Bola.com, Jakarta - Induksi elektromagnetik adalah peristiwa dari munculnya arus listrik, yang disebabkan adanya perubahan fluks magnetik.
Fluks magnetik merupakan banyak jumlah garis gaya pada magnet hingga mampu menembus suatu bidang, karena inilah muncul gaya listrik atau arus listrik yang mengalir ke suatu benda lewat medan magnet.
Baca Juga
Advertisement
Michael Faraday seorang ilmuwan asal Inggris yang mencatat penemuan paling berguna sepanjang sejarah elektromagnetik di awal abad ke-19 ini.
Eksperimen Faraday itu, yakni yang fokusnya berada pada muatan listrik yang dapat dimanipulasi medan magnet.
Penemuan tersebut lantas dikenal sebagai induksi elektromagnetik dan hingga saat ini menjadi satu di antara bagian inti dari pengetahuan mengenai induksi elektromagnetik.
Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan tentang induksi elektromagnetik, dilansir dari Sampoernaacademy.sch.id, Rabu (14/6/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Faktor Umum Induksi Elektromagnetik
Kecepatan Perubahan Medan Magnet
Faktor pertama yang memengaruhi induksi elektromagnetik adalah kecepatan perubahan yang terjadi pada medan magnet. Induksi yang muncul akan makin besar apabila didukung dengan kecepatan perubahan magnet yang cepat.
Hal ini harus dipahami dengan benar agar tidak salah dalam mengartikan kondisi dari kemunculan GGL induksi.
Banyaknya Lilitan
Jumlah lilitan juga memengaruhi adanya induksi elektromagnetik, terutama jika lilitan muncul dalam jumlah yang banyak. Makin banyak lilitan yang muncul maka GGL induksi yang dihasilkan juga makin besar dan terus bertambah.
Begitu juga sebaliknya jika lilitan yang ada dalam jumlah sedikit maka induksi yang dihasilkan juga makin kecil.
Kekuatan Magnet
Dalam hal ini daya kemagnetan juga memiliki dampak besar dari munculnya gaya gerak listrik. Makin kuat sifat kemagnetan yang ada maka makin besar juga gaya yang ditimbulkan dari sifat kemagnetan tersebut.
Sebaliknya jika sifat kemagnetan kecil maka medan magnet yang ada juga kecil, faktor ketiga yang memengaruhi perubahan medan magnet.
Advertisement
Contoh Induksi Elektromagnetik dalam Kehidupan Sehari-hari
Bel Listrik
Bel listrik memanfaatkan magnet sebagai alat utama penggunaannya. ketika tombol dari bel listrik ditekan maka rangkaian arus tertutup hingga mengalir pada kumparan sehingga membuat besi di dalam bel berubah menjadi elektromagnetik yang berfungsi menggerakan lengan pemukul sehingga bel berbunyi.
Saklar
Aliran listrik yang mengaliri setiap rumah menggunakan saklar dalam proses pemakaiannya. Fungsinya sebagai penghubung dan pemutus arus listrik pada rangkaian.
Elektromagnetik pada saklar terdapat pada lilitan kawatnya yang bisa menarik besi ke bawah. Setelah itu ujung besi lain akan menyimpang ke kanan dan mendorong ke kiri.
Telepon Kabel
Telepon kabel pada rumah juga menggunakan elektromagnetik, dengan begitu seseorang bisa berbicara dengan orang lain.
Peristiwa induksi elektromagnetik mengubah energi listrik menjadi energi bunyi. Ketika muncul pembicaraan maka listrik akan mengalir ke kabel telepon dan memunculkan efek elektromagnetik dengan kekuatan berubah-ubah.
Contoh Induksi Elektromagnetik dalam Kehidupan Sehari-hari
Generator Listrik
Merupakan sebuah benda yang bisa mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Prinsip kerja generator sesuai prinsip induksi elektromagnetik.
Bekerja dengan memutar kumparan yang terdapat dalam medan magnet, kemudian menimbulkan gaya gerak listrik induksi. Dalam kenyataannya, generator dibagi menjadi dua jenis generator searah (DC) dan bolak-balik (AC).
Generator AC
Generator AC merupakan singkatan dari Alternating Current atau disebut juga dengan alternator. Fungsinya dapat menghasilkan arus listrik secara bolak-balik menggunakan cincin ganda.
Merupakan kebalikan dari generator DC yang fungsinya mampu menghasilkan arus listrik searah menggunakan cincin belah atau komutator.
Generator DC
Generator DC merupakan singkatan dari Direct Current atau disebut juga dengan alternator yang bisa menghasilkan arus listrik searah.
Hal itu bisa dilakukan generator DC karena menggunakan cincin belah atau komutator, berbeda dengan generator AC yang memakai cincin ganda, keduanya dapat diterapkan dalam dinamo.
Galvanometer
Yang disebut dengan galvanometer adalah sebuah alat yang fungsinya mampu dipakai dalam mengetahui ada dan tidaknya arus listrik yang mengalir. Munculnya gaya gerak listrik akibat adanya perubahan pada jumlah garis-garis gaya magnet. Dalam hal ini disebut dengan gaya gerak listrik induksi.
Sumber: Sampoernaacademy
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement