Bola.com, Jakarta - Mitigasi adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko bencana. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, mitigasi adalah kata benda yang memiliki dua makna tergantung konteks penggunaannya.
Makna pertama, mitigasi adalah upaya menjadikan berkurang kekasaran atau atau kesuburannya (tentang tanah dan sebagainya). Sedangkan makna kedua, mitigasi adalah tindakan mengurangi dampak bencana.
Baca Juga
Advertisement
Mitigasi memiliki padanan kata dalam bahasa Inggris, "mitigation". Definisi mitigation bahasa Inggris, mitigasi adalah tindakan mengurangi keparahan, keseriusan, atau rasa sakit dari sesuatu.
Menurut Cambridge Dictionary, mitigasi adalah tindakan mengurangi seberapa berbahaya, tidak menyenangkan, atau buruknya sesuatu.
Sementara itu menurut Merriam-Webster, mitigasi adalah tindakan mengurangi sesuatu atau keadaan yang dikurangi: proses atau hasil membuat sesuatu yang kurang parah, berbahaya, menyakitkan, keras, atau merusak.
Agar lebih paham lagi, berikut macam-macam langkah mitigasi, dilansir dari bpbd.bogorkab.go.id, Jumat (9/6/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Macam-Macam Tahap Penanganan Bencana
1. Mitgasi
Mitigasi adalah langkah yang memiliki tahap awal penanggulangan bencana alam untuk mengurangi dan memperkecil dampak bencana. Mitigasi adalah langkah yang juga dilakukan sebelum bencana terjadi.
Contoh kegiatannya antara lain membuat peta wilayah rawan bencana, pembuatan bangunan tahan gempa, penanaman pohon bakau, penghijauan hutan, serta memberikan penyuluhan dan meningkatkan kesadaran masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana.
2. Perencanaan
Perencanaan dibuat berdasarkan bencana yang pernah terjadi dan bencana lain yang mungkin akan terjadi.
Tujuannya adalah untuk meminimalkan korban jiwa dan kerusakan sarana-sarana pelayanan umum yang meliputi upaya mengurangi tingkat risiko, pengelolaan sumber-sumber daya masyarakat, serta pelatihan warga di wilayah rawan bencana.
3. Respons
Respons merupakan upaya meminimalkan bahaya yang diakibatkan bencana. Tahap ini berlangsung sesaat setelah terjadi bencana.
Rencana penanggulangan bencana dilaksanakan dengan fokus pada upaya pertolongan korban bencana dan antisipasi kerusakan yang terjadi akibat bencana.
4. Pemulihan
Langkah ini merupakan langkah yang perlu diambil setelah bencana terjadi guna mengembalikan kondisi masyarakat seperti semula.
Pada tahap ini, fokus diarahkan pada penyediaan tempat tinggal sementara bagi korban serta membangun kembali saran dan prasarana yang rusak. Selain itu, perlu dilakukan evaluasi terhadap langkah penanggulangan bencana yang dilakukan.
Berdasarkan siklus waktunya, kegiatan penanganan bencana dapat dibagi empat kategori:
1. Kegiatan sebelum bencana terjadi.
2. Kegiatan saat bencana terjadi.
3. Kegiatan tepat setelah bencana terjadi.
4. Kegiatan pasca bencana yang meliputi pemulihan, penyembuhan, perbaikan, dan rehabilitasi.
Advertisement
Contoh Mitigasi
Mitigasi Bencana Tsunami
Mitigasi bencana tsunami adalah sistem untuk mendeteksi tsunami dan memberi peringatan untuk mencegah jatuhnya korban. Ada dua jenis sistem peringatan dini tsunami, yaitu sistem peringatan tsunami internasional dan sistem peringatan tsunami regional.
Mitigasi Bencana Gunung Berapi
Upaya mitigasi bencana gunung berapi meliputi pemantauan aktivitas gunung api. Data hasil pemantauan dikirim ke Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) di Bandung dengan radio komunikasi SSB.
Selain pemantauan, mitigasi bencana gunung berapi melibatkan pemetaan untuk mengetahui kawasan rawan bencana gunung berapi. Ini juga memungkinkan untuk menjelaskan jenis dan sifat bahaya, daerah rawan bencana, arah penyelamatan diri, pengungsian, dan pos penanggulangan bencana gunung berapi.
Bagian yang tidak kalah penting dari mitigasi bencana gunung berapi adalah sosialisasi. Tujuannya langkah mitigasi adalah untuk menyadarkan masyarakat terkait risiko bencana di lereng gunung berapi.
Mitigasi Bencana Gempa Bumi
Langkah mitigasi gempa bumi dibedakan menjadi tiga, yakni langkah sebelum gempa, langkah saat terjadi gempa, dan langkah pasca gempa.
Langkah yang bisa dilakukan sebelum gempa, yang dapat mengurangi dampaknya adalah sebagai berikut:
1. Mendirikan bangunan sesuai aturan baku (tahan gempa).
2. Kenali lokasi bangunan tempat Anda tinggal.
3. Tempatkan perabotan pada tempat yang proporsional.
4. Siapkan peralatan seperti senter, P3K, makanan instan, dan lain-lain.
5. Periksa penggunaan listrik dan gas.
6. Catat nomor telepon penting.
7. Kenali jalur evakuasi.
8. Ikuti kegiatan simulasi mitigasi bencana gempa.
Ketika terjadi gempa, ikuti langkah berikut ini:
- Tetap tenang.
- Hindari sesuatu yang kemungkinan akan roboh, kalau bisa ke tanah lapang.
- Perhatikan tempat Anda berdiri, kemungkinan ada retakan tanah.
- Turun dari kendaraan dan jauhi pantai.
Setelah gempa, ikuti langkah berikut ini:
- Cepat keluar dari bangunan. Gunakan tangga biasa.
- Periksa sekitar Anda. Jika ada yang terluka, lakukan pertolongan pertama.
- Hindari bangunan yang berpotensi roboh.
Mitigasi Tanah Longsor
Terkait dengan tanah longsor, mitigasi adalah upaya yang perlu dilakukan untuk mengurangi dampak tanah longsor. Berikut hal-hal yang bisa dilakukan:
1. Hindari daerah rawan bencana untuk membangun pemukiman.
2. Mengurangi tingkat keterjalan lereng.
3. Terasering dengan sistem drainase yang tepat.
4. Penghijauan dengan tanaman berakar dalam.
5. Mendirikan bangunan berfondasi kuat.
6. Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air cepat masuk.
7. Relokasi (dalam beberapa kasus).
Sumber: bpbd.bogorkab.go.id
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.