Sukses


5 Dampak Stunting pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Bola.com, Jakarta - Stunting merupakan masalah kesehatan yang masih terjadi di Indonesia. Stunting bisa menjadi sebuah ancaman terhadap kualitas masyarakat Indonesia jika tidak ditangani dengan serius.

Tak hanya mengganggu pertumbuhan fisik, stunting memengaruhi masa perkembangan otak, kemampuan, dan prestasi.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.

Hal itu ditandai dengan postur badan pengidapnya yang berada di bawah standar sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.

Biasanya, stunting terjadi sejak anak masih berada dalam kandungan. Kemudian stunting akan terlihat ketika mereka memasuki usia dua tahun.

Penyebab utama stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak. Meski begitu, tak sedikit juga orang yang menganggap kalau anak yang mengalami stunting disebabkan karena faktor genetik. Pada dasarnya, faktor penyebab stunting pada anak bisa bermacam-macam.

Mengingat stunting merupakan satu di antara masalah kesehatan yang cukup membahayakan, tidak ada salahnya mengetahui dampak stunting pada anak. Hal ini sebagai satu di antara langkah antisipasi di masa depan.

Berikut ini lima dampak stunting yang penting diwaspadai, dilansir dari laman dp3appkb.bantulkab.go.id, Kamis (15/6/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Rentan Mengalami Penyakit Tidak Menular

Dampak stunting yang pertama adalah membuat anak lebih rentan terhadap penyakit tidak menular saat dewasa.

Penyakit tidak menular tersebut antara lain obesitas, penyakit jantung, dan hipertensi. Namun, hubungan antara stunting dan penyakit tidak menular masih terus diteliti oleh para ahli.

3 dari 6 halaman

Gangguan Kognitif

Beberapa penelitian menemukan bahwa anak dengan kondisi stunting memiliki kemampuan kognitif yang rendah. Itulah mengapa kondisi stunting sering dihubungkan dengan kecerdasan yang lebih rendah pada usia sekolah.

Terlihat dengan jelas bahwa stunting tidak semata memengaruhi tampilan fisik saja, tetapi juga aspek intelektual sang buah hati.

4 dari 6 halaman

Kesulitan Belajar

Stunting bisa berdampak pada tingkat fokus anak, yang dapat mengakibatkan gangguan pemusatan konsentrasi sehingga membuat anak lebih sulit belajar.

Akibatnya, anak-anak yang stunting akan mengalami hambatan prestasi akademis. Selain itu, proporsi fisik yang kurang memadai membuat anak-anak sulit mencapai prestasi di bidang olahraga.

5 dari 6 halaman

Imunitas Lebih Rendah

Anak yang stunting memiliki imunitas tubuh lebih rendah dibandingkan anak yang normal sehingga lebih rentan terhadap mengidap penyakit berulang yang sama.

Kondisi ini akan berada dalam siklus yang berulang jika tidak segera mendapatkan penanganan. Hal ini berarti, penyakit yang berulang akan mengakibatkan asupan gizi yang buruk dan akan terus memengaruhi daya tahan tubuh anak.

6 dari 6 halaman

Memengaruhi Produktivitas

Saat anak beranjak dewasa, stunting dapat memengaruhi produktivitas dan performa di tempat kerja yang kemudian menyebabkan penghasilan ekonomi yang lebih rendah.

 

Sumber: dp3appkb.bantulkab.go.id

Dapatkan artikel dampak dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer