Bola.com, Jakarta - Spekulasi adalah tindakan yang bersifat tidak pasti dan untung-untungan serta menerka. Spekulasi sering kali dihubungkan dengan investasi saham, investasi forex, obligasi, hingga properti.
Di dalam dunia investasi, spekulasi adalah kegiatan di mana kamu menebak atau menerka pergerakan harga dari suatu saham. Biasanya, spekulasi sering dilakukan oleh investor pemula dikarenakan minimnya pengetahuan.
Baca Juga
Advertisement
Di samping itu, dalam melakukan spekulasi biasanya pelaku hanya akan memikirkan keuntungan saja. Mereka tidak akan melakukan analisis atau perhitungan terkait suatu saham. Tentunya, hal itu menjadikan spekulasi adalah bagian dari aktivitas bisnis yang tak bisa lepas dari fluktuasi harga.
Dalam melakukan spekulasi, biasanya investor akan menggunakan prinsip yaitu "high risk, high return". Artinya, apabila ingin untung besar berarti harus memiliki keberanian untuk mengambil risiko besar juga.
Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan lanjutan tentang spekulasi, dilansir dari laman Ocbcnisp, Senin (5/6/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jenis Spekulan
1. Spekulan Bullish
Pertama, jenis spekulasi adalah bullish. Spekulan ini mengharapkan harga dari instrumen yang mereka beli akan naik dalam waktu tertentu. Di samping itu, spekulan jenis ini juga melakukan tanpa pertimbangan apa pun dan hanya menggunakan insting saja.
2. Spekulan Bearish
Selanjutnya, jenis spekulasi adalah bearish. Spekulan ini memiliki spekulasi bahwa aset yang dijual akan turun harganya di masa depan sehingga mereka akan mendapatkan untunng karena dapat membeli kembali aset tersebut ketika harganya sudah turun.
Advertisement
Perbedaan Investasi dan Spekulasi
Pada dasarnya, investasi dan spekulasi adalah hal yang berbeda. Spekulasi adalah kegiatan yang mempertaruhkan uang dengan perkiraan asumsi dan tanpa melihat kondisi riil yang sedang terjadi.
Sementara investasi merupakan kegiatan penanaman modal di suatu instrumen dengan tetap melihat risiko dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Selain itu, investasi melakukan analisis sebelum pengambilan keputusan.
Adapun beberapa perbedaannya adalah sebagai berikut:
Spekulasi
1. Cara mendapatkan keuntungannya, yaitu dari perubahan harga atas kekuatan permintaan dan penawaran.
2. Cara mengambil keputusannya dengan melihat perkiraan fluktuasi pasar yang tidak pasti. Selain itu, mengandalkan sedikit informasi dan cenderung tidak melakukan analisis.
3. Untuk memperoleh keuntungan yang tinggi, jangka waktunya cenderung pendek.
Investasi
1. Cara mendapatkan keuntungannya yaitu dengan melihat naik turunnya nilai aset di pasar akibat beberapa faktor eksternal dan internal, yaitu inflasi, perubahan politik, kondisi ekonomi, aksi korporasi, dan lainnya.
2. Cara mengambil keputusannya yaitu menggunakan analisis menyeluruh, seperti analisis fundamental dan teknikal, dan mengadakan riset terlebih dahulu.
3. Untuk mendapatkan keuntungan yang berkelanjutan, jangka waktunya cenderung panjang atau lama.
Contoh Spekulasi
Adapun contoh spekulasi adalah saat seorang pebisnis telah memutuskan untuk membeli tanah sengketa dengan harga murah. Kemudian, terdapat risiko besar karena adanya sengketa. Namun, harga tanah langsung melambung tinggi ketika sengketa berhasil diselesaikan dengan baik.
Advertisement
Tips Menghindari Spekulasi dalam Investasi
Adapun beberapa langkah untuk menghindari spekulasi dalam investasi adalah sebagai berikut:
1. Buatlah perencanaan investasi dengan baik dan cermat, seperti menghitung semua risiko hingga menentukan target pembelian dan penjualan sebelum trading.
2. Agar terhindar dari spekulasi, kamu dapat tetap belajar dan mencari wawasan baru mengenai instrumen investasi yang dipilih untuk memperdalam ilmu analisis.
Ciri-Ciri untuk Mempertimbangkan Pasar yang Spekulatif
1. Future Contract
Pembeli dan penjual akan melakukan kesepakatan untuk menjual aset dengan harga yang telah disepakati di masa mendatang.
2. Put and Call Options
Opsi Put memiliki arti pemilik kontrak memiliki hak, tetapi bukan kewajiban untuk menjual aset dengan harga yang telah disepekati dalam satu periode. Sementara itu, opsi Call yang berarti pemilik kontrak membeli aset dasar sebelum tanggal berakhirnya kontrak yang disepakati.
3. Short Selling
Strategi ini biasanya memungkinkan spekulan untuk menjual aset secepat mungkin. Hal ini didasari spekulasi bahwa harga sekuritas akan mengalami penurunan di masa mendatangan sehingga mereka akan mengambil posisi untuk menjualnya.
Sumber: Ocbcnisp
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement