Bola.com, Jakarta - Renang merupakan satu di antara cabang olahraga yang banyak digemari. Bahkan, renang termasuk kegiatan yang tercantum dalam kurikulum pendidikan jasmani dan olahraga.
Bagi sebagian orang, berenang merupakan kegiatan yang menyenangkan dan menyehatkan. Berenang bisa bertujuan untuk sarana rekreasi dan olahraga. Renang bisa dilakukan oleh orang dari berbagai kalangan dan tingkatan umur
Baca Juga
Advertisement
Olahraga renang kerap dilakukan tanpa perlengkapan atau bantuan. Jadi, dalam renang lebih banyak menggunakan anggota tubuh, terutama bagian tangan dan kaki untuk bergerak atau mengapung di air.
Untuk dapat menguasai gerakan-gerakan secara terampil, harus lebih banyak berlatih. Beberapa kemampuan dan gerakan teknik dasar yang perlu dikuasai.
Satu di antara teknik yang perlu dikuasai ialah bernapas saat berenang. Tak sedikit orang yang tidak tahu cara bernapas yang benar saat berenang.
Berikut ini cara bernapas yang benar saat renang yang penting untuk dikuasai, dilansir dari file.upi.edu, Jumat (9/6/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cara Bernapas yang Benar saat Renang
Demi keselamatan dan kenyamanan saat berenang penting untuk melakukan pernapasan pada waktu di dalam dan di atas pemukaan air. Saat berenang, pengambilan nafas dilakukan hanya melalui mulut dan sewaktu mengeluarkan napas dapat melalui mulut ataupun hidung dan mulut.
Pada saat mengambil napas, lakukan secepat mungkin dan sebanyak mungkin melalui mulut di atas permukaan air. Pengambilan napas melalui mulut ini dengan bantuan otot-otot dada, tanpa mengembus.
Pengambilan napas melalui mulut ini ada dua cara: pertama mulut dibuka lebar-lebar, agar dapat memasukkan udara sebanyak mungkin; cara kedua, bibir atas-bawah dan gigi-gigi terpisah secukupnya dan tidak dibuka lebar-lebar kuatir lemungkinan kemasukan air ke dalam batang tenggorokan.
Saat pengambilan napas ini letak muka menyamping dan mulut di atas permukaan air, keadaan ini menghambat gerakan maju. Oleh karena itu, perubahan sikap kepala menyamping ini harus dilakukan secepat mungkin.
Pengambilan napas dengan mulut ini dengan pertimbangan agar dalam waktu singkat udara dapat diambil sebanyak-banyaknya dibanding pernapasan dengan hidung.
Lantaran kepala hanya sebentar saja di atas permukaan air maka pengeluaran napas harus dilakukan pada waktu kepala berada di bawah permukaan air.
Advertisement
Cara Bernapas yang Benar saat Renang
Lanjutan . . .
Pengeluaran napas dilakukan melalui mulut, atau mulut dan hidung sedikit demi sedikit. Untuk itu, akan terlihat adanya gelembung-gelembung udara dalam air.
Pada waktu mengambil napas, muka ke samping dan mulut di atas permukaan air. Selanjutnya dengan cepat ambil napas sebanyak-banyaknya.
Lalu kembali muka ke bawah permukaan air. Saat muka ke bawah, keluarkan udara melalui mulut dan hidung sedikit demi sedikit dan tahan selama mungkin. Kalau sudah tidak kuat, kembali ambil napas.
Latihan pernapasan dapat dilakukan dengan cara kedua tangan berpegangan pada setang/besi di tepi kolam. Cara berpegangan: pegang besi dengan satu di antara satu tangan dengan lengan bawah di dalam air, siku-siku mengarah ke bawah.
Tempatkan tangan lainnya pada dinding kolam tepat di bawah lengan yang di atas, jari-jari tangan mengarah ke bawah.
Tekanlah dengan tangan yang di bawah dan tariklah dengan tangan yang di atas sampai tubuh dalam sikap lurus pada permukaan dan di dalam air. Dari sikap tersebut ambil napas dan keluarkan napas seperti pelaksanaan pernapasan sebelumnya.
Cara Bernapas yang Benar saat Renang
Lanjutan . . .
Latihan pernapasan dengan cara berpegangan setang pada tepi kolam ini pelaksanaannya lebih berat, terutama dalam menjaga sikap tubuh tetap lurus dengan kedua tangan saling menekan dan menarik.
Dalam latihan pernapasan ada pula latihan menahan napas. Kemampuan menahan napas ini sangat penting dalam berenang karena hal ini menambah kepercayaan diri sendiri dan dalam praktiknya dapat meningkatkan keterampilan berenang.
Lakukan dalam kolam dengan kedalaman setinggi dada, kepala di atas permukaan air, ambil napas melalui mulut. Tahan napas dan masukkan muka pada permukaan air. Awas jangan ambil napas melalui hidung. Mata tetap terbuka dan otot-otot tetap rileks.
Apabila tidak dapat menahan napas lebih lama lagi, pelan-pelan atau sedikit demi sedikit keluarkan napas lewat mulut atau lewat mulut dan hidung. Bila udara telah keluar semua, angkat muka dan ambil napas lagi.
Praktikkan hal tersebut berulang-ulang dan upayakan kemampuan menahan napas makin lama makin ditingkatkan lama waktunya. Misalkan kemampuan menahan napas dari 50 detik menjadi 60 detik, naik lagi menjadi 70 detik dan seterusnya.
Advertisement
Cara Bernapas yang Benar saat Renang
Lanjutan . . .
Pengambilan napas dengan baik termasuk satu di antara masalah besar yang dihadapi bagi perenang pemula. Sering kali perenang pemula tidak dapat ambil napas sama sekali. Kesalahan yang sering terjadi ialah terlalu sering atau cepat ambil napas selagi muka di atas permukaan air.
Banyak perenang mahir mengeluarkan napasnya tepat pada waktu mukanya berada di atas permukaan air. Pernapasan dengan teratur ada yang menamakan benapas ritmik.
Pelaksanaannya, ambil napas secara teratur setiap lima detik dan lakukan terus menerus sebanyak 10,20,30,40 bahkan sampai 50 kali tanpa berhenti dan tetap dapat mengambil napas dengan baik.
Semua latihan ini sebaiknya dilakukan sendiri, tanpa bantuan teman atau orang lain. Bantuan hanya diberikan dalam keadaan yang sangat perlu atau memang diperlukan.Â
Â
Sumber: file.upi.edu
Baca artikel seputar renang lainnya dengan mengeklik tautan ini.