. Menurut penelitian yang dimuat F1000Research, CBT adalah terapi yang sangat efektif dalam mengubah rasa takut seseorang terhadap sesuatu.
Obat
Apabila ailurofobia tidak dapat diatasi menggunakan terapi eksposur atau CBT, cara mengatasi takut kucing mungkin bisa dilakukan dengan menggunakan obat-obatan. Untuk memperoleh obat, konsultasi lebih lanjut dengan psikiater perlu dilakukan agar tingkat fobia kucing yang kamu miliki bisa dievaluasi.
Nantinya, psikiater bisa meresepkan obat untuk mengatasi cemas berlebih.
Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 21/8/2022)
Yuk, baca artikel kesehatan mental lainnya dengan mengikuti tautan ini.