Bola.com, Jakarta - Haji dan umrah merupakan satu di antara ibadah umat Islam yang dilakukan di tanah suci Makkah. Kedua ibadah tersebut memiliki perbedaan yang mendasar.
Haji merupakan ibadah yang termasuk rukun Islam kelima. Haji berasal dari bahasa Arab, "al-hajju", yang berarti al-qashdu, yakni sengaja.
Baca Juga
Advertisement
Jika menurut definisi tersebut, haji adalah menyengaja pergi ke Ka'bah untuk melakukan amalan-amalan tertentu. Sedangkan umrah adalah ibadah sunah yang tidak termasuk rukun Islam.
Tidak hanya arti pengertiannya saja yang berbeda, haji dan umrah merupakan dua jenis ibadah yang berbeda. Bagi umat Islam yang mampu menjalankannya, perbedaan haji dan umrah wajib dipahami.
Apa saja perbedaan haji dan umrah yang perlu diketahui umat muslim?
Berikut ini penjelasan tentang perbedaan haji dan umrah yang penting untuk diketahui umat muslim, dilansir dari Alazharasysyarifsumut.sch.id, Selasa (23/5/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hukum
Haji merupakan rukun Islam yang kelima. Hukum menunaikan ibadah haji adalah wajib bagi yang mampu. Dalil tentang kewajiban haji juga dijelaskan dalam Al-Qur'an. Allah Swt. berfirman dalam Q.S Ali ‘Imran ayat 97 sebagai berikut:
فِيهِ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌ مَّقَامُ إِبْرَٰهِيمَ ۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ
Artinya: "Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam."
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa kewajiban haji ini hanya berlaku sekali seumur hidup. Adapun pelaksanaan haji berikutnya hukumnya adalah sunah ya. Ini juga disampaikan (HR. Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah).
"Haji itu wajibnya hanya satu kali, dan selebihnya adalah sunah."
Sementara itu, hukum melaksanakan umrah adalah wajib menurut sebagian ulama dan sunah menurut sebagian yang lain. Hal ini berarti ada perbedaan pandangan di kalangan ulama terkait hukum umrah.
Hukum wajib dalam umrah merujuk pada Al-Qur'an sebagaimana dalam surah Al Baqarah ayat 196. Sedangkan, umrah yang hukumnya sunah merujuk pada sebuah hadis yang diriwayatkan Tirmidzi.
"Nabi pernah ditanya mengenai umrah. Apakah umrah wajib? Beliau menjawab tidak, dan ketika kau umrah maka itu lebih baik bagimu." (HR. al-Tirmidzi)
Advertisement
Rukun
Ada serangkaian amalan yang harus dikerjakan baik saat haji maupun umrah. Nah, untuk rukun haji terdiri atas ihram, wukuf, tawaf ifadah, sai, tahallul, dan tertib. Sedangkan umrah hanya terdiri dari ihram, tawaf umrah, sai, dan tahallul.
Adapun yang tidak dilakukan saat umrah ada wukuf di mana para jemaah haji akan berkumpul di Arafah. Selama wukuf, kegiatan yang dilakukan jemaah di antaranya mendengarkan khutbah wukuf, memperbanyak zikir, membaca Al-Qur'an, dan memanjatkan doa.
Waktu Pelaksanaan
Perbedaan antara haji dan umrah lainnya adalah waktu pelaksanaan. Ibadah haji hanya dilaksanakan di bulan haji.
Hal ini berarti haji dilakukan berdasarkan waktu yang telah ditetapkan oleh syara dan hanya berlangsung sekali dalam setahun. Haji biasanya dilaksanakan mulai bulan syawal hingga hari raya Iduladha.
Sementara itu, umrah adalah ibadah yang tidak terikat oleh waktu. Ibadah ini bisa dilakukan kapan saja atau sepanjang tahun.
Advertisement
Tempat Pelaksanaan
Terdapat perbedaan tempat pelaksanaan antara haji dan umrah setelah miqat. Miqat adalah batas antara boleh tidaknya atau perintah mulai atau berhenti untuk melafadzkan niat.
Dikutip dari buku Ensiklopedia Fikih Indonesia oleh Ahmad Sarwat, ibadah haji dilaksanakan mulai dari miqat – Makkah (Masjidilharam) – Arafah – Muzdalifah – Mina.
Sedangkan umrah meliputi miqat – Makkah (Masjidilharam). Tawaf dan sai untuk umrah dilaksanakan di Madjidilharam.
Kekuatan Fisik
Selanjutnya adalah hal yang mungkin dianggap gampang, tetapi nyatanya ini penting, yaitu kesiapan fisik bagi para jemaah yang hendak melaksanakan haji atau umrah.
Haji membutuhkan waktu yang lebih lama dan rangkaian yang lebih panjang daripada umrah sehingga kekuatan fisik jemaah haji lebih besar dibandingkan dengan jemaah umrah.
Advertisement
Tata Cara Haji dan Umrah
Perbedaan haji dan umrah yang dapat dilihat selanjutnya adalah dari aspek tata caranya. Tata cara umrah terdiri dari:
a. Ihram
b. Thawaf
c. Sa’i (berjalan bolak-balik dari bukit shafa dan marwah)
d. Mencukur sebagian rambut (tahallul)
Umrah dapat dilakukan dalam sehari saja dan tempat manasiknya yaitu hanya di Masjidilharam saja.
Sedangkan untuk tata cara haji terdiri dari:
a. Ihram
b. Thawaf
c. Sa’i (berjalan bolak-balik dari bukit shafa dan marwah)
d. Mencukur sebagian rambut (tahallul)
e. Wukuf di Padang Arafah
f. Bermalam di Muzdalifah
g. Melempar Jumrah dan menetap di kota Mina
Dalam menjalankan haji ada empat tempat manasik yang harus dilalui oleh jamaah haji, yaitu Masjidil Haram, Mina, Muzdalifah, dan Arafah.
Sumber: alazharasysyarifsumut.sch.id
Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.