Bola.com, Jakarta - Citraan merupakan satu di antara unsur yang turut menentukan keindahan puisi. Namun, tak banyak yang tahu apa itu citraan dalam puisi.
Citraan adalah gambaran seakan-akan kita mendengar, melihat, merasakan sebagaimana digambarkan oleh puisi yang dibaca atau dengar.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, citraan adalah cara membentuk citra mental pribadi atau gambaran sesuatu; kesan atau gambaran visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frasa, atau kalimat, dan merupakan unsur dasar yang khas dalam karya prosa dan puisi.
Jadi, citraan dalam puisi digunakan untuk memperkuat kesan puisi sehingga pembaca atau pendengar turut merasakan apa yang ada dalam puisi secara nyata.
Itulah sedikit penjelasan tentang apa itu citraan dalam puisi. Untuk lebih jelasnya, perlu memahami jenis-jenis citraan puisi dan contohnya.
Berikut ini jenis-jenis citraan dalam puisi beserta contohnya yang perlu dipahami, dilansir dari blogbahasa-indonesia.blogspot.com, Selasa (6/6/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Citraan Penglihatan
Citraan penglihatan adalah gambaran dalam otak kita seakan-akan melihat berbagai bentuk/hal sebagaimana yang tercantum dalam puisi. Citraan ini merupakan jenis yang paling sering digunakan penyair.
Citraan penglihatan mampu memberi rangsangan pada indra penglihatan sehingga hal-hal yang tidak terlihat menjadi seolah-olah terlihat.
Contoh citraan penglihatan dapat dilihat dari kutipan puisi berikut:
Perahu Kertas
Waktu masih kanak-kanak kau membuat perahu kertas dan kau
layarkan di tepi kali; alirnya sangat tenang, dan perahumu
bergoyang menuju lautan.
...
Karya Sapardi Djoko Damono
Sumber: Perahu Kertas, 1991
Advertisement
2. Citraan Pendengaran
Citraan pendengaran berhubungan dengan kesan dan gambaran yang diperoleh melalui indra pendengaran (telinga).
Citraan ini dapat dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi suara, misalnya dengan munculnya diksi sunyi, tembang, dendang, suara mengiang, berdentum-dentum, dan sayup-sayup.
Contoh citraan pendengaran dapat dilihat dari kutipan puisi berikut:
Penerbangan Terakhir
Maka menangislah ruh bayi itu keras-keras
Kedua tangan yang alit itu seperti kejang-kejang
Kakinya pun menerjang-nerjang
Suaranya melengking lalu menghiba-hiba
…
Karya Taufiq Ismail
Sumber: Horison Sastra Indonesia 1 : Kitab Puisi 2002
3. Citraan Perabaan
Citraan perabaan adalah citraan yang dapat dirasakan oleh indra peraba (kulit). Pada saat membacakan atau mendengarkan larik-larik puisi, kita dapat menemukan diksi yang menyebabkan kita merasakan rasa nyeri, dingin, atau panas karena perubahan suhu udara.
Berikut contoh citraan perabaan dalam puisi:
Blues untuk Bonie
Sembari jari-jari galak di gitarnya
Mencakar dan mencakar
Menggaruki rasa gatal di sukmanya
Karya W.S. Rendra
Sumber: Horison Sastra Indonesia 1 : Kitab Puisi 2002
Advertisement
4. Citraan Penciuman
Citraan penciuman atau pembauan disebut juga citraan olfactory. Dengan membaca atau mendengar kata-kata tertentu, kita seperti mencium bau sesuatu.
Citraan atau pengimajian melalui indra penciuman ini akan memperkuat kesan dan makna sebuah puisi.
Contoh puisi menggunakan citraan penciuman:
Pemandangan Senjakala
Senja yang basah meredakan hutan terbakar
Kelelawar-kelelawar raksasa datang dari langit kelabu tua
Bau mesiu di udara, Bau mayat. Bau kotoran kuda.
…
Karya W.S. Rendra
Sumber: Horison Sastra Indonesia 1: Kitab Puisi 2002
5. Citraan Pencicipan atau Pencecapan
Citraan pencicipan adalah jenis citraan yang muncul dari puisi sehingga kita seakan-akan mencicipi suatu benda yang menimbulkan rasa asin, pahit, asam, manis, atau pedas.
Berikut contoh larik-larik puisi yang menimbulkan citraan pencicipan atau pencecapan:
Pembicaraan
Hari mekar dan bercahaya:
yang ada hanya sorga. Neraka
adalah rasa pahit di mulut
waktu bangun pagi
Karya: Subagio Sastrowardojo
Advertisement
6. Citraan Gerak
Dalam larik-larik puisi, kamu dapat menemukan citraan gerak atau kinestetik. Adapun yang dimaksud citraan gerak adalah gerak tubuh atau otot yang menyebabkan kita merasakan atau melihat gerakan tersebut.
Munculnya citraan gerak membuat gambaran puisi menjadi lebih dinamis.
Berikut contoh citraan gerak dalam puisi:
Mimpi Pulang
…
Di sini aku berdiri, berteman angin
Daun-daun cokelat berguguran
Meninggalkan ranting pohon oak yang meranggas
Dingin mulai mengigit telingaku
Kuperpanjang langkah kakiku
Menyusuri trotoar yang seperti tak berujung
Di antara beton-beton tua yang tidak ramah mengawasiku
Gelap mulai merayap menyusul langkah kakiku
Ah, Gott sei dank! di sana masih ada burung-burung putih itu
Aku bagaikan pohon oak
Ditemani angin musim gugur yang masih tersisa
…
Karya Nuning Damayanti
Sumber: Bunga yang Terserak, 2003
Sumber: blogbahasa-indonesia.blogspot.com
Baca artikel seputar puisi lainnya dengan mengeklik tautan ini.