Bola.com, Jakarta - Pengertian apa itu humanis perlu kamu ketahui. Humanis adalah sebutan untuk orang yang mengikuti ajaran humanisme.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, humanis adalah orang yang mendambakan dan memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yang lebih baik, berdasarkan asas perikemanusiaan; pengabdi kepentingan sesama umat manusia.
Baca Juga
Advertisement
Seorang humanis juga merupakan seseorang yang percaya bahwa cara terbaik untuk memahami realitas di sekitar melalui pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman dan akal.
Bagi beberapa humanis, ini hanyalah kebenaran yang harus kita akui untuk mendapatkan pemahaman yang berarti tentang bagaimana dunia di sekitar kita bekerja.
Agar lebih paham lagi tentang kata humanis, berikut ini penjelasannya, disadur dari Merdeka, Senin (19/6/2023).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Apa itu Humanisme
Sepanjang sejarah yang tercatat, ada orang-orang non-religius yang percaya bahwa hidup di alam semesta ini adalah satu-satunya kehidupan yang kita miliki.
Alam semesta adalah fenomena alam tanpa sisi supernatural, di mana kita dapat hidup etis dan memenuhi kehidupan atas dasar akal dan kemanusiaan.
Mereka telah memercayai metode ilmiah, bukti, dan alasan untuk menemukan kebenaran tentang alam semesta dan telah menempatkan kesejahteraan dan kebahagiaan manusia di pusat pengambilan keputusan etis mereka.
Saat ini, orang yang memiliki kepercayaan dan nilai yang sama disebut humanis dan kombinasi sikap ini disebut humanisme.
Jutaan orang di Inggris berbagi cara hidup dan cara memandang dunia ini, tetapi banyak dari mereka belum pernah mendengar kata 'humanisme' dan tidak menyadari bahwa kata itu menggambarkan apa yang mereka yakini.
Humanisme adalah sikap hidup yang demokratis, yang menegaskan bahwa manusia memiliki hak dan tanggung jawab untuk memberi makna dan bentuk pada kehidupannya sendiri.
Humanisme berarti membangun masyarakat yang lebih manusiawi melalui etika yang didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan dan alam lainnya dalam semangat nalar dan penyelidikan bebas melalui kemampuan manusia.
Humanisme tidak teistik, dan tidak menerima pandangan supernatural tentang realitas menurut The Minimum Statement on Humanism, Humanists International.
Maka itu, seorang humanis mendasarkan pemahaman mereka tentang dunia pada akal dan metode ilmiah (menolak kepercayaan supernatural atau ketuhanan sebagai penjelasan yang buruk atau ide-ide yang tidak berbentuk).
Seorang humanis mendasarkan kembali keputusan etisnya pada akal, dengan masukan empati, dan mengarah pada kesejahteraan dan pemenuhan makhluk hidup.
Advertisement
Dasar-dasar Humanisme
Humanisme itu etis
Ini menegaskan nilai, martabat, dan otonomi individu dan hak setiap manusia untuk kebebasan sebesar mungkin yang sesuai dengan hak orang lain.
Kaum humanis memiliki tugas untuk merawat seluruh umat manusia termasuk generasi mendatang. Kaum humanis percaya bahwa moralitas adalah bagian intrinsik dari sifat manusia yang didasarkan pada pemahaman dan kepedulian terhadap orang lain, tidak memerlukan sanksi eksternal.
Humanisme itu rasional
Ia berusaha menggunakan sains secara kreatif, bukan secara destruktif. Kaum humanis percaya bahwa solusi untuk masalah dunia terletak pada pemikiran dan tindakan manusia daripada campur tangan Tuhan.
Humanisme menganjurkan penerapan metode sains dan penyelidikan bebas masalah kesejahteraan manusia.
Namun, kaum humanis juga percaya bahwa penerapan sains dan teknologi harus diimbangi dengan nilai-nilai kemanusiaan. Sains memberi kita sarana, tetapi nilai-nilai kemanusiaan harus menentukan tujuannya.
Humanisme mendukung demokrasi dan hak asasi manusia
Humanisme bertujuan untuk mengembangkan setiap manusia sepenuhnya. Itu berpendapat bahwa demokrasi dan pembangunan manusia adalah masalah hak.
Prinsip demokrasi dan hak asasi manusia dapat diterapkan pada banyak hubungan antarmanusia dan tidak terbatas pada metode pemerintahan.
Humanisme menegaskan bahwa kebebasan pribadi harus dikombinasikan dengan tanggung jawab sosial
Humanisme berusaha untuk membangun dunia di atas gagasan tentang orang bebas yang bertanggung jawab kepada masyarakat, dan mengakui ketergantungan, dan tanggung jawab terhadap alam.
Humanisme tidak demokratis, tidak memaksakan keyakinan kepada para penganutnya. Karena itu, ia berkomitmen untuk pendidikan yang bebas dari indoktrinasi.
Humanisme adalah tanggapan atas permintaan yang meluas akan alternatif agama dogmatis
Agama-agama besar dunia mengklaim didasarkan pada wahyu yang ditetapkan sepanjang masa, dan banyak yang berusaha memaksakan pandangan dunia mereka kepada seluruh umat manusia.
Humanisme mengakui bahwa pengetahuan yang dapat diandalkan dunia dan diri kita sendiri muncul melalui proses pengamatan, evaluasi, dan revisi yang berkelanjutan.
Humanisme menghargai kreativitas dan imajinasi artistik dan mengakui kekuatan seni yang mengubah
Humanisme menegaskan pentingnya sastra, musik, dan seni visual dan pertunjukan untuk pengembangan dan pemenuhan pribadi.
Humanisme adalah gaya hidup yang bertujuan pada pemenuhan semaksimal mungkin melalui penanaman kehidupan etis dan kreatif dan menawarkan cara etis dan rasional untuk mengatasi tantangan zaman kita. Humanisme bisa menjadi gaya hidup semua orang di mana pun.
Disadur dari: Merdeka.com (Penulis: Ani Mardatila. Published: 29/1/2021)
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.