Sukses


Apa Hukum Memotong Rambut dan Kuku sebelum Kurban Iduladha? Ini Penjelasannya

Bola.com, Jakarta - Hari Raya Iduladha dilaksanakan setiap tanggal 10 Zulhijah. Di tahun 2023 ini, 10 Zulhijah jatuh pada Kamis, (29/6/2023).

Menyembelih hewan kurban merupakan satu di antara ibadah sunah yang dilakukan saat Iduladha. Penyembelihan hewan kurban bisa dilakukan pada 10-13 Zulhijah.

Berkurban dilakukan dengan menyembelih hewan kurban, seperti unta, sapi, kerbau, kambing, dan domba. Hukum berkurban adalah sunah muakkad, yaitu sunah yang kuat atau sunah yang sangat dianjurkan.

Selain berkurban, amalan lain yang dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan Zulhijah ialah tidak memotong rambut dan kuku sebelum Iduladha.

Larangan untuk tidak memotong rambut dan kuku sebelum Iduladha ini bukan tanpa alasan. Larangan ini ternyata memiliki keutamaan yang tinggi.

Meski begitu, larangan potong rambut dan kuku sebelum pelaksanaan kurban masih menjadi perdebatan. Lantas, apa hukum potong rambut dan kuku sebelum kurban Iduladha?

Berikut ini penjelasan tentang hukum potong rambut dan kuku sebelum kurban Iduladha, disadur dari Liputan6, Senin (19/6/2023).

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Hukum Larangan Potong Rambut dan Kuku sebelum Berkurban

Hukum mengenai larangan potong rambut dan kuku sebelum berkurban sebenarnya sudah menjadi perdebatan lama para ulama. Pendapat Imam Malik dan Syafi’i menghukumi sunah pemotongan rambut dan kuku setelah berkurban. Sementara pemotongan rambut dan kuku sebelum berkurban dihukumi makruh.

Namun, ada pendapat dari Abu Hanifah yang menghukumi pemotongan rambut dan kuku sebelum berkurban mubah/boleh dilakukan. Hal ini memiliki arti, pemotongan kuku tidak makruh dan tidak sunnah. Sementara ada pendapat dari Imam Ahmad yang mengharamkannya.

Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ menegaskan bahwa disunahkannya larangan pemotongan rambut dan kuku berkaitan erat dengan pahala.

Apabila seorang muslim mengamalkannya, maka seluruh anggota tubuhnya akan diselamatkan dari api neraka karena kesaksiannya. Sebagaimana melaksanakan kurban yang bisa menyelamatkan seseorang dari siksa api neraka.

 

3 dari 5 halaman

Larangan Potong Rambut dan Kuku sebelum Berkurban Sama dengan Ihram Haji

Selain karena pahala dan kesaksian seluruh anggota tubuh di akhirat, amalan ini juga disamakan dengan ihram haji. Hal ini berarti pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijah, seseorang yang akan berihram tidak diperbolehkan memotong kuku.

إذا دخل العشر من ذي الحجة وأراد أحدكم أن يضحي فلا يمس من شعره ولا بشره شيئا حتى يضحي

"Apabila pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijah telah masuk dan seorang di antara kamu hendak berkurban, maka janganlah menyentuh rambut dan kulit sedikitpun, sampai (selesai) berkurban.” (HR Ibnu Majah, Ahmad, dan lain-lain).

Pendapat ini mengatakan bahwa pemotongan rambut dan kuku hendaknya dilakukan setelah pemotongan hewan kurban selesai dilakukan.

Tepatnya dimulai sejak sepuluh hari pertama bulan Zulhijah. Meski begitu, Imam Nawawi membantah dengan mengatakan adanya kesaksian seluruh anggota tubuh yang akan diselamatkan dari api neraka.

 

4 dari 5 halaman

Larangan Potong Rambut dan Kuku Sebelum Berkurban untuk Hewan

Setelah mengetahui pendapat yang pertama dan kedua, kini saatnya mengetahui pendapat ketiga. Pendapat ketiga ini memang tidak cukup populer dalam kitab Fikih Klasik. Hal inilah yang membuat Mula Al-Qari menyebut pendapat ketiga ini cukup unik dan asing.

Pendapat ketiga mengatakan bahwa larangan potong rambut dan kuku sebelum berkurban sebenarnya untuk hewan itu sendiri. Tepatnya larangan untuk memotong bulu, kuku, dan kulit yang dimiliki hewan kurban.

Aisyah r.a. mendengar Rasulullah saw. pernah bersabda:

“Tidak ada amalan anak adam yang dicintai Allah pada hari Idhuladha kecuali berkurban. Karena ia akan datang pada hari kiamat bersama tanduk, bulu, dan kukunya. Saking cepatnya, pahala kurban sudah sampai kepada Allah sebelum darah hewan sembelihan jatuh ke tanah. Maka hiasilah diri kalian dengan berkurban.” (HR Ibnu Majah)

Keunikan dari pendapat ketiga ini kemudian dipertegas dengan adanya riwayat yang dibawa Aisyah r.a. Rasulullah saw. mengatakan bahwa tidak ada amalan yang lebih dicintai oleh Allah Swt. pada hari kiamat selain berkurban.

Tanduk, bulu, dan kuku dari hewan kurban inilah yang nantinya akan bersaksi pada hari kiamat. Pahala berkurban juga sudah sampai kepada pemilikinya setelah darah sembelihan jatuh ke tanah.

لصاحبها بكل شعرة حسنة

Artinya:

“Bagi orang yang berkurban, setiap helai rambut (bulu hewan kurban) adalah kebaikan.” (HR At-Tirmidzi)

 

 

5 dari 5 halaman

Tidak Potong Rambut dan Kuku sebelum Kurban Iduladha

Lebih rincinya lagi untuk tidak memotong segala rambut yang ada ditubuh kita, Walaupun bukan merupakan kewajiban, tapi ada baiknya jika kita melaksanakannya untuk mengharapkan pahala dari Allah Swt. Pengamanalan ini tertulis dalam Hadis Riwayat Muslim :

"Dari Ummu Salamah r.a., bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, apabila kalian telah melihat hilal bulan zulhijah dan salah seorang di antara kalian ada yang hendak berkurban, maka hendaklah ia menahan diri untuk tidak memotong rambutnya dan tidak memotong kukunya sampai ia berkurban." (HR. Muslim).

Sebagai umat islam mari kita amalkan sunah Rasulullah saw. ini, semoga pengamalan sunah rasul ini dapat membuat kita semakin dekat dengan Allah dan semakin menghidupkan sunah nabi-Nya.

 

Disadur dari: Liputan6.com (Reporter: Laudia Tysara. Editor: Rizky Mandasari. Published: 29/7/2020).

Baca artikel seputar Iduladha lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer