Bola.com, Jakarta - Kapasitor merupakan perangkat di mana sifat elektrik utamanya adalah kapasitas. Kapasitas pada kapasitor tersebut yang memiliki kemampuan untuk menyimpan muatan listrik.
Kapasitor ditemukan tahun 1975. Benda ini dibuat oleh seorang ilmuwan bernama Michael Farad. Selain itu, kapasitor dibuat terpisah oleh seorang ilmuwan yang bernama Pieter van Musschenbroek asal Belanda tahun 1946.
Baca Juga
Advertisement
Oleh Pieter van Musschenbroek, kapasitor dibuat kali pertama di Universitas Leyden. Itulah mengapa, kapasitor tersebut kemudian dinamakan sebagai kapasitor Leyden.
Sekilas, kapasitor memiliki bentuk dan tampilan yang menyerupai toples. Namun, seiring perkembangan zaman, cara kerja kapasitor memiliki perubahan yang cepat dan pesat.
Selain bentuknya yang makin kecil, benda tersebut juga makin banyak diaplikasikan pada berbagai rangkaian elektronika.
Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan lanjutan tentang kapasitor, dilansir dari uma.ac.id, Jumat (2/6/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Fungsi Kapasitor
- Berperan sebagai isolator, dalam hal ini fungsi kapasitor adalah untuk memperlambat arus DC (arus searah).
- Kapasitor berfungsi sebagai penyaring atau filter dalam sebuah rangkaian power supply (catu daya).
- Fungsi kapasitor sebagai pembangkit frekuensi pada alat osilator.
- Kapasitor berfungsi untuk menyimpan tegangan dan kuat arus pada periode tertentu.
- Pada rangkaian antena, fungsi kapasitor adalah sebagai frekuensi.
- Pada lampu neon, fungsi dari kapasitor adalah sebagai penghemat daya listrik.
- Manfaat kapasitor yang lainnya yaitu berfungsi sebagai penghilang loncatan api (bouncing) ketika memasang saklar.
- Kapasitor juga berfungsi sebagai kopling, penggeser fasa, dan konduktor.
Advertisement
Cara Kerja Kapasitor
- Pada saat kedua keping (piringan) dipisahkan oleh penyekat (isolator), kapasitor akan bersifat netral.
- Namun, pada saat baterai terhubung, titik pada ujung kutub negatif akan menolak elektron. Sementara itu, ujung kutub positif akan menerimanya.
- Pada saat kapasitor sudah penuh berisi elektron, kemudian tegangannya akan mengalami perubahan. Maka elektron yang terdapat pada kapasitor ini akan dialirkan menuju rangkaian lain yang dibutuhkan.
- Nah, elektron-elektron inilah yang nantinya akan membangkitkan reaksi pada rangkaian.
Prinsip Kerja Kapasitor
- Apabila dua plat atau lebih dalam kondisi berhadapan, kemudian plat tersebut dibatasi oleh penyekat. Ketika masing-masing plat dialiri listrik,maka akan terbentuklah kondensator.
- Kedua plat yang saling berhadapan, bahan dielektrum, serta jarak antara kedua plat akan memengaruhi nilai kapasitas dari sebuah kapasitor.
- Kapasitansi panic terjadi apabila adanya komponen-komponen yang saling berdekatan, kemudian menyebabkan terjadinya kapasitor liar.
Advertisement
Satuan Kapasitor
Satuan kapasitor adalah farad, satuan farad diambil dari nama penemu alat tersebut yakni Michael Farad. Satuan Farad dalam kapasitor memiliki nilai yang sangat besar sehingga apabila hendak digunakan dalam sebuah sirkuit, harus diubah terlebih dahulu menggunakan satuan yang lebih kecil.
Kamu dapat menggunakan perhitungan sebagai berikut:
PikoFarad (pF) = 1 x 10-2 F
NanoFarad (nF) = 1 x 10-9 F
MicroFarad (μF) = 1 x 10-6 F
Yang mana:
1F = 1.000.000 µF (micro Farad)
1µF = 1.000 nF (nano Farad)
1µF = 1.000.000 pF (piko Farad)
Lalu, untuk nilai 1 Farad pada sebuah kapasitor yang sebenarnya adalah 9×10 pangkat 11. Pada kapasitor, nilai satuannya biasanya terletak pada bodi dari komponen alat tersebut.
Sumber: uma.ac.id
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.