Bola.com, Jakarta - Ikhtisar adalah teks berisi simpulan yang memudahkan saat belajar. Ikhtisar digunakan untuk memudahkan seseorang dalam memahami teks secara keseluruhan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, ikhtisar adalah pandangan secara ringkas (yang penting-penting saja). Ikhtisar adalah teks yang singkat, padat, dan jelas.
Advertisement
Ikhtisar mirip kesimpulan, tetapi memiliki pemaknaan yang beda. Fungsi ikhtisar adalah menghemat kata dan memudahkan pemahaman dalam proses belajar.
Penulisan ikhtisar tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat seperti ketika membacanya.
Mengingat pengertian ikhtisar adalah teks pendek yang berisi gagasan pokok atau penting saja, penulisannya harus dimulai dengan membaca keseluruhan teks untuk bisa mengambil simpulan terpenting.
Agar lebih paham lagi, berikut cara penulisan ikhtisar beserta contohnya, disadur dari Liputan6, Jumat (16/6/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cara Menulis Ikhtisar
1. Menetapkan Tujuan
Cara menulis ikhtisar bisa dimulai dengan menetapkan tujuan membaca, apa yang ingin diingat kembali nantinya atau akan digunakan untuk apa ikhtisar yang dibuat nantinya.
2. Menentukan Gagasan Pokok
Pada bagian kedua lakukan proses membaca keseluruhan teks dengan cermat untuk menentukan gagasan pokok atau utamanya.
3. Menuliskan Gagasan Pokok
Pada bagian ketiga mulai dengan menuliskan hal penting atau gagasan pokok yang sudah ditemukan sebelumnya.
4. Membuat Kerangka Tulisan
Jangan ragu untuk membuat kerangka tulisan sesuai kebutuhan penulis, ini penting apabila tujuannya untuk mempelajarinya kembali nanti.
5. Cek Ikhtisar dan Teks Asli
Terakhir jangan lupa memeriksa tulisan asli yang digunakan untuk membuat ikhtisar, cek kesesuaian informasi atau materi yang dituliskan kembali dengan yang asli.
Advertisement
Contoh Ikhtisar
1. Contoh Ikhtisar 1
Teks Asli:
Penggunaan tisu secara berlebihan merupakan penyebab pemanasan global akibat aktivitas manusia. Tidak bisa dimungkiri bahwa tisu adalah benda yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, penggunaan tisu yang berlebihan ternyata menjadi penyumbang meningkatnya pemanasan global. Hal ini karena tisu terbuat dari serat kayu yang berasal dari pohon yang diolah menggunakan teknologi canggih.
Makin banyak tisu yang digunakan manusia maka makin banyak pula serat kayu yang digunakan. Makin sedikit persediaan pohon di bumi maka akan makin berkurang oksigen dan berakibat penipisan lapisan ozon. Hal ini juga akan menjadikan kualitas udara memburuk dan akan merugikan manusia.
Ikhtisar:
Tisu adalah penyebab pemanasan global. Tisu dibuat dari serat kayu dari pohon yang diolah. Makin banyak tisu yang digunakan maka makin banyak pohon yang tumbang. Pohon hilang membuat oksigen berkurang dan lapisan ozon menipis maka kualitas udara buruk.
2. Contoh Ikhtisar 2
Teks Asli:
Penyebab kebakaran hutan akibat ulah manusia justru kebanyakan berkaitan dengan hal-hal sepele. Mulai membuang sampah sembarangan, merokok, mencari pakan ternak, membuat api unggun, konflik sosial, dan masih banyak lagi.
Sementara penyebab kebakaran hutan akibat ulah manusia yang direncanakan ada perambahan hutan, illegal logging, penebangan, pembukaan lahan, dan pemburuan. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, rekapitulasi total luas kebakaran hutan di Indonesia pada 30 September tahun 2020 mencapai 274.375,00 ha.
Juru Kampanye Hutan Greenpeace Asia Tenggara, Muhammad Iqbal Damanik, menyebut berdasarkan riset Greenpeace sejak 2015 hingga 2019, seluas 4,4 juta hektare hutan di Indonesia sudah hangus dilahap api. Dalam kurun tersebut, Indonesia kehilangan hutan setara delapan kali pulau Bali.
Ikhtisar:
Hutan makin berkurang dari tahun ke tahun bukan hanya pengaruh alam saja. Manusia berperan dalam perlindungan hutan yang ada. Kegiatan perambahan hutan, illegal logging, penebangan, pembukaan lahan, dan pemburuan merupakan penyebab kebakaran hutan paling keji. Sisanya aktivitas buang sampah sembarangan, merokok, hingga konflik sosial.
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Laudia Tysara, Editor: Nanang Fahrudin. Published: 6/1/2022)
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.