Bola.com, Jakarta - Vandalisme adalah satu di antara permasalahan sosial yang sangat merugikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), vandalisme adalah perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lain (keindahan alam dan sebagainya).
Kamu mungkin mengenal vandalisme dengan tindakan mencorat-coret dinding di tempat umum atau fasilitas bersama serta dibumbui kata-kata ujaran kebencian.
Baca Juga
Advertisement
Dari sudut pandang psikologi, vandalisme dikategorikan dalam gangguan perilaku bernama conduct disorder.
Conduct Disorder adalah pola perilaku berulang dan menetap yang dilakukan seseorang yang tujuannya tidak sesuai dengan nilai, aturan, dan norma di masyarakat.
Ada beberapa penyebab seseorang melakukan vandalisme.
Berikut penyebab vandalisme di kalangan remaja, disadur dari Klikdokter, Senin (22/5/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyebab Vandalisme di Kalangan Remaja
1. Perkembangan Psikologis Usia Remaja
Proses pencarian jati diri umumnya berlangsung di usia remaja. Di fase ini, eksplorasi terhadap diri sendiri maupun lingkungan terjadi.
Belum stabilnya kontrol diri dan emosi membuat remaja rentan melakukan vandalisme.
2. Perilaku Impulsif
Impulsif adalah tindakan yang dilakukan tanpa mempertimbangkan akibatnya. Remaja impulsif yang sulit mengendalikan hasrat dan emosinya bisa melakukan vandalisme.
3. Pengaruh Media Sosial
Konten di media sosial dapat memengaruhi remaja melakukan vandalisme. Kontrol diri yang lemah ditambah dengan pengaruh media sosial bisa mendorong remaja melakukan aktivitas yang melanggar aturan dan norma sosial, termasuk merusak fasilitas umum lewat aksi vandalisme.
Advertisement
Penyebab Vandalisme di Kalangan Remaja
4. Pola Asuh Keluarga
Tumbuh di lingkungan keluarga yang tidak hangat, serba dimanja, dan tidak terbuka bisa jadi penyebab terjadinya vandalisme pada remaja.
Apalagi jika sang anak tidak banyak diajarkan mengenai konsekuensi dari sebuah tindakan, serta pentingnya menghargai aturan dan norma di masyarakat.
5. Lingkungan Pergaulan
Dalam proses pencarian jati diri, cara berpikir dan tindakan remaja banyak dipengaruhi oleh orang-orang di sekitarnya.
Maka itu, pengaruh lingkungan pergaulan yang gemar melakukan vandalisme bisa mendorong remaja melakukan hal serupa. Lingkungan pergaulan yang dimaksud bisa di sekolah ataupun sekitar rumah.
6. Sanksi yang Tidak Tegas
Sanksi yang tegas terhadap aksi vandalisme diperlukan untuk memberikan efek jera. Ketika mengetahui tidak ada sanksi yang serius atas perbuatannya, remaja melihat aksi vandalisme bisa dilakukan tanpa pertanggungjawaban.
Itulah mengapa pemerintah, kepolisian, dan masyarakat harus memberikan sanksi tegas agar tindakan perusakan tersebut bisa dihentikan.
Cara Mencegah Perilaku Vandalisme
Bagaimana jika orang tua mengetahui anaknya terlibat vandalisme? Penting bagi para orang tua mengetahui penyebab anak melakukan vandalisme.
Buat anak merasa nyaman dan ajak dia bercerita. Dengarkan keluh kesahnya dan buat dia merasa tenang untuk bercerita ke keluarga.
Temukan juga alternatif kegiatan lain yang bisa membantu anak menyalurkan emosinya secara positif, misalnya olahraga atau berkesenian. Dengan begitu, anak selanjutnya tidak menumpahkan emosinya lewat aksi vandalisme.
Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 17/11/2022)
Yuk, baca artikel kesehatan mental lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement