Sukses


Makna Waisak beserta Sejarah dan Tata Cara Perayaannya di Indonesia

Bola.com, Jakarta - Waisak merupakan hari besar umat Buddha yang dirayakan setiap bulai Mei, tepatnya pada waktu waktu terang bulan atau dengan istilah lain yaitu Purnama Sidhi.

Perayaan Hari Waisak dilakukan untuk memperingati Trisuci Waisak (tiga peristiwa penting), yakni kelahiran, penerangan agung, dan kematian Buddha Gautama.

Siddharta Gautama merupakan guru spiritual dari wilayah timur laut India yang merupakan pendiri agama Buddha. Dalam keyakinan umat Buddha, Pangeran Siddharta lahir ke dunia sebagai seorang Bodhisatva, yakni calon Buddha yang akan mencapai kebahagiaan tertinggi.

Di berbagai negara, Hari Waisak dikenal dengan nama Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Saga Dawa di Tibet, Vesak di Malaysia dan Singapura, Visakha Bucha di Thailand, Vesak di Sri Lanka dan Waisak di Indonesia.

Waisak adalah nama satu di antara bulan dalam penanggalan India Kuno.

Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan tentang Waisak beserta makna, sejarah, dan tata cara perayaannya, dikutip dari laman Kelaspintar dan Unej, Selasa (30/5/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Makna Perayaan Waisak

Lahirnya Pangeran Siddharta

Siddharta Gautama dilahirkan pada 623 SM di Taman Lumbini. Pada saat itu, Siddharta lahir dalam kondisi bersih tanpa noda, berdiri tegak, dan langsung dapat berjalan.

Oleh para pertapa di bawah pimpinan Asita Kaladewala, diramalkan bahwa kelak Siddharta akan menjadi seorang Chakrawatin (Maharaja Dunia).

Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung

Pada usia 35 tahun, Pangeran Siddharta Gautama mendapat Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Bodh Gaya. Setelah mencapai Penerangan Agung, Buddha Gautama berkelana untuk menyebarkan Dharma (kebenaran) selama 45 tahun.

Buddha Gautama parinibbana atau wafat

Buddha Gautama wafat pada 543 SM di usia 80 tahun. Sebagai bentuk penghormatan terakhir, para pengikutnya melakukan sujud kepada Sang Buddha.

3 dari 4 halaman

Keputusan Perayaan Waisak

Tiga peristiwa ini dinamakan "Trisuci Waisak". Keputusan merayakan Trisuci ini dinyatakan dalam Konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia (World Fellowship of Buddhists – WFB) yang pertama di Sri Lanka tahun 1950.

Perayaan ini dilakukan pada purnama pertama pada bulan Mei dan hingga saat ini dirayakan setiap tahunnya.

4 dari 4 halaman

Perayaan Hari Waisak di Indonesia

Perayaan Hari Waisak di Indonesia mengikuti keputusan WFB. Secara tradisional dipusatkan secara nasional di Kompleks Candi Borobudur, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Hari Raya Waisak, bersamaan dengan Hari Raya Nyepi, ditetapkan sebagai hari libur nasional berdasarkan Keputusan Presiden Indonesia Nomor 3 tahun 1983 tanggal 19 Januari 1983.

Rangkaian perayaan Waisak nasional secara pokok adalah sebagai berikut:

  • Pengambilan air berkat dari mata air (umbul) Jumprit di Kabupaten Temanggung dan penyalaan obor menggunakan sumber api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan.
  • Ritual "Pindapatta", suatu ritual pemberian dana makanan kepada para bhikkhu/biksu oleh masyarakat (umat) untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan kebajikan.
  • Samadhi pada detik-detik puncak bulan purnama. Penentuan bulan purnama ini adalah berdasarkan perhitungan falak sehingga puncak purnama dapat terjadi pada siang hari.
  • Selain tiga upacara pokok tadi dilakukan pula pradaksina, pawai, serta acara kesenian.

 

Sumber: Kelaspintar, Unej

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer