Bola.com, Jakarta - Konjungsi merupakan kata yang digunakan sebagai penghubung. Konjungsi sering digunakan untuk menghubungkan antarkata, antarfrasa, antarklausa, atau antarkalimat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat.
Baca Juga
Advertisement
Penggunaan konjungsi yang tepat akan berpengaruh terhadap ketegasan informasi. Gagasan-gagasan dalam kalimat yang sama dapat memunculkan informasi yang berbeda karena perbedaan penggunaan konjungsi.
Meski sama-sama bertujuan untuk menghubungkan, konjungsi memiliki jenis-jenis yang berbeda sesuai tujuannya. Satu di antaranya adalah konjungsi penerang.
Konjungsi penerang adalah konjungsi yang berfungsi untuk menghubungkan masing-masing penjelas dari satu konteks peristiwa.
Untuk mengatahui lebih dalam tentang konjungsi penerang, bisa memahami jenis dan contohnya.
Berikut ini jenis konjungsi penerang dan contohnya yang bisa dipahami, dilansir dari smknhmoenadiungaran.sch.id, Senin (5/6/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jenis-Jenis Konjungsi Penerang
Konjungsi Aditif
Konjungsi aditif adalah konjungsi yang berfungsi menghubungkan dua unsur gramatikal, yakni klausa, kalimat, atau paragraf. Konjungsi aditif antara lain adalah dan, lagipula, dan serta.
Contoh kalimat dengan konjungsi aditif:
Makanan masakan ibu hari ini enak dan sehat.
Konjungsi Disjungtif
Konjungsi disjungtif adalah konjungsi yang berfungsi untuk menghubungkan dua konteks kalimat yang berlawanan. Konjungsi disjungtif antara lain adalah entah….entah, baik……baik, dan maupun.
Contoh kalimat dengan konjungsi disjungtif:
Sebenarnya dia adalah orang yang baik, entah di keluraga istrinya maupun keluarganya sendiri.
Advertisement
Jenis-Jenis Konjungsi Penerang
Konjungsi Pertentangan
Konjungsi pertentangan adalah konjungsi yang berfungsi untuk menghubungkan kalimat yang memiliki konteks bertentangan. Konjungsi pertengan antara laim adalah sedangkan, sementara itu, sebaliknya, tetapi.
Contoh kalimat dengan konjungsi pertentangan:
Dia adalah orang yang baik di depan atasannya, tetapi tidak di depan bawahannya.
Konjungsi Final
Konjungsi final adalah konjungsi yang berfungsi untuk menghubungkan dua konteks yang memiliki kandungan kata agar, supaya, dan untuk.
Contoh kalimat dengan konjungsi final:
Ia melakukan diet ketat agar beran badannya bisa turun dalam waktu yang singkat
Jenis-Jenis Konjungsi Penerang
Konjungsi Waktu
Konjungsi waktu adalah konjungsi yang berfungsi untuk menghubungkan dua kalimat yang memiliki konteks dengan keterangan waktu.
Contoh kalimat dengan konjungsi waktu:
Pagi hari ayah kerja di kantor swasta dan malamnya ia berjualan nasi goreng di pinggir jalan.
Konjungsi Sebab
Konjungsi sebab adalah konjungsi yang berfungsi untuk menghubungakn dua konteks yang memiliki unsur sebab. Konjungsi sebab antara lain adalah karena, karena itu, sebab, sebab itu.
Contoh kalimat dengan konjungsi sebab:
Ia sangat tampan karena itu ia banyak disukai siswa perempuan di sekolahnya.
Konjungsi Syarat
Konjungsi syarat adalah konjungsi yang berfungsi untuk menghubungkan dua konteks yang memiliki unsur syarat di dalamnya. Konjungsi syarat antara lain adalah asalkan, apabila, jika, dan kalau.
Contoh kalimat dengan konjugsi syarat:
Masyarakat boleh mengunjungi tempat wisata, asalkan mengantongi surat vaksinasi resmi dari pemerintah.
Sumber: smknhmoenadiungaran.sch.id
Baca artikel seputar konjungsi lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement