Sukses


Pengertian Iman kepada Rasul, Sifat, Tugas, dan Hikmahnya

Bola.com, Jakarta - Rukun iman merupakan pilar keimanan yang harus dimiliki seorang muslim. Ada enam rukun iman yang perlu diketahui dan diyakini umat Islam. Satu di antaranya ialah iman kepada rasul.

Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar-benar utusan Allah Swt. yang ditugaskan untuk membimbing umat-Nya ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan akhirat.

Kata Rasul berasal dari "arsala" yang berarti mengutus. Sedangkan, Rasul menurut istilah artinya seorang laki-laki sholeh yang diutus oleh Allah Swt. untuk menyampaikan pesan-Nya kepada umat manusia. Pesan tersebut diberikan melalui wahyu yang diterima oleh para rasul.

Mengimani rasul-rasul Allah Swt. merupakan kewajiban hakiki bagi seorang muslim. Iman kepada rasul merupakan bagian dari rukun iman yang tidak dapat ditinggalkan.

Sebagai perwujudan iman tersebut, kita wajib menerima ajaran yang dibawa rasul-rasul Allah Swt. tersebut. Perintah beriman kepada rasul Allah Swt. terdapat dalam surah An-Nisa ayat 136.

Berikut ini sifat-sifat rasul Allah Swt., tugas, dan hukmahnya yang perlu diketahui umat muslim, dilansir dari smkn1banjarbaru.sch.id, Senin (29/5/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Sifat Rasul-Rasul Allah Swt.

Rasul sebagai utusan Allah Swt. memiliki sifat-sifat yang melekat pada dirinya. Sifat-sifat ini sebagai bentuk kebenaran seorang rasul. Sifat-sifat tersebut adalah sifat wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz.

1. Sifat Wajib

Sifat wajib artinya sifat yang pasti ada pada rasul. Tidak bisa disebut seorang rasul jika tidak memiliki sifat-sifat ini. Sifat wajib ini ada empat, yaitu:

a. As-siddiq

As-siddiq yaitu rasul selalu benar. Apa yang dikatakan Nabi Ibrahim a.s. kepada bapaknya adalah perkataan yang benar. Apa yang disembah oleh bapaknya adalah sesuatu yang tidak memberi manfaat dan mudarat, jauhilah.

b. Al-Amanah

Al-Amanah, yaitu rasul selalu dapat dipercaya. Di saat kaum Nabi Nuh a.s.mendustakan apa yang dibawa olehnya, Allah Swt. pun menegaskan bahwa Nuh a.s., adalah orang yang tepercaya (amanah).

c. At-tablig

At-Tablig, yaitu rasul selalu menyampaikan wahyu. Tidak ada satu pun ayat yang disembunyikan Nabi Muhammad saw. dan tidak disampaikan kepada umatnya.

Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Ali bin Abi Talib ditanya tentang wahyu yang tidak terdapat dalam Al-Qur'an, Ali pun menegaskan bahwa: "Demi Zat yang membelah biji dan melepas napas, tiada yang disembunyikan kecuali pemahaman seseorang terhadap Al-Qur'an."

d. Al-Fatanah

Al-Fatanah, yaitu rasul memiliki kecerdasan yang tinggi. Ketika terjadi perselisihan antara kelompok kabilah di Makkah, setiap kelompok memaksakan kehendak untuk meletakkan Al-Hajar alAswad (batu hitam) di atas Ka'bah.

Rasulullah saw. lalu menengahi dengan cara semua kelompok yang bersengketa agar memegang ujung kain yang dibawanya. Kemudian, Nabi meletakkan batu itu di tengahnya, dan mereka semua mengangkat hingga sampai di atas Ka'bah. Sungguh cerdas Rasulullah saw.

3 dari 6 halaman

Sifat Rasul-Rasul Allah Swt.

Sifat Mustahil

Sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin ada pada rasul. Sifat mustahil ini lawan dari sifat wajib, yaitu:

a. Al-Kizzib

Al-Kizzib, yaitu mustahil rasul itu bohong atau dusta. Semua perkataan dan perbuatan rasul tidak pernah bohong atau dusta/

b. Al-Khianah

Al-Khianah, yaitu mustahil rasul itu khianat. Semua yang diamanatkan kepadanya pasti dilaksanakan.

c. Al-Kitman

Al-Kitman, yaitu mustahil rasul menyembunyikan kebenaran. Setiap firman yang ia terima dari Allah Swt. pasti ia sampaikan kepada umatnya.

d. Al-Baladah

Al-Baladah yaitu mustahil rasul itu bodoh. Meski Rasulullah saw. tidak bisa membaca dan menulis (ummi), ia pandai.

4 dari 6 halaman

Sifat Rasul-Rasul Allah Swt.

3. Sifat Jaiz

Sifat Jaiz bagi rasul adalah sifat kemanusiaan, yaitu al-ardul basyariyah, artinya rasul memiliki sifat-sifat sebagaimana manusia biasa seperti rasa lapar, haus, sakit, tidur, sedih, senang, berkeluarga, dan lain sebagainya. Bahkan seorang rasul tetap meninggal sebagai mana makhluk lainnya.

Selain rasul memiliki sifat wajib dan juga lawannya, yaitu sifat mustahil, rasul juga memiliki sifat jaiz. 

Namun, sifat jaiz rasul dengan sifat jaiz Allah Swt. sangat berbeda. Rasul juga memiliki sifat-sifat yang tidak terdapat pada selain rasul, seperti berikut:

1. Ishmaturrasul adalah orang yang ma'shum, terlindung dari dosa dan salah dalam kemampuan pemahaman agama, ketaatan, dan menyampaikan wahyu Allah Swt. Oleh karena itu, seorang Rasul selalu siaga dalam menghadapi tantangan dan tugas apa pun.

2. Iltizamurrasul adalah orang-orang yang selalu komitmen dengan apa pun yang mereka ajarkan. Mereka bekerja dan berdakwah sesuai arahan dan perintah Allah Swt., meski untuk menjalankan perintah Allah Swt. harus berhadapan dengan tantangan-tantangan yang berat baik dari dalam diri pribadinya maupun dari para musuhnya.

Rasul tidak pernah sejengkal pun menghindar atau mundur dari perintah Allah Swt.

5 dari 6 halaman

Tugas Rasul-Rasul Allah Swt.

Para rasul dipilih oleh Allah Swt. dengan mengemban tugas yang tidak ringan. Tugas-tugas rasul itu antara lain sebagai berikut:

1. Menyampaikan risalah dari Allah Swt.

2. Mengajak kepada tauhid, yaitu mengajak umatnya untuk meng-esa-kan Allah Swt. dan menjauhi perilaku musyrik (menyekutukan Allah).

3. Memberi kabar gembira kepada orang mukmin dan memberi peringatan kepada orang kafir.

4. Menunjukkan jalan yang lurus.

5. Membersihkan dan menyucikan jiwa manusia serta mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah.

6. Sebagai hujjah bagi manusia.

6 dari 6 halaman

Hikmah Beriman kepada Rasul Allah Swt.

Pentingnya orang Islam beriman kepada rasul bukan tanpa alasan. Selain karena diperintahkan oleh Allah Swt., juga ada manfaat dan hikmah yang dapat diambil dari beriman kepada rasul.

Manfaat dan hikmah beriman kepada rasul antara lain sebagai berikut:

1. Makin sempurna imannya.

2. Terdorong untuk menjadikan contoh dalam hidupnya.

3. Terdorong untuk melakukan perilaku sosial yang baik.

4. Memiliki teladan dalam hidupnya.

5. Mencintai para rasul dengan cara mengikuti dan mengamalkan ajarannya

6. Mengetahui hakikat dirinya bahwa ia diciptakan Allah Swt. untuk mengabdi kepada-Nya.

 

Sumber: smkn1banjarbaru.sch.id

Baca artikel bertema Islami lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer