Bola.com, Jakarta - Obat menjadi solusi yang sering digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Namun, penggunaan obat yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai risiko dan bahaya bagi tubuh.
Terlalu sering mengonsumsi obat, baik itu obat bebas maupun obat resep, dapat memberikan dampak negatif pada tubuh kita.
Baca Juga
Advertisement
Penggunaan obat yang berlebihan atau tanpa petunjuk yang tepat dapat mengganggu keseimbangan tubuh, merusak organ vital, dan bahkan menyebabkan kerusakan jangka panjang.
Satu di antara bahaya utama dari minum obat terlalu sering adalah risiko overdosis. Setiap obat memiliki dosis yang direkomendasikan yang harus diperhatikan dengan saksama.
Jika melebihi dosis yang dianjurkan, tubuh dapat mengalami keracunan obat yang dapat menyebabkan gangguan organ, seperti kerusakan hati, ginjal, atau sistem saraf.
Lantas, apa saja bahaya yang dapat timbul jika terlalu sering mengonsumsi obat?
Berikut beberapa bahaya minum obat terlalu sering, seperti disadur dari Klikdokter, Kamis (8/6/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bahaya Minum Obat Terlalu Sering
1. Menimbulkan Toleransi Obat
American Addiction Centers mengungkapkan bahwa efek terlalu banyak minum obat bisa menimbulkan toleransi obat. Toleransi obat adalah kondisi ketika tubuh kamu harus mengonsumsi obat dalam dosis tinggi untuk bisa memperoleh efek obat yang diinginkan.
Kondisi ini terjadi ketika tubuh mengalami penurunan respon terhadap obat yang sering diminum secara teratur. Akibatnya, kamu harus mengonsumsi obat dengan dosis yang lebih besar atau menggunakan obat lain demi memperoleh khasiat pengobatan yang diharapkan.
2. Muncul Gejala Baru
Dokter spesialis penyakit dalam dari New York University, Amerika Serikat, Nesochi Okeke-Igbokwe, menjelaskan akibat overdosis bisa menimbulkan risiko interaksi obat.
Interaksi obat dapat menimbulkan gejala baru, seperti merasa lemah, gangguan kognitif (kemampuan berpikir), masalah pencernaan, jantung berdebar, hingga masalah kulit.
3. Nyeri Otot dan Sendi
Apakah kamu mengalami nyeri otot dan sendi setelah minum obat? Jika iya, tandanya obat yang kamu konsumsi terlalu banyak.
Efek samping penggunaan obat yang tidak tepat bisa menyebabkan nyeri sendi. Nyeri sendi juga bisa disebabkan oleh interaksi obat.
Beberapa obat-obatan juga memang bisa menyebabkan nyeri sendi dan otot.
Beberapa jenis obat yang bikin nyeri otot, seperti obat penurun kolesterol dan golongan antibiotik tertentu.
Advertisement
Bahaya Minum Obat Terlalu Sering
4. Terganggunya Kesehatan Mental
Minum obat yang tidak sesuai dosis bisa mengganggu suasana hati. Efek overdosis jangka panjang bahkan bisa menimbulkan gangguan psikologis yang bertahan lama.
Masalah psikologis yang mungkin dialami, seperti gangguan kecemasan, depresi, dan mudah lupa.
5. Laju Pernapasan Lambat
Opioid sering digunakan untuk mengobati nyeri. Penyalahgunaan obat resep ini bisa memperlambat laju pernapasan.
Pada kasus yang lebih serius, laju pernapasan lambat bisa menyebabkan henti napas. Kurangnya asupan oksigen ke otak bahkan dapat mengakibatkan koma hingga kematian.
6. Kejang
Obat stimulan umumnya digunakan untuk mengobati attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) dan gangguan tidur. Namun, konsumsi berlebihan obat ini justru bisa meningkatkan suhu tubuh yang berpotensi menyebabkan kejang.
Bahaya Minum Obat Terlalu Sering
7. Henti Jantung
Efek overdosis obat dapat membuat kamu mengalami masalah jantung maupun pernapasan. Keduanya bisa memicu henti jantung.
Berdasarkan penelitian dalam Academic Emergency Medicine, overdosis obat adalah penyebab utama henti jantung pada pasien berusia di atas 40 tahun di Amerika Serikat.
Maka itu, bila kamu mengalami gejala henti jantung setelah konsumsi obat, seperti mengi, pusing, nyeri dada, maupun pingsan, segera kunjungi fasilitas pelayanan terdekat.
8. Nyeri Dada
Overdosis akibat konsumsi beberapa jenis obat dapat memperburuk penyakit kronis (jangka panjang) yang kamu idap. Kamu bisa saja mengalami nyeri dada akibat kambuhnya asma.
Gejala sesak napas mungkin bisa terjadi karena adanya kerusakan jantung atau paru-paru. Selain itu, laju pernapasan kamu bisa berubah menjadi cepat, lambat, dalam, atau dangkal.
9. Sistem Pencernaan Terganggu
Beberapa obat-obatan yang diminum bisa memengaruhi sistem pencernaan. Misalnya, obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) dapat mengiritasi lapisan lambung. Beberapa jenis antibiotik juga bisa mengakibatkan diare.
Ketika kamu mengonsumsi obat tidak sesuai dosis, nyeri perut, mual, muntah, atau diare bisa kamu rasakan. Bahkan, kamu berisiko mengalami muntaber yang bisa mengancam nyawa.
10. Hipoglikemia
Overdosis bisa kamu alami saat mengonsumsi obat terapi diabetes secara berlebihan. Kondisi ini bisa berkembang menjadi hipoglikemia alias gula darah rendah.
Hipoglikemia juga bisa terjadi ketika kamu berlebihan minum parasetamol. Gejala gula darah rendah yang mungkin muncul, seperti keringat berlebih, gemetar, dan mudah tersinggung.
Sumber: Klikdokter.com (Published: 27/12/2022)
Silakan klik tautan ini untuk mendapatkan artikel kesehatan dari berbagai tema lain.
Advertisement