Bola.com, Jakarta - Pasteurisasi adalah sebuah proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organisme merugikan seperti bakteri, protozoa, kapang, dan khamir dan suatu proses untuk memperlambatkan pertumbuhan mikroba pada makanan.
Istilah pasteurisasi berasal dari nama penemunya, Louis Pasteur, yakni seorang ilmuwan Prancis. Tes pasteurisasi pertama diselesaikan oleh Pasteur dan Claude Bernard pada 20 April 1862.
Baca Juga
Advertisement
Tidak seperti sterilisasi, pasteurisasi tidak dimaksudkan untuk membunuh seluruh mikro-organisme di makanan. Bandingkan dengan appertisasi yang diciptakan oleh Nicolas Appert.
Pasteurisasi bertujuan untuk mencapai "pengurangan log" dalam jumlah organisme, mengurangi jumlah mereka sehingga tidak lagi bisa menyebabkan penyakit.
Hal itu dengan syarat produk yang telah dipasteurisasi didinginkan dan digunakan sebelum tanggal kedaluwarsa.
Sterilisasi skala komersial pada makanan masih belum umum karena dapat memengaruhi rasa dan kualitas dari produk.
Agar lebih lagi, berikut penjelasan lebih lanjut tentang pasteurisasi, disadur dari Fimela, Rabu (14/6/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Metode yang Digunakan Pada Pasteurisasi
1. Metode Batch
Metode ini adalah metode yang paling tertua dalam teknik pasteurisasi. Metode ini menggunakan sebuah tangki besar di mana susu dipanaskan sampai 155 derajat Fahrenheit (69 derajat Celcius) selama 30 menit.
Susu kemudian diaduk untuk memastikan semua bagiannya dipanaskan dengan benar. Metode ini banyak digunakan pada susu yang akan digunakan untuk keju, es krim, buttermilk, dan yoghurt.
2. High Temperature Short Time (HTST)
HTST adalah metode yang paling umum dan banyak digunakan dalam sistem pasteurisasi di Amerika Serikat. Pelat logam dan air panas digunakan untuk memanaskan susu dengan cepat, suhunya 161 derajat Fahrenheit selama tidak kurang dari 15 detik. Susu tersebut kemudian didinginkan dengan cepat.
Ini adalah proses yang jauh lebih cepat dan hemat energi daripada metode batch, tetapi beberapa kritikus mengklaim bahwa memberikan susu rasa yang terlalu matang.
3. Higher Heat Shorter Time
Metode ini sebenarnya merupakan varian dari HTST, hanya peralatan yang digunakan untuk memanaskan susu berbeda, dan perbedaannya adalah bahwa susu dipanaskan sampai suhu yang jauh lebih tinggi dan tetap pada waktu singkat.
Susu yang diproses oleh panas tinggi dengan waktu yang lebih singkat ini dapat menjadi ultra pasteurisasi, yang berarti dipanaskan sampai tidak kurang dari suhu 280 derajat Fahrenheit.
Produk ultra pasteurisasi memiliki umur lebih lama daripada jenis susu pasteurisasi lain, tetapi masih memerlukan pendinginan.
4. Pengolahan aseptik juga disebut Ultra-High Temperature (UHT)
Metode ini memanaskan susu atau produknya dengan menggunakan peralatan yang steril dan kemudian susu pasteurisasi yang aseptik dimasukkan ke kemasan yang disegel. Kemasan ini tertutup rapat, yang artinya adalah kedap udara.
Hasil dari jenis pengolahan ini adalah susu atau produk lainnya tidak perlu didinginkan jika telah dibuka.
Suhu dan waktu proses bervariasi sesuai produk yang tepat yang dibuat dan jenis peralatan khusus yang digunakan.
Advertisement
Macam-Macam Produk yang Dihasilkan dari Pasteurisasi
- Susu
- Jus buah dalam bentuk kaleng atau kemasan
- Makanan kaleng
- Madu
- Telur
- Es krim
- Yoghurt
Disadur dari: Fimela.com (Penulis: Imelda Rahma. Published: 24/8/2020)
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.