Sukses


Gejala HIV beserta Penyebabnya yang Harus Diketahui

Bola.com, Jakarta - HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Penyakit yang disebabkan oleh HIV disebut AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome).

HIV/AIDS menjadi satu di antara masalah kesehatan global yang signifikan dan memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.

Gejala awal infeksi HIV sering kali mirip flu atau penyakit lainnya, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, dan ruam pada kulit.

Namun, perlu diingat bahwa gejala ini juga bisa disebabkan oleh penyakit lain sehingga tidak dapat menjadi acuan pasti untuk mendiagnosis HIV.

Dengan mendeteksinya sedini mungkin, pengidap HIV bisa segera ditangani sehingga tidak sampai merenggut jiwa.

Lantas, apa saja gejala munculnya HIV yang bisa diketahui sehingga pengidap bisa segera melakukan tindakan yang tepat? Seperti apa gejala-gejala HIV ini juga perlu dipahami masyarakat luas sebagai informasi penting.

Berikut gejala HIV beserta penyebabnya, yang harus diketahui, seperti disadur dari Klikdokter, Rabu (17/5/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Gejala HIV

Infeksi HIV muncul dalam tiga tahap:

  • Tahap pertama adalah serokonversi, yakni periode waktu tertentu di mana antibodi HIV sudah mulai berkembang untuk melawan virus.
  • Tahap kedua adalah masa ketika tidak ada gejala HIV yang muncul.
  • Tahap yang ketiga merupakan tahap akhir infeksi HIV.

Tahap Pertama

Orang yang terinfeksi virus HIV akan mengalami sakit mirip seperti flu, beberapa minggu setelah terinfeksi, selama satu hingga dua bulan. Kemudian, setelah kondisi tersebut, HIV dapat tidak menimbulkan gejala apa pun selama beberapa tahun. Fase ini disebut sebagai serokonversi.

Gejala HIV yang paling umum terjadi adalah:

  • Demam
  • Tenggorokan sakit
  • Muncul ruam
  • Pembengkakan noda limfa
  • Diare
  • Kelelahan
  • Nyeri otot dan sendi

Namun, gejala HIV di atas bisa saja merupakan gejala dari penyakit lain. Untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi HIV atau tidak, harus dilakukan tes HIV.

Makin cepat kondisi diketahui maka tingkat keberhasilan pengobatan akan makin tinggi.

3 dari 4 halaman

Gejala HIV

Tahap Kedua

Setelah gejala awal menghilang, biasanya HIV tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun.

Dalam periode ini infeksi HIV berlangsung tanpa menimbulkan gejala. Virus terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh. Pengidap akan tetap merasa sehat. Bahkan, ia bisa saja sudah menularkan infeksi kepada orang lain. Tahap ini dapat berlangsung hingga 10 tahun atau lebih.

Tahap Ketiga

Tahap ini disebut juga sebagai tahap HIV simtomatik. Apabila pengidap HIV tidak mendapat penanganan tepat, virus akan melemahkan tubuh dengan cepat.

Pada tahap ketiga ini, pengidap lebih mudah terserang penyakit serius. Tahap akhir ini dapat berubah menjadi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).

Berikut gejala-gejala HIV yang muncul:

  • Demam terus-menerus lebih dari sepuluh hari.
  • Merasa lelah setiap saat.
  • Sulit bernapas.
  • Diare parah.
  • Infeksi jamur pada mulut, tenggorokan, dan vagina.
  • Muncul bintik ungu pada kulit yang tidak akan hilang.
  • Hilang nafsu makan sehingga berat badan turun drastis.
4 dari 4 halaman

Penyebab Gejala HIV

Umumnya, penyebaran virus HIV yang terjadi di negara Indonesia adalah melalui hubungan seksual yang tidak aman dan bergantian menggunakan jarum suntik saat memakai narkoba.

Seseorang yang terinfeksi HIV bisa menularkannya kepada orang lain, bahkan sejak beberapa minggu sejak tertular.

Semua orang berisiko terinfeksi HIV. Namun, beberapa penyebab HIV, antara lain:

  • Hubungan seks tanpa kondom, baik sesama jenis kelamin maupun heteroseksual.
  • Sering membuat tato atau melakukan tindik, dengan alat yang tidak steril.
  • Berhubungan seksual dengan pasangan yang memiliki penyakit kelamin.
  • Suntikan narkoba.
  • Berhubungan seksual dengan pengguna narkotika.

 

Sumber: Klikdokter.com (Published: 22/12/2021)

Yuk, baca artikel macam-macam lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer