Sukses


5 Contoh Puisi Bertema Pancasila, Penuh Motivasi dan Inspirasi

Bola.com, Jakarta - Sebagai warga negara Indonesia, kita wajib mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Alasannya, Pancasila merupakan pedoman atau dasar untuk mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.

Istilah Pancasila sebagai dasar negara kali pertama diperkenalkan oleh Soekarno pada 1 Juni 1945 dalam sidang pertama Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Nama Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu 'panca', yang berarti lima dan 'sila', yang berarti prinsip atau asas.

Melalui pengertian tersebut, berarti ada lima pedoman yang perlu diterapkan warga negara Indonesia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Setiap sila tersebut memiliki lambang yang terdapat dalam Burung Garuda. Kelima simbol yang terdapat dalam Burung Garuda ialah bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, padi dan kapas.

Mengingat setiap 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila, tidak ada salahnya kamu meramaikannya dengan membacakan atau membuat puisi bertemakan Pancasila.

Berikut ini lima contoh puisi bertema Pancasila, penuh motivasi dan inspirasi, dikutip dari laman Gurupenyemangat dan Puisibijak, Rabu (31/5/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Aku Pelajar Pancasila

Akulah pelajar Pancasila

Yang saban hari menata baris-baris asa

Berbicara tentang rasa

Berteriak sebagai penggapai cita-cita

 

Akulah pelajar Pancasila

Pribadi yang mandiri dan berakhlak mulia

Berpikir kritis dan pantang putus asa

Seriusi mimpi agar menjadi nyata

 

Pelajar Pancasila itu mencintai diri

Meletak kepentingan bersama di atas kepentingan sendiri

Pelajar Pancasila itu mencintai negara

Berusaha dan berkarya untuk banggakan Indonesia

 

Aku akan menjadi pelajar Pancasila

Aku akan banggakan diri, keluarga, dan negara

Bukan untuk diriku semata-mata

Tapi untuk kamu, aku, dan kita

3 dari 6 halaman

Menjaga Pancasila

Banyak orang berbicara tentang Tuhan

Tapi mereka sendiri amatlah jarang berbicara dengan Tuhan

Sibuk menyuapi dalil dan pasal-pasal

Lalu mengaku diri paling toleran

 

Banyak orang berbicara tentang kemanusiaan

Tapi mereka sendiri amatlah jarang berbicara dengan beradab

Sekarung sampah keluar dari mulut memasamkan kata-kata

Lalu mengaku diri paling mengerti bagaimana caranya beradab

 

Banyak orang berbicara tentang persatuan

Tapi mereka sendiri amatlah jarang berbicara dengan persatuan

Segunung opini disusun sedemikian rupa untuk memecah-belah

Lalu mengakui pendapat paling benar sedangkan yang lainnya salah

 

Banyak orang berbicara tentang kerakyatan

Tapi mereka sendiri amatlah jarang berbicara dengan rakyat

Keputusan datang tiba-tiba tanpa sempat rapat

Sembari bersantai duduk di kursi goyang penuh kehangatan

 

Banyak orang berbicara tentang keadilan

Tapi mereka sendiri amatlah jarang berbicara dengan adil

Kebijakannya besar, tapi kebijaksanaannya sungguh kerdil

Semangat gotong royong seakan-akan cuma sebatas bantalan

 

Seketika itu aku bingung bagaimana ekspresi mereka ketika berbicara tentang Pancasila

Apa mungkin mereka sudah lama tidak berbicara dengan Pancasila

 

Atau mungkin malah kita

Yang terus memandang sebelah mata

Karena negara ini memang sudah penuh dengan salah

Kita dibuat bingung tentang mana yang valid dan mana yang fitnah

 

Sudah cukup semua duka

Kitalah para penjaga Pancasila

Keutuhan bangsa ada di tangan generasi muda

Cukuplah kita yang sekadar kata, asal jangan mereka

4 dari 6 halaman

Pancasila Pedomanku

Kau lah dasar kokoh penopang negara

Memberi kami tumpuan untuk meraih cita-cita

Kaulah pusat pembentuk hukum yang berkuasa

Membuat kami teratur dalam menjalankan negara tercinta

 

Sebait singkat dalam setiap sila mu

Memiliki makna luas berilmu

Hari-hari ku yang dipenuhi bait dalam sila mu

Di penuhi indah oleh norma penyejuk jiwaku

 

Saat syair dalam kehebetan mu mulai terlupakan

Menjadikan anak bangsa terjerumus dalam keburukan

Tak ada persatuan, tak ada kejujuran

Yang ada hanya kemunafikan

 

Kami yang mencari jalan dalam kegelapan hukum

Berharap kau bersinar memancarkan keadilan

Memecahkan segala urusan yang terangkum

Demi nikmatnya kemakmuran

 

Pemuda pemudi Indonesia penerus bangsa

Terus berjuang menjunjung tinggi nama mu

Meneriakan serta menjalankan makna

Pancasila satu pedomanku

5 dari 6 halaman

Kita Bangkit Bersama Pancasila

Indonesia negaraku

Saat ini sedang tidak baik-baik saja

Rakyatnya sedang kelelahan

Pemerintahnya sedang kebingungan

 

Hari demi hari terasa kian sulit

Saban masalah bukannya kian tandus

Malah terus bertumbuh lalu melilit

Di sana-sini orang sibuk berdebat

 

Ada yang ingin memperbaiki citra

Ada yang ingin merebut panggung

Ada yang ingin mengalihkan isu

Tapi ada pula yang ingin negeri ini segera pulih

 

Terkadang kita yang duduk termangu di teras rumah menjadi pening

Entah mana yang sebenarnya benar dan mana yang sesalahnya salah

 

Detik bertambah detik rasanya makin pecah

Jika terus begini Bumi Pertiwi kembali terbelah

 

Kita dijajah

Bukan oleh penjajah

Tapi oleh bangsa kita sendiri

 

Sudah!

Jangan berlama-lama kita dalam patah

Bangsa ini bukanlah bangsa yang mudah menyerah

 

Kita harus bangkit bersama Pancasila

Bangkit untuk membangun peradaban dunia

 

Dengan Pancasila tumbuhlah akhlak mulia

Bertunas rasa cinta, gotong-royong dan asa

Demi membekali para generasi muda

Setidaknya, agar beban mereka tidak terlampau berat untuk menggapai cita

6 dari 6 halaman

Sumpah Setia Kesaktian Pancasila

Saat itu pada zamannya

Berduyun-duyun para pemuda

Berkumpul seirama

Pada satu titik makna

 

Awal mula berdirinya kesaktian Pancasila

Para pemimpin bangsa

Bersatu padu menyelaraskan kedudukan rakyatnya

Tanpa memandang ras dan agama

 

Dalam wadah Bhineka Tunggal Ika

Menyatu di antara lima sila

 

Seyogyanya para pemecah belah negara

Takkan mampu menggulingkan tekad merdeka

Karena itu adalah sumpah setia

Para pejuang dan kita

Dalam membela negara

 

Sumber: Gurupenyemangat, Puisibijak

Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer