Sukses


Arti Surimi beserta Cara Pembuatan, Rasa, dan Penyimpanannya

Bola.com, Jakarta - Surimi adalah satu di antara makanan yang berasal dari Jepang. Surimi terbuat dari ikan yang dihaluskan hingga membentuk seperti pasta.

Bahan ini biasanya dikemas plastik dan dalam keadaan beku, untuk kemudian dilelehkan dan diolah menjadi makanan jadi.

Surimi memiliki yang fleksibel dan netral, surimi bisa dibentuk menjadi berbagai imitasi makanan laut. 

Lantaran dibuat dari daging ikan yang bisa didapatkan dalam jumlah besar, crab stick imitasi yang dibuat dari surimi bisa menjadi alternatif yang lebih murah dari lobster atau kepiting asli.

Selain itu, surimi cenderung memiliki hasil yang seragam sehingga lebih disukai dalam produksi massal kamaboko (makanan tradisonal Jepang yang terbuat dari olahan ikan) dibanding daging ikan asli.

Secara teknis, seluruh ikan bisa dibuat menjadi surimi. Namun, biasanya surimi dibuat dari daging ikan yang berwarna putih.

Di seluruh dunia, ikan yang biasanya dipakai adalah Alaska pollock (Gadus chalcogrammus), tetapi akibat penangkapan berlebihan, populasi ikan ini telah jauh berkurang sehingga mulai banyak dikembangkan alternatif lain.

Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan lebih lanjut tentang surimi, dilansir dari stekom.ac.id, Kamis (15/6/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Proses Pembuatan dan Rasa

Proses pembuatan

Secara umum, proses pembuatan surimi adalah pencucian, penggilingan, pengemasan, dan pembekuan. Pembuatan surimi dimulai dengan memisahkan daging ikan dari seluruh tulang dan kulit, untuk kemudian digiling dan ditambahkan es batu untuk menjaga suhu adonan.

Setelah halus, adonan ini dicuci sehingga hanya proteinnya yang tersisa. Kemudian sukrosa, garam atau polifosfat (tergantung apakah ingin membuat surimi bebas garam atau tidak), kemudian dibungkus dan dibekukan hingga suhu -33 derajat Celcius. Kemudian surimi disimpan di suhu -22 derajat Celcius.

Untuk produk lanjutan seperti kamaboko, dilakukan penambahan pati seperti tepung tapioka.

Rasa

Surimi dalam bentuk pasta sebenarnya tidak memiliki rasa, berwarna putih, kental, dan kenyal. Surimi yang baik biasanya tidak memiliki bau berlebihan.

Dalam pengolahan menjadi makanan laut tiruan, maka pewarna, perasa, dan aroma ditambahkan untuk bisa mendekati tiruannya.

3 dari 3 halaman

Penyimpanan

Surimi biasanya disimpan di suhu rendah, hingga -22 derajat Celcius. Untuk menghindari denaturasi protein, biasanya telah ditambahkan dengan gula atau sodium tripolifosfat.

Bahan ini juga disimpan dalam kantong plastik sebagai pelindung. Dengan dikemas beku, memudahkan dan mengefisienkan proses transportasi. Saat surimi akan digunakan, dilakukan pelelehan.

Perubahan kualitas surimi tetap terjadi, meski telah dibekukan. Hal ini sangat dipengaruhi metode pembekuan, kestabilan suhu saat penyimpanan, serta jenis cyroprotectant yang ditambahkan. Hal ini bisa dilihat dari perubahan kekuatan gel, kemampuan daya ikat air, dan derajat putih dari suatu surimi.

Berdasarkan SNI, uji yang dilakukan untuk mengetahui kualitas surimi antara lain organoleptik, cemaran mikrob, cemaran kimia, dan fisika. Selain itu, dikenal uji lipat, uji gigit, dan texture analyzer untuk mengukur kualitas surimi.

 

Sumber: stekom.ac.id

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer